Materi SKI Kelas 5 MI Bab 5: Wafatnya Rasulullah SAW
A. Tanda-tanda akan Wafatnya Rasulullah Saw
Rasulullah Saw. telah menyampaikan misi
kerasulan (tabligh) kepada umat manusia. Semuanya disampaikan tanpa ada yang
disembunyikan (amanah). Melalui strategi yang matang (fathanah) misi kerasulan
membuahkan hasil gemilang. Rasulullah
Saw. memberikan contoh kesesuaian antara keyakinan, ucapan, dan perbuatan dalam
menjalankan wahyu Allah Swt (jujur).
Kalian masih ingat kan sifat-sifat Rasul di
atas? Dengan sifat itulah Rasulullah Saw. menjalankan tanggung jawabnya sebagai
utusan sehingga mendapatkan kemenangan.
Manusia pun berbondong-bondong memeluk
agama Islam. Allah
SWT. kemudian menurunkan wahyu terakhir.
Setelah
fathu Makkah, banyak orang yang berduyun masuk Islam baik dar Makkah maupun
daerah sekitar Makkah di seluruh jazirah Arab. Masa dua tahun ini dar tahun 8
Hijriah hinga 10 Hijriah digunakan
Rasulullah Saw. untuk menyebarkan Islam dengan mengirim delegasi berbagai
kabilah di seluruh jazirah Arab. Bahkan dalam masa ini, Nabi sempat melakukan
peperangan dengan pasukan kerajaan Romaw yang membantu kaum Yahudi dalam perang
Tabuk.
Rasulullah Saw. bertanggung jawab mendakwahkan
Islam dan berhasi menyebarkannya hingga ke seluruh jazirah Arab telah berhasil.
Keberhasilan in berkat pertolongan Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam
surat al-Nashr ayat 1-3:
إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ
وَرَأَيْتَ ٱلنَّاسَ يَدْخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفْوَاجًا
فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَٱسْتَغْفِرْهُ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ تَوَّابًۢا
Artinya:
Apabila telah datang pertolongan Allah dan
kemenangan dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah (3)
maka bertasbihlah dalam dengan Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya.
Sungguh, Dia Maha Penerima taubat.
Para ahli sejarah meriwayatkan bahwa pada
waktu turunnya ayat ini banyak para sahabat menangis. Ketika mereka ditanya: ”Mengapa
engkau menagis?” Mereka menjawab: ”Bahwa dengan turunnya surat ini menunjukkan
wafatnya Rasulullah Saw. telah dekat”. Karena pertolongan Allah SWT sudah
datang. Kaum muslimin sudah mendapatkan kemenangan gemilang dengan
menaklukkan Makkah. Manusia telah
datang berduyun-duyun untuk
memasuki agama Allah.
Sesudah itu, Nabi
disuruh meminta ampun oleh Allah. Yang demikian itu, menunjukkan bahwa
kewajiban Rasulullah telah selesai. Maka oleh Alah beliau disuruh meminta ampun
dan bersiap menghadap-Nya.
Kemudian setelah Rasulullah Saw. menyelesaikan
haji wadak, turun ayat 3 surat al-Maidah:
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ
نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ
Artinya:
“Pada
hari ini telah
Aku sempurnakan agamamu
untukmu, dan telah
Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai
agamamu”.
Inilah ayat yang paling akhir turun. Ayat ini
ditafsirkan dengan tafsir yang sama, yakni tanda-tanda akan wafatnya
Rasulullah. Ayat di atas menunjukkan bahwa agama Islam telah sempurna dan al-Qur’an
telah selesai diturunkan. Hal ini memberi isyarat bahwa Nabi akan menghadap
Allah SWT.
B. Peristiwa Haji Wadak (Haji Perpisahan)
Tahukah
kamu bahwa Rasulullah
Saw. menunaikan haji
yang diikuti begitu banyak umat Islam?. Haji ini disebut
haji wadak (haji perpisahan) karena setelah itu, Rasulullah wafat. Kala itu,
Rasulullah Saw. memberikan
khotbah yang isinya penuh dengan prinsip
kehidupan manusia yang berlaku sepanjang masa.
Pada tahun 10 hijriah, Rasulullah Saw.
menunaikan haji yang dikenal dengan haji wadak. Haji
yang terakhir dilakukan Nabi ini diiukti oleh 100.000 kaum muslim. Di depan
mereka, Rasulullah Saw. menyampaikan khotbah yang sangat menyentuh hati kaum
muslimin. Pidato yang berisi tentang pesan-pesan hak asasi manusia yang relevan
sepanjang masa.
Berikut isi khotbah haji wadak yang
disampaikan Rasulullah Saw.
Wahai manusia, dengarkanlah perkataanku.
Aku tidak dapat memastikan apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu sekalian
di tempat ini sesudah tahun ini atau tidak.
Wahai manusia, sesungguhnya darah kamu
diharamkan menumpahkannya, dan hartamu diharamkan mengganggunya, kecuali karena
ada sesuatu hak. Riba semuanya telah dibatalkan, kamu hanya berhak atas uang
pokok. Dengan demikian kamu tidak menganiaya, dan tidak pula teraniaya. Sesuatu
penumpahan darah yang dilakukan di zaman jahiliah tidak ada diyatnya lagi.
Sesungguhnya setan telah putus asa untuk
disembah di muka bumi akan tetapi ia
masih menginginkan yang lain dari itu, karena itu, waspadalah terhadapnya.
Wahai manusia, Tuhamnu hanyalah satu, dan
asalmu juga adalah satu. Kamu sekalian bersal dari Adam dan Adam bersal dari
tanah. Orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Tuhan adalah orang yang
paling bertakwa. Orang Arab tidak ada lebihnya dari bukan Arab. Dan orang yang
bukan Arab pun tidak ada kelebihannya dari orang Arab, kecuali karena
taqwanya”.
Dalam khotbah haji Wadak menjelang Nabi wafat,
beliau telah meletakan dasar- dasar yang kuat bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara, yaitu:
a. persaudaraan Islam, persamaan derajat, dan
permusyawaratan.
b. Jaminan kehormatan jiwa, harta dan
kehormatan pribadi manusia
c. Kewajiban memelihara dan menunaikan amanah
d. Keharusan membersihkan modal usaha dari riba
e. Penetapan hak dan kewajiban yang merupakan
timbal balik bagi suami istri.
Inilah lima prinsip yang dipesankan nabi pada
saat akan wafat. Lima prinsip ini menjadi tanggung jawab umat Islam untuk
melaksanakannya. Dalam kehidupan sosial misalnya, umat Islam bertanggung jawab
memelihara kehormatan jiwa, harta, dan pribadi di antara sesama manusia.
C. Wafatnya Rasulullah Muhammad Saw
Kepiluan hati para sahabat karena ditinggal
kekasih agung tercinta, yakni Rasulullah Muhammad Saw. menyebabkan mereka
hampir tidak percaya Nabi telah tiada. Sahabat Abu Bakar tampil menguatkan hati
para sahabat. Obat yang paling manjur menghibur hati yang sedih dan pilu adalah
bacaan al-Qur’an.
Tiga bulan setelah melakukan haji wadak,
Rasulullah Saw. sakit demam. Beliau sakit selama 14 hari. Saat demamnya
bertambah tinggi, Rasulullah Saw tidak mampu menjadi imam salat di masjid. Tiga
kali beliau hendak mengimami salat namun pingsan. Karenanya, beliau meminta
sahabat Abu Bakar menggantikan beliau menjadi imam salat.
Pada suatu hari, Rasulullah Saw. mengetahui
bahwa kaum muslimin berkumpul di masjid mencemaskan dan berduka atas sakitnya
beliau. Dengan dipapah sahabat Abbas dan Ali bin Abi Thalib, Nabi menemui
mereka.
Nabi duduk di atas mimbar, anak tangga yang
pertama, lalu beliau berpidato: ”Wahai manusia, saya mendengar bahwa kalian
semua cemas apabila Nabimu meninggal dunia. Pernahkah ada seorang Nabi yang
akan dapat hidup selama-lamanya?! Saya akan menemui Tuhan dan kamu sekalian
akan menyusulku”.
Kemudian Nabi mempercayakan kaum Ansar kepada
Muhajirin dan sebaliknya, menyerahkan kaum Muhajirin kepada kaum Ansar. Ini
adalah pesan menjaga persaudaraan dan persatuan di antara para sahabat.
Menjelang akhir hayatnya, Rasulullah Saw.
berwasiat agar berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Hadits. Beliau kemudian
mengucapkan “umatku, umatku, umatku; ash-shalah, ash-shalah, as-shalah. Ini
menunjukkan cintanya beliau kepada umatnya. Begitu agung cintanya Rasulullah
Saw. sampai menjelang wafat pun umatnya disebut - sebut. Dengan ungkapan
tersebut Rasulullah Saw. berpesan kepada umatnya agar jangan meninggalkan
salat.
Salat harus senantiasa didirikan dan tidak
boleh ditinggalkan. Salat sangat penting bagi umat Islam karena menjadi tiang
agama. Tanggung jawab umat Islam adalah berpegang teguh melaksanakan salat yang
merupakan pesan Rasulullah Saw.
Pada hari Senin, ketika kaum muslimin sedang
melaksanakan salat Subuh– sementara sahabat Abu Bakar sedang mengimami mereka—Nabi
Saw. tidak menemui mereka, tetapi hanya menyingkap tabir kamar Aisyah dan
memperhatikan mereka yang berada di shaf-shaf salat. Kemudian beliau tersenyum.
Sahabat Abu Bakar mundur hendak berdiri di
shaf, karena dia mengira Rasululah Saw. hendak keluar untuk salat. Namun,
beliau memberikan isyarat dengan tangan beliau agar mereka menyelesaikan salat.
Kemudian, beliau masuk kamar dan menurunkan tabir.
Akhirnya, dengan mengucap kalimah tauhid
seraya berdoa agar mendapat ampunan dan rahmat Allah SWT, Rasulullah Saw. pun
wafat. Rasulullah Saw. wafat pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal Tahun 11 H
dalam usia 63 tahun.
Wafatnya Rasul Saw. sangat mengagetkan para
sahabat. Meskipun mereka sudah diberi nasehat Rasul, akan tetapi mereka tetap
kaget dan sangat sedih. Sahabat Umar yang terkenal sebagai pahlawan yang gagah
berani juga merasakan hal yang sama. Beliau hampir tidak percaya apabila Nabi
telah tiada. Begitu juga dengan sahabat-sahabat yang lain, merekamerasakan hal
yang sama. Namun Abu Bakar sangat bijaksana dan arif. Di tengah-tengahkesedihan
dan perasaan yang serba panik dan kalut dipenuhi rasa tidak percaya, Abu Bakar berpidato:”Wahai
manusia, barang siapa yang memuja Muhamad, Muhammad telah mati.
Tetapi siapa yang memuja Allah SWT, Ia hidup
selama-lamanya, tidak akan pernah mati”. Abu Bakar membaca firman Allah SWT
Surat Ali Imran ayat 144:
وَمَا مُحَمَّدٌ اِلَّا رَسُوْلٌۚ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۗ
اَفَا۟ىِٕنْ مَّاتَ اَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلٰٓى اَعْقَابِكُمْ ۗ وَمَنْ
يَّنْقَلِبْ عَلٰى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَّضُرَّ اللّٰهَ شَيْـًٔا ۗوَسَيَجْزِى اللّٰهُ
الشّٰكِرِيْنَ
Artinya:
“Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa
rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)?
Barangsiapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit
pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur”.
Mendengar pidato Abu Bakar yang tegas ini, sahabat
Umar dan sahabat-sahabat Nabi yang lain menjadi sadar. Bahkan Umar berkata: ”Demi
Allah saya tadinya mengira bahwa di dalam al-Qur’an tidak ayat seperti
yang dibacakan oleh Abu Bakar ini. Saya baru sadar ada ayat ini setelah
dibacakan Abu Bakar”.
Rangkuman
1. Setelah Rasulullah Saw. menjalankan
tanggung jawabnya berdakwah menyebarkan Islam ke seluruh jairah Arab, Allah SWT
menurunkan surat al-Nashr. Salah satu isinya memerintahkan Rasulullah Saw.
bertasbih, bertahmid, dan beristigfar. Allah SWT juga menurunkan ayat 3 surat
al-Maidah yang merupakan ayat yang paling akhir turun. Turunya wahyu Allah SWT
tersebut menandakan tanda-tanda Rasulullah Saw. akan wafat.
2. Rasulullah Saw. menjelang wafatnya
melakukan haji wadak. Dalam haji wadak, Rasulullah Saw.menyampaikan khotbah
yang berisi pesan-pesan prinsip kehidupan. Dengan pesan-pesan tersebut, umat
Islam mempunyai tanggung jawab menjalankan pesan Rasulullah Saw. menghormati
jiwa, harta, dan pribadi sesama manusia.
3. Menjelang akhir hayatnya, Rasulullah Saw.
berwasiat agar berpegang teguh kepada Al[1]Qur’an dan Hadits. Beliau kemudian
mengucapkan “umatku, umatku, umatku; ash[1]shalah, ash-shalah, as-shalah. Dengan
ungkapan tersebut Rasulullah Saw. berpesan kepada umatnya agar jangan meninggalkan
salat. Tanggung jawab umat Islam adalah berpegang teguh melaksanakan salat yang
merupakan pesan Rasulullah Saw.
Posting Komentar untuk "Materi SKI Kelas 5 MI Bab 5: Wafatnya Rasulullah SAW"
Posting Komentar