Rangkuman Materi SKI Kelas 3 MI Bab 1: Tradisi Masyarakat Arab Sebelum Islam

Tradisi Masyarakat Arab Sebelum Islam

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai tradisi masyarakat Arab sebelum Islam. Tradisi ini memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting untuk dipahami agar kita dapat memahami perkembangan Islam di masa lalu.

A. Mengenal Keadaan Alam Masyarakat Arab Sebelum Islam

Sebelum mempelajari tradisi masyarakat Arab sebelum Islam, kita akan mengenal terlebih dahulu bagaimana keadaan negeri Arab tempat Nabi Muhammad Saw. dilahirkan. Bagaimana keadaan negeri Arab secara geografis, kehidupan sosial, dan spiritual sebelum Nabi Muhammad saw. menyebarkan agama Islam, terutama mereka yang tinggal di kota Makkah.

Jazirah Arab merupakan wilayah padang pasir yang terletak di bagian barat daya asia. Jazirah adalah padang pasir terluas dan tergersang di dunia. Luas wilayahnya 120.000 mil persegi. Jazirah Arab merupakan wilayah strategis dalam peta dunia zaman kuno, ketika benua Australia dan Amerika belum dikenal orang, karena letaknya berada pada posisi pertemuan tiga benua yaitu Asia, Eropa, dan Afrika. Wilayah bagian utara Arab berbatasan dengan lembah gurun Syria, sebelah timur berbatasan dengan dataran tinggi Persia, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Laut Merah. Kepulauan Arabia atau Jazirah Arabia adalah sebutan untuk Arab karena wilayahnya dikelilingi laut pada ketiga sisinya.

1 . Keadaan Geografis Jazirah Arab

Wilayah Arab daerahnya terdiri dari gurun-gurun yang udaranya sangat panas dan berangin tenang wilayah ini adalah daerah Tihamah, sedangkan wilayah yang berupa lembah di celahcelah pegunungan adalah daerah Hijaz. Di wilayah Hijaz inilah terdapat dua kota suci, yakni Makkah dan Madinah. Di Makkah inilah terdapat kakbah dan sumber mata air yang tidak pernah kering yang merupakan peninggalan Nabi Ibrahim a.s. dan putranya Nabi Ismail a.s. yang disebut zam-zam. Najed adalah suatu wilayah yang berupa dataran tinggi, berbeda dengan wilayah     Al-Arudh yaitu wilayah padang pasir luas yang terkenal dengan padang sahara yang tandus dan gersang. Wilayah Al-Arudh berada di bawah kekuasaan bangsa Persia.

Wilayah jazirah arab lainnya yaitu Yaman, suatu wilayah di Jazirah Arab yang telah banyak dihuni oleh masyarakat Arab pra-Islam. Penduduk Yaman termasuk yang telah maju pada saat itu namun sering terjadi peperangan sehingga banyak bangunanbangunan yang lenyap dan musnah akibat perang.

2 . Bangsa-bangsa di Jazirah Arab

Bangsa Arab dibagi menjadi beberapa bagian bangsa yang besar, yakni:

Mereka adalah bangsa Arab yang sudah tidak dikenal lagi karena sudah punah yang disebut dengan Arab Al-Ba’idah. Bangsa Arab Al-Ba’idah yang pernah terkenal dalam sejarah bangsa-bangsa Arab adalah kaum ‘Ad dan Tsamud. 

Arab Al-‘Aribah, mereka adalah bangsa Arab yang berasal dari keturunan Ya’rib bin Syakib dan disebut juga bangsa Arab Qahthan dan berdomisili di Yaman.

Sebagian besar dari penduduk Jazirah Arab adalah dari keturunan Nabi Ismail. Bangsa Arab ini adalah Al-Musta’ribah, baik yang tinggal di kota-kota maupun di dusun-dusun.

B. Kehidupan Sosial Masyarakat Arab Sebelum Islam

Bangsa Arab memiliki karakter yang positif seperti pemberani, ketahanan fisik, kekuatan daya ingat, hormat akan harga diri dan martabat, penganut kebebasan, loyal terhadap pemimpin, pola hidup sederhana, ramah, ahli syair dan sebagainya. Tapi karakter baik mereka terkikis oleh sifat buruknya. Mereka melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti minum khamr (arak) sampai mabuk, berzina berjudi, merampok dan sebagainya. Perbudakan, menempatkan kaum perempuan pada kedudukan yang sangat rendah. Perempuan dipandang ibarat binatang piaraan dan tidak memiliki kehormatan dan kekuatan untuk membela diri.

Kamu mungkin pernah mendengar atau membaca, bahwa zaman sebelum agama Islam datang disebut zaman jahiliyah yang artinya kebodohan atau zaman kegelapan. Disebut demikian, karena masyarakat Arab pada waktu itu tidak mau menggunakan pikiran sehatnya untuk menyembah Allah Swt. yang telah menciptakan mereka. Mereka dalam kegelapan karena tidak mau mengikuti petunjuk agama yang benar yang dibawa oleh para rasul Allah Swt. mereka juga belum memiliki aturan hidup yang baik, tidak terdapat pemerintahan adan hukum yang tetap mereka hanya mengikuti serta mematuhi adat istiadat dan kebiasaan yang telah berlaku turun-temurun.

Bangsa Arab Jahiliyah suka berkelompok berdasarkan bani (marga). Bani ini berkelompok menjadi satu kabilah (suku), jadi, kabilah itu adalah kelompok yang terdiri atas beberapa bani (marga), seperti suku Quraisy yang merupakan salah satu suku yang terdiri dari Bani Hasyim, Bani Muthalib, dan Bani Kilab. Mereka hidup berkelompok dan mementingkan kelompoknya. Sehingga di antara suku-suku itu sering terjadi persaingan yang mengakibatkan terjadinya perselisihan.

Berikut kebiasaan bangsa Arab pra-Islam, manakah yang menurut kamu baik untuk diteladani, dan manakah yang menurut kamu harus dihindari.

Kebiasaan buruk bangsa Arab:

1. Menyembah berhala, dewa, malaikat, jin, roh, dan benda-benda langit seperti matahari, bulan, dan bintang.

2. Percaya pada takhayul dan hantu.

3. Suka minum-minuman keras dan mabuk-mabukan.

4. Hidup boros dan suka berfoya-foya.

5. Suka bermain judi.

6. Suka membuat persembahan kepada patung berhala.

7. Suka berbuat riba, yaitu membungakan uang pinjaman.

8. Apabila lahir bayi perempuan, terkadang mereka membunuhnya dengan cara menguburnya hidup-hidup, karena merasa malu dan hina.

9. Suka berkelahi bahkan sampai terjadi perang antarsuku hanya karena hal-hal kecil.

Sifat baik bangsa Arab:

1. Dermawan, mereka sangat bangga jika disebut dermawan. Apabila seseorang kedatangan tamu, sementara ia tidak memiliki harta apa pun kecuali seekor unta, karena sifat dermawannya, ia rela menyembelih untunya itu untuk menghormati tamunya.

2. Suka menepati janji, bagi mereka janji merupakan hutang yan harus dibayar.

3. Memiliki tekad yang kuat, apabila bertekad melakukan sesuatu, mereka sangat gigih berusaha untuk mencapai tekad yang dicita-citakannya itu.

4. Menjaga harga diri, mereka rela berkorban untuk membela kehormatan diri, keluarga, dan kelompoknya. Sifat ini menyebabkan mereka menjadi pemberani.

5. Teguh pendirian, mereka sangat teguh dalm pendiriannya dan tidak mudah dipengaruhi orang lain.

6. Dapat dipercaya, pada umumnya bangsa Arab jujur dan suka berkata benar

C. Kebudayaan Masyarakat Arab Sebelum Islam

Kebudayaan masyarakat Arab pra-Islam yang paling menonjol adalah bidang sastra bahasa Arab, khususnya syair Arab.

Negeri Yaman adalah tempat tumbuh kebudayaan yang amat penting yang pernah berkembang di Jazirah Arab sebelum Islam datang. Bangsa Arab termasuk bangsa yang memiliki rasa seni yang tinggi. Salah satu buktinya ialah bahwa seni bahasa Arab (syair) merupakan suatu seni yang paling indah yang amat dihargai dan dimuliakan oleh bangsa tersebut. Mereka amat gemar berkumpul mengelilingi penyair-penyair untuk mendengarkan syair-syairnya. Ada beberapa pasar tempat penyair-penyair berkumpul yaitu pasar Ukaz, Majinnah, dan Zul Majaz. Di pasar-pasar itulah penyair-penyair memperdengarkan syairnya yang sudah disiapkan untuk itu.

Seorang penyair mempunyai kedudukan yang amat tinggi dalam masyarakat Arab. Bila pada suatu suku/kabilah muncul seorang penyair, maka berdatanganlah utusan dari kabilah-kabilah lain untuk mengucapkan selamat kepada kabilah itu. Untuk itu, kabilah tersebut mengadakan acara-acara dan jamuan besar-besaran dengan menyembelih binatang ternak. Untuk upacara ini, wanita-wanita cantik dari kabilah tersebut keluar untuk menari, menyanyi, menghibur para tamu. Upacara yang diadakan adalah untuk menghormati sang penyair.

Dengan demikian penyair dianggap mampu menegakkan martabat suku atau kabilahnya. Salah satu dari pengaruh syair pada bangsa Arab ialah bahwa syair itu dapat meninggikan derajat orang yang tadinya hina, atau sebaliknya, dapat menghinakan orang yang tadinya mulia.

Sebagai contoh, ada seorang yang bernama Abdul Uzza ibnu Amir. Dia adalah seorang yang mulanya hidupnya miskin. Putra-putrinya banyak, akan tetapi tidak ada pemuda-pemuda yang mau menikahinya mereka. Kemudian dipuji-puji oleh Al Asya seorang penyair ulung. 

Syair yang berisi pujian itu tersiar ke mana-mana. Dengan demikian, menjadi masyhurlah Abdul Uzza itu, dan akhirnya kehidupannya menjadi baik, dan berebutlah pemuda-pemuda meminang putri-putrinya.

Mereka mengadakan perlombaan bersyair dan syair-syair yang terbagus biasanya mereka gantungkan di dinding ka’bah tidak jauh dari patung-patung pujaan mereka agar dinikmati banyak orang, jika syairnya itu telah digantungkan di dinding ka’bah, sudah pasti suku dan kabilah tersebut naik pula martabat dan kemuliaannya. Dengan demikian, kondisi seluruh kebudayaan bangsa Arab telah tertuang dan tergambar di dalam karya syair-syair mereka.

Kesimpulan

- Jazirah Arab merupakan wilayah padang pasir yang terletak di bagian barat daya asia.

Jazirah adalah padang pasir terluas dan tergersang di dunia.

- Tihamah, Hijaz, Najed, Yaman, dan Al-Arudh adalah 5 wilayah Jazirah Arab berdasarkan keadaan alamnya.

- Nabi Muhammad Saw. tergolong bangsa Arab Al-Musta’ribah. Sedangkan Bangsa Arab terdiri dari 3 bangsa besar yaitu, Arab Al-Baidah, Arab Al-‘Aribah, dan Arab Al-Musta’ribah.

- Bangsa Arab Jahiliyah suka berkelompok berdasarkan bani (marga). Bani ini berkelompok menjadi satu kabilah (suku).

- Kebiasaan buruk bangsa Arab, seperti: (1) menyembah berhala, dewa, malaikat, jin, roh, dan benda-benda langit seperti matahari, bulan, dan bintang. (2) percaya pada takhayul dan hantu.

- Sifat baik bangsa Arab, contohnya, dermawan, mereka sangat bangga jika disebut dermawan. Apabila seseorang kedatangan tamu, sementara ia tidak memiliki harta apa pun kecuali seekor unta, karena sifat dermawannya, ia rela menyembelih untuknya itu untuk menghormati tamunya.

- Kebudayaan masyarakat Arab pra-Islam yang paling menonjol adalah bidang sastra bahasa Arab, khususnya syair Arab.

Posting Komentar untuk "Rangkuman Materi SKI Kelas 3 MI Bab 1: Tradisi Masyarakat Arab Sebelum Islam"