Materi IPA Kelas VII Bab 1: Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah
A. Apa Itu Sains?
Pada bagian ini akan dijelaskan bahwa Sains
ada di mana-mana dan cabang-cabang ilmu Sains serta pengertian Sains.
1. Sains Ada di Mana-Mana
Kata lain untuk IPA adalah Sains. Jika kalian
melihat betapa luasnya topik-topik itu, maka kalian pasti menyadari bahwa Sains
itu ada di mana-mana. Tidak percaya? Mari kita cermati uraian tentang
cabang-cabang ilmu Sains.
2. Cabang-Cabang Ilmu Sains
Sains adalah Biologi
BIOLOGI adalah ilmu tentang makhluk hidup. Ada
banyak cabang cabang dalam Biologi. Misalnya, Zoologi adalah ilmu tentang
binatang; Botani ilmu tentang tumbuhan; Entomologi ilmu tentang serangga; dan
Mikrobiologi ilmu tentang makhluk hidup yang sangat kecil dan hanya bisa
terlihat dengan bantuan mikroskop.
Sains adalah Fisika
FISIKA adalah ilmu tentang gejala dan fenomena
alam dan sifat benda-benda di sekitar kita termasuk tentang perpindahan dan
energi. Beberapa cabang ilmu Fisika, misalnya Mekanika adalah ilmu tentang
gerak benda; Elektronika ilmu tentang arus listrik dan magnet; dan Optika
Geometris tentang alat-alat optik.
Sains adalah Kimia
KIMIA adalah ilmu tentang berbagai hal
mengenai materi, yaitu terbuat dari apa, sifat dan perubahan dalam suatu reaksi
kimia. Cabang ilmu Kimia antara lain, Farmasi yaitu ilmu tentang obat[1]obatan; Radiokimia tentang
zat-zat radioaktif; Kimia Organik tentang bahan-bahan kimia yang ada pada
makhluk hidup; serta Kimia Anorganik tentang bahan kimia dalam benda-benda.
Sains adalah Geologi
GEOLOGI adalah ilmu mengenai Bumi dan
perubahannya. Beberapa cabang ilmu Geologi antara lain, Vulkanologi yaitu ilmu
tentang gunung berapi; Seismologi yaitu ilmu tentang gempa bumi; serta
Palentologi yaitu ilmu tentang fosil yang dapat membantu kita mengetahui umur
suatu tempat dan kebudayaan zaman itu
Sains adalah Astronomi
ASTRONOMI adalah ilmu tentang planet, bintang
dan alam semesta. Semua benda langit dipelajari dalam astronomi termasuk
Matahari dan terjadinya gerhana, komet, dan asteroid.
Sains adalah Ekologi
EKOLOGI adalah ilmu tentang interaksi atau
hubungan timbal balik balik antara makhluk hidup dengan lingkungan di
sekitarnya. Bidang ilmu ini membahas tentang berbagai masalah lingkungan,
misalnya polusi udara, tanah, dan air, serta efek perubahan iklim dan kepunahan
hewan tertentu.
Sains adalah ilmu pengetahuan sistematis
tentang alam dan dunia fisik” (https://kbbi.web.id/sains, 23 September 2020). Orang yang khusus
melakukan penelitian bagi pengembangan ilmu Sains disebut ilmuwan Sains.
Contoh
Ilmuan Sains diantaranya Albert Einstein. Ilmuwan
jenius dunia terkenal yang mendalami cabang Fisika mengenai teori relativitas. Juga ada banyak
ilmuwan lain yang telah mengembangkan ilmu Sains atau menemukan berbagai
alat yang mempermudah hidup manusia dan lingkungan, seperti Thomas Edison,
Wright bersaudara, Galileo Galilei, Charles Darwin dan masih banyak lagi.
Ilmuan
Indonesia diantaranya adalah Bapak B. J. Habibie, ilmuwan
kita di bidang kedirgantaraan. Beliau juga adalah Presiden RI yang ketiga.
B. Laboratorium IPA
Laboratorium biasanya digunakan untuk
melakukan percobaan atau eksperimen.
1. Alat-alat Laboratorium IPA
Di dalam laboratorium terdapat alat-alat yang
digunakan oleh para ilmuwan untuk melakukan eksperimen dan membuat pengamatan
dengan tepat dan akurat,
seperti mikroskop, cawan petri, cermin, lensa, garpu tala,
berbagai jenis logam, kabel listrik dan bola lampu serta macam-macam alat ukur
lainnya.
2. Menggambar Diagram Alat-alat Laboratorium
Sesuai kesepakatan ahli Sains di seluruh
dunia, diagram alat digambarkan dalam bentuk 2-dimensi (2D), yaitu berupa kurva
dan garis. Selalu gunakan pensil dan penggaris untuk menggambar diagram alat.
3. Menjaga Keselamatan di Laboratorium IPA
Laboratorium IPA dapat menjadi tempat yang sangat berbahaya maka sangat penting untuk memahami gambar simbol-simbol keselamatan yang terdapat pada berbagai bahan yang
ada di laboratorium, atau
yang terdapat pada ruangan laboratorium tertentu.
Sebagai
contoh bila kalian akan melakukan berbagai percobaan
dengan menggunakan api, larutan asam yang bersifat korosif dan berbagai zat
kimia yang beracun. Korosif artinya dapat merusak jaringan hidup serti kulit
manusia. Karena itulah perlu ada peraturan khusus untuk menjaga keselamatan
kalian selama berada di laboratorium IPA.
C. Merancang Percobaan
Ilmuwan Sains bekerja seperti detektif dalam
hal mengamati, bertanya, melakukan penyelidikan, mengumpulkan bukti-bukti lalu
menyimpulkan. Cara kerja seperti ini disebut sebagai metode ilmiah. “Metode
ilmiah adalah cara atau pendekatan yang dipakai dalam penelitian suatu ilmu”
(https://kbbi.web. id/metode, 23 September 2020).
Tahapan-tahapan dalam metode ilmiah tersebut dilakukan secara berurutan, yaitu sebagai berikut.
1. Melakukan pengamatan atau
observasi.
2. Membuat hipotesis dan mengidentifikasi
variabel.
3. Membuat rancangan percobaan.
4. Melakukan eksperimen atau percobaan.
5. Mengumpulkan dan menyajikan data.
6. Menarik kesimpulan.
1. Pengamatan dalam Sains
Pengamatan adalah hal-hal atau kejadian yang
kalian ingat. Pada saat menciptakan suatu penemuan, ide para ilmuwan Sains biasanya
diilhami dari pengamatan yang mereka lakukan di lingkungan sekitarnya. Dari
pengamatan mereka inilah, munculnya pertanyaan yang akan mereka teliti.
Pertanyaan ini mereka uji dalam suatu penelitian. Inilah tahapan pertama dalam
metode ilmiah.
2. Penentuan Tujuan Percobaan
Dari pengamatan di lingkungan sekitar, maka
kita menentukan dulu masalah yang akan diteliti. Dalam konteks percobaan IPA,
masalah ini dapat dituliskan dalam bentuk pertanyaan atau dalam bentuk
pernyataan untuk diuji, yang disebut juga dengan tujuan percobaan. Tujuan
percobaan haruslah dapat diuji, dapat dilakukan dan bukan merupakan pendapat
pribadi.
3. Menuliskan Hipotesis (Dugaan)
Setelah menentukan masalah atau tujuan
percobaan berdasarkan pengamatan awal, maka kalian bisa menuliskan hipotesis.
Hipotesis merupakan perkiraan sementara atau dugaan dari jawaban terhadap tujuan
percobaan yang akan diselidiki.
Misalnya ketika kalian menjadi detektif yang
mengamati tempat kejadian perkara pencurian, kalian mendapati tidak ada pintu
atau jendela yang rusak, dan tidak ada barang yang terjatuh, maka muncul dugaan
bahwa pencurian dilakukan oleh orang yang sudah mengenal keluarga tersebut dan
mengetahui keadaan di rumah itu.
4. Variabel-variabel
Sebagai ilmuwan cilik, kalian juga akan
melakukan berbagai percobaan, seperti para ilmuwan Sains, untuk menyelidiki
hubungan antara sebab dan akibat yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan
di alam sekitar. Para ilmuwan tersebut merancang percobaan untuk mengubah satu
kondisi atau suatu hal yang mengakibatkan ada hal lain yang berubah.
Nah kedua hal tadi sudah tercantum dalam
hipotesis. Kondisi, hal atau faktor-faktor ini disebut sebagai variabel. Suatu
variabel adalah faktor, kondisi, unsur, yang dapat berupa angka atau
jenis-jenis yang menentukan dalam suatu percobaan.
Suatu percobaan memiliki tiga macam variabel,
yaitu variabel bebas, terikat dan kontrol. “Variabel bebas adalah faktor, hal,
atau unsur yang dianggap dapat menentukan variabel lainnya”
(https://kbbi.web.id/variabel, 23 September 2020). Sedangkan “variabel terikat
adalah gejala yang muncul atau berubah dalam pola yang teratur dan biasa
diamati atau karena berubahnya variabel lain” (https://kbbi.web.id/variabel, 23
September 2020). Adapun variabel kontrol adalah faktor yang dibuat tetap sama
selama percobaan.
Dalam penyelidikan atau percobaan, kita akan
mengubah-ubah suatu faktor yang diuji (variabel bebas) dan kita mengamati atau
mengukur apa yang terjadi karena perubahan itu, atau kita sebut sebagai
variabel terikat. Sementara itu kita mengusahakan untuk menjaga faktor-faktor
lainnya tetap, tidak mengalami perubahan. Hal ini dilakukan sehingga
benar-benar faktor yang diuji hanya satu, yaitu variabel bebas. Tidak ada efek
dari faktor lain selain variabel bebas yang dapat memengaruhi hasil percobaan.
Faktor-faktor yang tetap ini disebut sebagai variabel kontrol. Bacalah
ilustrasi berikut sebagai contoh untuk mengidentifikasi variabel-variabel
dalam suatu percobaan.
D. Pengukuran
1. Pengamatan Selama Eksperimen
Pengamatan yang dilakukan selama percobaan
dapat dilakukan secara kualitatif, yaitu deskripsi dengan menggunakan kata-kata
saja. Contohnya, ketika kalian memanaskan air, kalian bisa melihat ada
gelembung udara saat air mendidih, juga ada asap tipis di bagian atas air
tersebut. Jika kalian manaruh tangan kalian di bagian atas panci air yang
sedang dipanaskan, kalian juga merasakan suhu yang lebih panas. Gelembung udara
juga ada ketika kalian menuang minuman bersoda ke dalam gelas, ada suara fizz
juga. Karena itulah minuman bersoda disebut juga dengan fizzy drink. Semua hal
di atas adalah contoh pengamatan kualitatif.
Pengamatan juga dapat dilakukan secara
kuantitatif atau dinyatakan dalam angka-angka. Contohnya, sebelum memasukkan
air yang akan dipanaskan ke dalam panci, kalian mengukur volume air dengan
menggunakan gelas ukur, yaitu sebanyak 200 mL. Kemudian setelah 3 menit
memanaskan air, kalian mengukur suhu air tersebut dan mencatat suhu air
mencapai 70°C. Hal inilah yang disebut sebagai pengukuran dalam percobaan.
Pengukuran sangat penting dilakukan dalam suatu
eksperimen untuk dapat memperoleh jawaban atas tujuan percobaan kita.
Pengukuran sangat erat kaitannya dengan besaran dan satuan dalam Sains.
2. Besaran
Besaran adalah istilah yang digunakan untuk
menunjukkan pada sesuatu yang bisa diukur dan memiliki nilai. Contoh yang
diberikan di atas adalah volume air yang diukur dengan menggunakan gelas ukur,
juga suhu air setelah dipanaskan. Volume dan suhu adalah contoh besaran. Ada
lagi banyak contoh besaran lainnya, misalnya panjang, massa, waktu, berat dan
sebagainya.
Dalam ilmu Sains, dikenal dua macam besaran,
yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran Pokok adalah besaran yang
dijadikan dasar untuk menetapkan besaran lainnya. Ada tujuh besaran pokok
dengan satuannya yang telah ditetapkan oleh para ilmuwan secara standar
internasional (SI). Sementara Besaran Turunan adalah besaran yang ditetapkan berdasarkan
besaran pokok. Satuannya pun diturunkan dari beberapa satuan besaran pokok.
Sebagai contoh untuk menentukan kecepatan suatu benda bergerak, kita perlu
mengukur panjang lintasan dan waktu yang diperlukan untuk menempuh lintasan
tersebut. Kecepatan bisa dihitung dengan menggunakan rumus: Kecepatan = Panjang Lintasan/waktu
tempuh.
Panjang dan waktu adalah besaran pokok
sementara kecepatan adalah besaran turunan karena kecepatan dihitung dari
besaran pokok. Ada lebih banyak besaran turunan dibandingkan besaran pokok.
Tabel Besaran Pokok
No |
Nama Besaran (Lambang) |
Satuan SI (Simbol) |
1. |
Panjang (l ) |
meter (m) |
2. |
Massa (m) |
kilogram (kg) |
3. |
Waktu (t) |
sekon (s) |
4. |
Suhu (T) |
kelvin (K) |
5. |
Jumlah zat (n) |
mol (mol) |
6. |
Kuat arus listrik (I) |
ampere (A) |
7. |
Intensitas cahaya (Iv) |
kandela (Cd) |
Tabel Contoh Besaran Turunan
Nama Besaran (Lambang) |
Simbol Satuan SI |
Kecepatan
(v) |
m/s |
Luas (L) |
m2 |
Volume
(V) |
m3 |
Massa jenis
(ρ) |
kg/m3 |
Gaya (F) |
kg m/s2 |
Percepatan
(a) |
m/s2 |
3. Satuan
Dalam melakukan pengukuran, agar seragam maka
dianggap perlu untuk menetapkan suatu pembanding dalam pengukuran. Pembanding
ini tetap, tidak berubah-ubah dan dapat digunakan secara umum di mana saja.
Inilah yang disebut sebagai satuan baku.
Namun, ternyata ada beragam satuan yang
digunakan dalam hidup kita sehari-hari, misalnya untuk mengukur panjang atau
jarak, kita sering menggunakan satuan meter atau kilometer.
Di luar negeri digunakan satuan inci maupun
yard. Bahkan zaman dahulu satuan yang digunakan adalah ukuran kaki manusia.
Satuan yang tidak tetap, misalnya kaki adalah satuan tidak baku. Adapun untuk
suhu, satuan yang sering kita gunakan adalah derajat Celsius, namun ini bukan
satuan standar dalam Sains. Di negara sub tropis sering digunakan satuan
Fahrenheit. Dalam Sains, satuan suhu yang digunakan sebagai Standar
Internasional adalah Kelvin.
4. Teknik Pengukuran yang Benar
Pemilihan alat ukur sangat penting agar dapat
memperoleh hasil percobaan yang akurat. Pengukuran pun perlu dilakukan dengan
cermat agar hasilnya tepat. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan
pengukuran yaitu sebagai berikut.
a. Selalu perhatikan bahwa alat ukur yang
digunakan selalu pada angka 0 sebelum kalian mulai mengukur.
b. Pastikan alat ukur yang digunakan sudah
mengukur secara tepat, misalnya jika mengukur suhu cairan, termometer ada di
dalam cairan, bukan di atasnya juga tidak menyentuh wadah cairan. Bila mengukur
waktu, stopwatch dinyalakan tepat pada saat percobaan mulai dilakukan, dan
dihentikan tepat pada saat percobaan telah selesai.
c. Selalu catat pengukuran disertai satuannya.
Gunakan simbol satuan yang benar.
d. Hindari kesalahan paralaks, di mana
pengamatan tidak dilakukan sejajar dengan skala benda terukur. Mata kalian
perlu sejajar dengan pembacaan skala pengukuran. Apabila terjadi kesalahan
paralaks, maka hasil pengukuran bisa terlalu rendah atau terlalu tinggi dari
yang semestinya.
e. Segera mencatat hasil pengukuran. Jangan
mengandalkan ingatan saja karena keterbatasan manusia mengingat.
f. Cairan biasanya memiliki bentuk yang tidak
rata atau cembung sehingga dalam mengukur volume cairan, selalu bacalah skala
pada sisi cembung cairan tersebut. Jika cairan cembung di bagian bawah, maka
bacalah skala pada batas itu.
E. Pelaporan Hasil Percobaan
Setelah melakukan percobaan, kalian akan
melaporkan hasil percobaan.
1. Penyajian Data Percobaan
Setelah melakukan pengukuran dalam
penyelidikan, hasilnya perlu kita tunjukkan dalam bentuk yang mudah dipahami
oleh pembaca. Oleh karena itu digunakan bentuk tabel yang dilengkapi dengan
besaran dan satuan. Hasil pengukuran ini sering disebut sebagai data percobaan.
Dalam tabel hasil percobaan, variabel bebas dituliskan pada kolom sebelah kiri
dan variabel terikat pada kolom sebelah kanan. Masing-masing perlu dilengkapi
dengan satuan, yang dituliskan dalam kurung setelah besaran yang diukur. Data
dalam satu kolom yang sama dinyatakan dalam satuan yang sama dan jika
menggunakan angka desimal, maka jumlah angka di belakang koma haruslah sama.
2. Menarik Kesimpulan
Setelah menyajikan data, tentunya kita perlu
menyimpulkan hasil percobaan kita. Inilah bagian akhir dari suatu penelitian,
yaitu menulis kesimpulan dari data percobaan.
Kesimpulan hendaknya menjawab tujuan percobaan
yang telah dirumuskan dan berdasarkan pola yang terlihat pada grafik hasil
percobaan. Di bagian ini, kalian juga perlu menyatakan apakah hasil percobaan
kalian sesuai dengan hipotesis yang telah kalian tulis sebelumnya atau tidak.
Jika sesuai maka bisa dikatakan hipotesis kalian diterima, jika tidak sesuai
maka hipotesis kalian ditolak.
Hipotesis tidak selamanya sesuai dengan hasil
akhir percobaan dan hal itu wajar saja, asalkan kalian memberikan alasan dari
segi teori ilmiah. Teori ini bisa diambil dari buku-buku, websites,
ensiklopedia dan sumber-sumber lain yang terpercaya. Jangan lupa untuk menulis
referensi untuk sumber-sumber yang kalian gunakan.
3. Melaporkan Hasil Percobaan secara Lengkap
Suatu penelitian perlu dilaporkan secara
lengkap agar percobaan tersebut dapat diulangi oleh peneliti Sains lainnya.
Laporan ini terdiri atas rancangan dan hasil percobaan. Bagian-bagian dari
suatu laporan percobaan adalah sebagai berikut.
a. Tujuan Percobaan
Dapat dituliskan dalam bentuk pernyataan atau
pertanyaan, misalnya “Menyelidiki pengaruh (variabel bebas) terhadap (variable
terikat)” atau “Bagaimana pengaruh (variabel bebas) terhadap (variabel
terikat)?”
b. Hipotesis
Suatu perkiraan hasil percobaan berdasarkan
variabel bebas dan terikat, disertai dengan alasan secara saintifik/ ilmiah.
c. Variabel
Terdiri atas variabel bebas, terikat dan
kontrol secara terperinci.
1) Variabel bebas: faktor atau hal yang kalian
uji.
2) Variabel terikat: faktor yang kalian ukur,
sebagai akibat dari perubahan variabel bebas.
3) Variabel kontrol: faktor-faktor lain
(minimal tiga) yang harus dipertahankan sama supaya eksperimen hanya menguji
satu variabel saja.
d. Alat dan Bahan
Daftar alat-alat dan bahan yang akan digunakan
dalam percobaan, disertai dengan jumlah alat atau bahan dan ukuran alat yang
diperlukan.
e. Prosedur
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
tahapan prosedur adalah sebagai berikut.
1) Tuliskan langkah-langkah percobaan secara
berurutan.
2) Sebutkan apa data yang akan diukur atau
diamati dan bagaimana kalian akan mengukur atau mengamati faktor tersebut.
Percobaan harus diulangi minimal sebanyak tiga kali apabila memungkinkan.
3) Jelaskan bagaimana kalian mempertahankan
setiap faktor dalam variabel kontrol supaya percobaan kalian fair.
f. Pengumpulan & Pengolahan Data Percobaan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
Pengumpulan dan pengolahan data percobaan adalah sebagai berikut.
1) Catatlah data percobaan dalam bentuk tabel,
dengan variabel bebas pada kolom sebelah kiri dan variabel terikat pada kolom
bagian kanan.
2) Tulis pula judul dan satuan pengukuran.
a) Semua data dalam satu kolom dicatat dalam
jumlah angka desimal yang sama. Hitunglah nilai rata-rata dari datanya.
b) Dari tabel hasil percobaan di atas, buatlah
grafik yang sesuai. Biasanya variabel bebas diplot pada sumbu-x dan variabel
terikat pada sumbu-y grafik.
c) Lengkapilah dengan komponen-komponen
grafik, seperti judul grafik dan label untuk sumbu x dan y serta satuan
masing-masing.
g. Kesimpulan
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
kesimpulan adalah sebagai berikut.
1) Berdasarkan grafik yang telah kalian buat,
nyatakanlah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam percobaan
kalian dengan didukung oleh data-data percobaan.
2) Bandingkanlah kesimpulan kalian dengan
teori Sains yang telah kalian pelajari. Teori ini bisa diperoleh dari buku,
ensiklopedia, situs internet atau sumber-sumber lain yang terpercaya.
Demikian ringkasan materi IPA Kelas VII kurikulum merderka untuk Bab 1 tentang Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Posting Komentar untuk "Materi IPA Kelas VII Bab 1: Hakikat Ilmu Sains dan Metode Ilmiah"
Posting Komentar