Pengertian Hadats, Jenis-jenis, Dan Tata Cara Penyuciannya

berwudhu

Dalam artikel berikut ini akan diuaraikan tentang materi Fikih Kelas 7 yakni “Pengertian Hadats, jenis-jenisnya dan tata cara penyuciannya. Silahan Simak dengan seksama.

Pengertian Hadats

Hadats (الحدث) menurut bahasa adalah suatu perkara yang baru. Adapun menurut istilah hadast adalah suatu keadaan seseorang yang dianggap tidak Suci menurut agama. orang yang sedang berhadast berarti orang tersebut tidak Suci walaupun orang tersebut titik-titik dengan kondisi anggota badan seseorang yang mengakibatkan shalatnya dan ibadah yang lain tidak diterima oleh Allah Swt.

“Dari Abu Hurairah radialla ‘anhu berkata, Raslullah shalallahu ‘alaihi wa sala bersabda: “Allah tidak akan menerima sholat salah satu diantara kalian apabila ia dalam keadaan berhadats hingga kalian berwudhu”. (HR. Bukhari, No: 135, 6954)

Seseorang yang sedang berhadast apabila akan melaksanakan ibadah shalat dan ibadah yang lainnya dia harus bersuci terlebih dahulu. Hadats dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu: hadats kecil (األصغر الحدث (dan hadats besar (األكبر الحدث(.

Macam-macam Hadats dan Cara Menyucikannya

Berikut penjelasan macam-macam hadast dan cara menyucikannya.

Hadats Kecil dan Tata Cara Mensucikannya

Hadats kecil adalah hadast yang cara menyucikannya dengan berwudhu atau tayamum. seseorang disebut berhadast kecil jika dia mengeluarkan sesuatu dari dua lubang, yaitu dubur atau kubulnya (buang air besar, buang air kecil buang angin), Menyentuh kemaluan tanpa alas tidur nyenyak dengan posisi miring atau tanpa tetapnya pinggul diatas lantai termasuk sebab seseorang berhadas kecil.

Ada persamaan dan perbedaan antara kata kotor dan najis. Persamaannya adalah kotor dan najis sama-sama merupakan sesuatu yang kotor, adapun perbedaannya adalah kotor belum tentu menjadikan ibadah tidak sah, sedangkan najis menjadikan ibadah tidak sah. Kesimpulannya adalah, ”mensucikan najis sudah pasti menyertakan perbuatan membersihkan kotoran, tetapi membersihkan kotoran belum tentu termasuk bagian dari mensucikan najis”. Kita juga ingat perbedaan mendasarnya ”kotoran yang menjijikkan belum tentu najis, namun najis sudah pasti kotor dan menjijikkan”.

Hadats Besar dan Tata Cara Mensucikannya

Hadats besar adalah keadaan tidak suci pada diri seorang muslim karena sebabsebab tertentu. Cara bersuci dari hadats besar adalah dengan cara mandi besar (mandi wajib), mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar disebut mandi janabat. Apabila berhalangan untuk mandi mengguakan air, mandi jinabat bisa diganti dengan tayamum.

Berikut ini beberapa Istilah-Istilah yang perlu dipahami :

1. Sperma Sperma adalah air yang berwarna putih kental yang keluar dari kemaluan laki-laki dan agak kekuning-kuningan bagi perempuan yang keluar seiring dengan puncak syahwat seseorang. Keluarnya sperma ini karena sebab persetubuhan maupun mimpi basah yang ditemukan bekas cairan setelah bangun tidur.

2. Persetubuhan Terjadinya pertemuan antara kelamin laki dan perempuan, meskipun tidak mengeluarkan sperma.

3. Haidh (الحيض) Darah yang keluar dari kemaluan wanita dalam keadaan sehat, bukan karena penyakit, melahirkan atau pecahnya selaput darah.

4. Nifas  (النفاس) Darah yang keluar dari kemaluan perempuan setelah melahirkan atau mengalami keguguran.

Haidh

Haidh dimulai setelah perempuan berumur 9 (sembilan) tahun, sehingga darah yang keluar sebelum usia tersebut harus dikonsultasikan ke dokter untuk memastikannya. Darah haid kemungkinan akan terus keluar berdasarkan siklusnya hingga perempuan memasuki masa menopause, yakni ketika memasuki usia antara 45-55 tahun menurut medis dan 62 tahun berdasarkan ketentuan fikih.

Nifas

Batasan minimal darah nifas adalah satu percik atau sekali keluar setelah melahirkan. Pada umumnya, rentang keluarnya darah nifas adalah 40 hari, dan paling lamanya 60 hari. Perempuan yang sedang nifas memiliki larangan yang sama dengan perempuan haidh.

Mandi Besar dan Tata Cara Pelaksanannya

Pada saat melakukan mandi besar, syaratnya :

(1) pertama, dimulai dengan niat melakukan mandi besar bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh. Anggota badan yang pertama kali di siram ini boleh yang manapun, baik bagian atas, bawah ataupun tengah. Niat mandi besar adalah:

Artinya: “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar karena memenuhi kewajiban Allah Swt. dan semata-mata karena-Nya”.

(2) Mengguyur seluruh anggota tubuh termasuk tanpa terkecuali. Termasuk lipatan-lipatan badan yang biasa ada pada orang yang gemuk, kulit yang berada di bawah kuku yang panjang dan membersihkan kotoran yang ada di dalamnya, bagian belakang telinga dan bagian depannya yang berlekuk-lekuk, selangkangan kedua paha, sela-sela antara dua pantat yang saling menempel, dan juga kulit kepala yang berada di bawah rambut yang tebal. Jika ditemukan sedikit saja bagian tubuh yang belum terkena air maka mandi yang dilakukan belum dianggap sah dan orang tersebut dianggap masih dalam keadaan berhadats.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan tentang Nilai Ambang Batas Calon PPPK Jabatan Fungsional Dosen Tahun 2023, semoga bermanfaat. Dan kami ucapkan terimakasih atas kunjungan Anda, untuk mendapatkan artikel terbaru melalui facebook dari website ini silakan klik halaman kami Ruslan Wahid atau Disini.

Posting Komentar untuk "Pengertian Hadats, Jenis-jenis, Dan Tata Cara Penyuciannya"