Khutbah Jumat: Mari Bantu Siapa pun yang Membutuhkan!
Khutbah Jumat: Mari Bantu Siapa pun yang Membutuhkan!
![]() |
Sumber: kemenag.go.id |
Khutbah I
الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ
الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ
عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ،
وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ
الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ،
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ
خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ
وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ:
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ
وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru
kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita
kepada Allah dengan semaksimal mungkin, takwa dalam artian menjauhi segala
larangan yang ditetapkan Allah subhânahu wa ta’âla dan menjalankan
perintah-Nya. Karena dengan ketakwaan, setiap persoalan hidup yang kita alami
akan ada jalan keluarnya dan akan ada pula rezeki yang datang kepada kita tanpa
disangka-sangka.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Ketika awal kita ada di dunia ini, kita
membutuhkan seseorang yang menjadi perantara kelahiran, yaitu ibu. Saat itu,
kita membutuhkan seorang bidan yang membantu mengeluarkan kita dari perut ibu.
Dari kecil hingga tumbuh dewasa kita membutuhkan orang tua, ketika kesulitan
dan memiliki hajat, kita membutuhkan tetangga dan warga sekitar, ketika punya
problem kehidupan kita juga membutuhkan seorang pendengar, hingga ketika ajal
menjemput, kita pun membutuhkan orang yang menguburkan jasad kita.
Dari sini, kita dapat memahami bahwa manusia
adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian, kita semua saling
membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu, pesan yang ditanamkan sejak kecil
hingga dewasa adalah jangan bosan-bosan menolong orang lain yang membutuhkan.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Islam adalah agama yang sangat menganjurkan
umatnya untuk saling tolong menolong dan merekatkan tali persaudaraan. Tolong
menolong di sini tidak terikat oleh apa pun. Bantulah dengan tulus siapa pun
orangnya, entah dia kaya atau miskin, berpendidikan tinggi atau tidak mengenyam
pendidikan sama sekali, bahkan muslim atau non-muslim, selama itu dalam ranah
sosial dan kebaikan, maka tidak ada salahnya kita membantu mereka, karena
bagaimana pun mereka adalah saudara dalam kemanusiaan. Kecuali, jika bantu membantu
itu hal kejahatan dan keburukan, maka Islam melarang hal ini. Allah menegaskan
dalam Al-Quran surah Al-Maidah ayat 2:
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ
وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا
اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya.”
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Menolong orang lain, khususnya mereka yang
sedang kesulitan sungguh memiliki banyak manfaat, baik bagi diri sendiri maupun
orang yang kita tolong, bahkan kondisi masyarakat pun akan mendapatkan manfaat
dari sikap dan perbuatan baik ini.
Dengan menolong orang muslim yang sedang
membutuhkan pertolongan, maka kita telah mencerminkan pesan persaudaraan yang
ditamsilkan oleh Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam dalam sebuah hadis riwayat
Imam Muslim:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي
تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى
مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Orang-orang mukmin dalam hal saling
mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah
satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak
bisa tidur) dan panas (ikut merasakan sakitnya)”
Lebih tegas terkait keutamaan menolong sesama
Muslim, Rasulullah bersabda dalam hadis riwayat Imam Muslim:
مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ
كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ
يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ، يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ
فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَـرَ مُسْلِمًـا، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِـي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي
عَوْنِ أَخِيهِ
“Siapa yang melapangkan satu kesusahan dunia
dari seorang Mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari
Kiamat. Siapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, maka Allah memudahkan
baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Siapa menutupi (aib) seorang
Muslim, maka Allâh akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa
menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.”
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Dalam hadits lain Rasulullah memerintahkan
umatnya untuk menolong orang yang dizalimi bahkan orang yang ingin berbuat
zalim juga. Dalam hadis Nabi disebutkan:
انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ
مَظْلُومًا
“Tolonglah saudaramu ketika dia berbuat zalim
atau ketika dia dizalimi.”
Dalam hadits yang disebutkan tadi, mungkin
kita bertanya-tanya, bagaimana mungkin kita menolong orang zalim padahal Allah
telah melarang bantu membantu dalam hal keburukan. Hal ini pun pernah
ditanyakan juga para sahabat, Rasulullah pun menjawab:
تَأْخُذُ فَوْقَ يَدَيْهِ
“Pegang tangannya (tahan ia dari perbuatan
zalim).”
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Dari hadits-hadits di atas, kiranya dapat
menjadi pelajaran bagi kita semua agar bermurah hati menolong sesama Muslim
karena mereka adalah saudara kita. Pun tanpa menafikan kita juga harus menolong
siapa saja orang-orang di sekitar kita yang sedang dalam kesulitan. KH.
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur berpesan:
“Tidak penting apa agama atau sukumu. Kalau
kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang. Orang tidak akan
pernah tanya apa agamamu,”
بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي
اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ
وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ الْحَمْدُ
لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ. أَشْهَدُ أنْ لَآ إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ
لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
الَّذِيْ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ القِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا
النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى
النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا
اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ
اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا
إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا
رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا
وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا
اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ
بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا
اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ،
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر
Posting Komentar untuk "Khutbah Jumat: Mari Bantu Siapa pun yang Membutuhkan!"
Posting Komentar