Pengertian Lokasi, Letak Geografis, dan Peta lengkap dengan fungsinya
Nah untuk
lebih memahami materi ini dengan jelas dan rinci silahkan Simak uraian di bawah
ini dengan seksama.
Mengenal Lokasi Tempat Tinggal
1. Lokasi
Lokasi merupakan letak objek di permukaan
bumi. Lokasi dibedakan menjadi lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi
absolut merupakan letak yang bersifat tetap terhadap sistem koordinat. Contoh
dari lokasi absolut yaitu Indonesia terletak pada 6ºLU–11ºLS dan 95ºBT–141ºBT.
Letak ini tidak akan berubah selama sistem koordinat yang digunakan sebagai
dasar perhitungan masih menggunakan garis ekuator dan meridian Greenwich.
Lokasi relatif merupakan letak tempat yang
dapat berubah karena keadaan di sekitarnya. Sebagai contoh, awalnya Kabupaten
Tanatidung termasuk dalam Provinsi Kalimantan Timur, tetapi saat ini merupakan Kabupaten di
Provinsi Kalimantan Utara. Selain itu, lokasi relatif memiliki pengaruh pada
nilai suatu objek. Lokasi di dekat jalan raya memiliki harga tanah yang lebih
mahal tetapi kurang sesuai untuk tempat tinggal karena suara bising dan bahaya
polusi udara dari kendaraan bermotor. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
lokasi yang berkaitan dengan keadaan sekitarnya memiliki kelebihan dan
kekurangan.
2. Kondisi Wilayah Indonesia
a. Letak dan Luas
Indonesia adalah negara terluas di Asia
Tenggara dengan luas daratan sebesar 1.910.932,37 km2 dan luas lautan mencapai
5,8 juta km2 (Kemenko Maritim, 2019). Letak geografis adalah posisi suatu
wilayah berdasarkan kenyataan di permukaan bumi. Secara geografis, Indonesia
berada di antara dua benua dan dua samudra yaitu Benua Asia dan Australia serta
Samudra Hindia dan Pasifik. Letak geografis tersebut memberikan keuntungan bagi
Indonesia seperti:
- Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional
- Memiliki kebudayaan yang beragam, salah satunya bahasa, karena adanya akulturasi budaya asing dan lokal.
- Transportasi laut semakin berkembang dan mendapat perhatian karena sebagai jalur perdagangan internasional
Letak astronomis merupakan posisi suatu tempat yang didasarkan pada garis lintang dan bujur. Garis lintang merupakan garis khayal yang melingkari bumi secara horizontal. Garis bujur merupakan garis khayal yang melingkari bumi secara vertikal serta menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Sebagai contoh, Indonesia memiliki letak astronomis 6ºLU–11ºLS dan 95ºBT–141ºBT. Dampak letak ini menyebabkan perbedaan waktu sehingga terdapat tiga pembagian zona waktu di Indonesia.
Penetapan tiga zona waktu seperti sekarang ini
dimulai sejak 1 Januari 1988. Penetapan zona waktu tersebut menyebabkan
perbedaan waktu beribadah, jam beraktivitas, dan tantangan komunikasi antarzona
waktu. Berikut merupakan pembagian wilayah berdasarkan zona waktu di Indonesia:
1) Waktu Indonesia Barat (WIB)
Zona waktu ini berdasarkan garis meridian
pangkal 105ºBT. Wilayah zona waktu ini mencakup provinsi di Pulau Sumatra,
Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
2) Waktu Indonesia Tengah (WITA)
Zona waktu ini didasarkan pada meridian
pangkal 120ºBT. Cakupan wilayahnya meliputi Provinsi Kalimantan Timur,
Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT),
dan provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi.
3) Waktu Indonesia Timur (WIT)
Zona waktu yang didasarkan pada meridian
pangkal 135ºBT. Wilayah zona waktu ini mencakup provinsi di Pulau Papua dan
Maluku.
b. Cuaca dan Iklim
Cuaca merupakan kondisi rata-rata udara di
suatu wilayah yang relatif sempit dan dalam waktu yang singkat. Sedangkan iklim
merupakan kondisi cuaca rata-rata tahunan pada wilayah dengan cakupan yang
luas. Contoh dari cuaca yaitu: suhu udara di Kabupaten Bantul pagi ini mencapai
24 oC, kemarin Kabupaten Berastagi diguyur hujan deras, sore ini terjadi hujan
lebat disertai angin di Kabupaten Bogor dengan arah angin dari selatan dan
kecepatan mencapai 25 km/jam. Contoh iklim yaitu: Indonesia ber[1]iklim tropis, pada tahun
2017 suhu udara rata-rata di Yogyakarta yaitu 26,05 ºC, dan rata-rata curah
hujan terjadi pada bulan November sebanyak 692,50 mm3 .
Indonesia memiliki iklim tropis yang terdiri
dari dua musim yaitu musim hujan dan kemarau. Musim hujan biasa terjadi antara
Oktober[1]Maret, sedangkan musim
kemarau terjadi antara bulan April-September. Arus angin yang banyak mengandung
uap air bergerak dari Samudra Pasifik melewati Laut Cina Selatan menyebabkan
musim hujan di Indonesia terutama wilayah bagian barat. Semakin ke timur curah
hujan semakin rendah karena hujan telah banyak jatuh dan menguap di bagian
barat.
Keadaan iklim dapat diamati dengan
memperhatikan unsur-unsur cuaca dan iklim. Unsur-unsur tersebut antara lain,
penyinaran matahari, suhu udara, kelembaban udara, angin, dan hujan. Iklim
berpengaruh dalam kehidupan manusia seperti pada sektor pertanian. Tanaman
tropis memiliki banyak varietas yang kaya akan hidrat arang terutama tanaman
bahan makanan pokok. Berikut pengaruh unsur-unsur iklim terhadap tanaman:
• Penyinaran matahari
Penyinaran matahari adalah lamanya matahari
bersinar cerah yang dihitung dari matahari terbit hingga terbenam. Lamanya
penyinaran matahari dapat memengaruhi fotosintesis tanaman dan dapat
meningkatkan suhu udara.
• Suhu
Suhu merupakan derajat panas atau dingin yang
diukur dengan skala tertentu. Pengaruh suhu terhadap tanaman yaitu mengurangi
kadar air sehingga cenderung menjadi kering.
• Kelembaban
Kelembaban udara adalah kemampuan udara dalam
mengandung uap air. Tingkat kelembaban udara dipengaruhi kandungan jumlah uap
air dalam udara. Pengaruh kelembaban udara terhadap tanaman yaitu membatasi
hilangnya air.
• Angin
Angin adalah pergerakan alami udara yang
sejajar dengan permukaan bumi. Faktor terjadinya angin yaitu perbedaan tekanan
atmosfer dari satu tempat dengan tempat lainnya. Pengaruh angin terhadap tanaman
yaitu membantu proses penyerbukan secara alami, mengurangi kadar air.
• Curah Hujan
Curah hujan merupakan intensitas air hujan
yang jatuh ke permukaan bumi akibat kondensasi selama periode waktu tertentu.
Pengaruh hujan terhadap tanaman yaitu dapat meningkatkan kadar air dan mengikis
tanah.
c. Kondisi Geologis
Letak geologis adalah posisi suatu wilayah yang didasarkan pada struktur geologi atau susunan batuan di sekitarnya. Secara geologis, Indonesia dilalui dua jalur pegunungan dunia yaitu Pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Letak tersebut menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung api aktif. Jalur pegunungan di Indonesia membentang dari ujung utara Sumatra memanjang melalui pantai barat Sumatra, melewati Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Banda, Sulawesi, dan Halmahera. Jumlah gunung aktif di Indonesia sebanyak 127 gunung api.
Aktivitas vulkanik yang intens di Indonesia
terjadi karena pertemuan tiga lempeng dunia. Lempeng Eurasia di sebelah utara,
Lempeng Indo[1]Australia di sebelah
selatan, dan Lempeng Pasifik di sebelah timur. Pertemuan lempeng tektonik dapat
menyebabkan patahan, retakan, dan kerusakan pada kerak bumi yang memungkinkan
magma mengalir ke permukaan bumi dan terbentuk gunung api.
Aktivitas ketiga lempeng tersebut juga membuat
Indonesia menjadi wilayah yang rawan terjadi gempa bumi. Selain dampak negatif,
letak geologis Indonesia juga memberikan dampak positif seperti:
Tanah menjadi subur terutama di kawasan dekat
gunung berapi karena banyak mengandung unsur hara.
Memiliki keanekaragaman flora dan fauna.
Bagian barat Indonesia terdiri dari lempeng yang berasal dari negara-negara
Asia, sehingga memiliki kesamaan dengan jenis flora dan fauna di Asia. Bagian
Tengah Indonesia merupakan bagian Lempeng Asia-Australia sehingga memiliki
flora dan fauna peralihan endemik. Sedangkan bagian timur Indonesia termasuk
dalam kawasan lempeng Australia sehingga memiliki flora dan fauna serupa dengan
yang ada di Benua Australia.
Memiliki sumber daya mineral yang beragam
seperti berbagai jenis batuan, minyak bumi, dan gas alam.
3. Pemahaman Lokasi Melalui Peta
a. Komponen Peta
Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang
diperkecil dalam bidang datar menggunakan skala tertentu. Prihandito
mendefinisikan peta sebagai penyajian grafis bentuk ruang dan hubungan
keruangan berbagai perwujudan yang diwakili. Pembuatan peta memerlukan pengetahuan
khusus mengenai penggambaran permukaan bumi yang biasa disebut ilmu kartografi
dan orang yang ahli membuat peta dinamakan kartografer.
■ Judul peta
Judul peta merupakan identitas untuk
mengetahui dan menginterpretasikan daerah yang tergambar dalam peta. Penulisan
judul diletakkan di bagian tengah atas untuk memudahkan pengguna dalam membaca
peta.
■ Skala peta
Skala merupakan perbandingan jarak pada peta
dengan jarak sebenarnya. Skala terdiri dari tiga jenis yaitu, skala numerik,
skala verbal, dan skala grafis. Skala numerik merupakan skala yang dinyatakan
dengan angka pecahan seperti 1:100.000. Skala verbal merupakan skala yang
menunjukan jarak inci di peta sesuai jumlah mil di lapangan seperti one inch to
four mile yang berarti 1 inci di peta mewakili 4 mil jarak sebenarnya di
lapangan. Skala grafis merupakan skala yang ditunjukan dengan garis atau
grafik.
Contoh:
Skala tersebut menyatakan bahwa setiap 1 cm
pada peta mewakili 2 km pada jarak sebenarnya. Perhitungan skala dapat
dilakukan dengan rumus:
a) Membandingkan jarak di peta dengan jarak sebenarnya
Contoh: jarak di lapangan Provinsi A dengan
Provinsi C adalah 30 km, sedangkan jarak di peta 50 cm. Tentukan skalanya!
Jawab:
Jadi, skala peta tersebut adalah 1:60.000
b) Membandingkan dengan peta lain yang telah diketahui skalanya
d1: Jarak pada peta yang sudah ada skalanya
d2: Jarak pada peta yang belum ada skalanya
P1: Penyebut skala peta yang telah diketahui
P2: Skala peta yang akan dicari
Contoh:
Berdasarkan jarak dalam dua peta tersebut
tentukanlah skala pada Peta A!
Jawab:
Jadi, skala pada Peta A yaitu 1:8000.000
■ Simbol peta
Simbol peta mewakili objek sebenarnya di
lapangan. Berikut merupakan jenis-jenis simbol yang ada di peta:
a) Simbol titik: untuk menggambarkan tempat
atau data personal. Contoh: Ibukota kabupaten
b) Simbol garis: untuk menggambarkan
kenampakan yang berhubungan dengan jarak. Contoh: rel kereta api, sungai
c) Simbol area: untuk menggambarkan objek yang
memiliki luas tertentu. Contoh: rawa, danau.
■ Warna peta
Warna peta menggambarkan kenampakan yang ada
di peta. Berikut merupakan warna yang biasa digunakan untuk menggambarkan
berbagai kenampakan dalam peta:
Biru : Perairan, daerah dingin
Kuning : Gurun, dataran tinggi, vegetasi yang
kering
Hijau : Hutan, dataran rendah, vegetasi
Coklat : Daerah perbukitan, kontur
Merah : Gunung api, kota, jalan protokol
Hitam : Batas wilayah
■ Legenda
Legenda merupakan keterangan simbol-simbol yang ada dalam peta untuk mempermudah pengguna dalam membaca dan menginterpretasikan peta. Letak legenda berada di sisi kanan atau kiri bagian bawah peta.
■ Orientasi
Orientasi adalah arah mata angin yang
menunjukan arah utara, barat, selatan, dan timur daerah yang digambar.
■ Sumber dan Tahun pembuatan
Sumber dan tahun pembuatan menunjukan
informasi kepada pembaca mengenai sumber data yang digunakan dan tahun
pembuatan peta.
b. Fungsi Peta
Pembuatan peta ditujukan untuk mempermudah
pengguna dalam mencari informasi. Informasi yang didapat ini bisa digunakan
sebagai landasan pengambilan keputusan. Berikut merupakan fungsi peta:
1) Memperlihatkan letak suatu tempat dengan
tempat lainnya di permukaan bumi.
2) Menunjukan ukuran suatu objek seperti jarak
dan luas daerah.
3) Menampilkan bentuk objek di permukaan bumi
misalnya bentuk benua dan negara.
4) Menyajikan data mengenai potensi suatu
daerah.
5) Memudahkan suatu pekerjaan seperti untuk
perencanaan pembangunan jalan.
Seiring perkembangan teknologi, peta tidak
hanya berwujud dalam bentuk kertas tetapi digital. Berbagai sektor telah
memanfaatkan dalam rangka menunjang usahanya. Tanpa disadari, kalian juga telah
memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti dimanfaatkan untuk:
■ Pengembangan transportasi berbasis online
Sebelum adanya transportasi berbasis online,
pengguna transportasi publik harus mencari dan mendatangi langsung untuk
memesannya. Selain itu, pengguna juga harus bernegoisasi dengan pemilik
transportasi untuk menyepakati harga. Ini membutuhkan waktu lebih lama. Adanya
transportasi berbasis online dapat memberikan kemudahan kepada pengguna
untuk menemukan transportasi di sekitarnya dengan tarif yang telah disepakati
sesuai aplikasi yang digunakan.
■ Perhitungan estimasi biaya ekspedisi pengiriman barang secara cepat
Salah satu faktor yang memengaruhi biaya pengiriman
adalah jarak lokasi pengiriman dengan lokasi tujuan. Perusahaan ekspedisi
pengiriman memanfaatkan data jarak untuk mengetahui estimasi biaya pengiriman.
Penjual dan pembeli juga tidak perlu datang ke ekspedisi pengiriman untuk
menanyakan estimasi biaya pengiriman barang. Penjual dan pembeli dapat
melakukan pengecekan secara mandiri melalui aplikasi ekspedisi pengiriman yang
digunakan.
■ Perhitungan perkiraan lama waktu yang dibutuhkan untuk barang sampai
pada alamat tujuan
Perkiraan lama waktu pengiriman ini memiliki
sistem yang mirip dengan perhitungan estimasi biaya pengiriman. Data jarak,
lalu lintas, dan jenis transportasi saling terintegrasi sehingga dapat
menghasilkan estimasi waktu pengiriman hingga barang dapat sampai pada alamat
tujuan.
■ Memudahkan menemukan alamat tujuan
Ketika memesan makanan secara online melalui
aplikasi pemesanan, penggunaan peta digital memudahkan pengemudi (driver) dalam
menemukan restoran yang dituju. Setelah makanan siap diantarkan, pengemudi akan
mengantarkan makanan ke alamat pemesan yang juga memanfaatkan peta digital.
Selain itu, posisi pengemudi juga dapat terpantau dari layar handphone.
Peta digital juga dimanfaatkan sebagai
pengganti denah dalam undangan. Penulisan alamat tujuan pada undangan biasanya
dilengkapi dengan denah. Seiring perkembangan teknologi, banyak undangan yang
dibuat dalam bentuk digital. Alamat tujuan yang dicantumkan dalam undangan
digital memanfaatkan peta digital yang dibuat dalam bentuk barcode atau tautan
yang akan menghubungkan dengan alamat tujuan.
■ Menyajikan berbagai alternatif jalan yang dapat dipilih agar waktu
lebih efisien.
Seseorang yang akan menuju lokasi tertentu
dapat memilih dari berbagai rute jalan yang disajikan. Kondisi kepadatan lalu
lintas juga dapat ditampilkan sehingga pengguna dapat memilih rute yang efisien
dan cepat untuk sampai ke tujuan.
Posting Komentar untuk "Pengertian Lokasi, Letak Geografis, dan Peta lengkap dengan fungsinya"
Posting Komentar