Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kunci Jawaban Soal Modul 3.3 Asumsi Dasar Konflik - Pelatihan Deteksi Dini 1: Analisa Faktor Konflik | Pintar Kemenag

Kunci Jawaban Soal Modul 3.3 Asumsi Dasar Konflik - Pelatihan Deteksi Dini 1: Analisa Faktor Konflik

Pusdiklat Kementerian Agama RI menyelenggarakan pelatihan Pelatihan Deteksi Dini: Analisa Faktor Konflik melalui MOOC Pintar Kemenag. Dengan sasaran Penyuluh agama, dosen, Karyawan Kementerian Agama  

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas pegawai Kementerian Agama, baik dari level penyuluh, dosen PTKN dan seluruh staf dan karyawan Kementerian Agama untuk menjalankan amanah UU No.7 Tahun 2012 Tentang Penanganan Konflik Sosial, terutama dalam fungsinya membangun sistem Deteksi Dini untuk mencegah terjadinya konflik sosial berbasis keagamaan.    

Yang menjadi latar Belakangnya adalah bahwa Kementerian Agama diberikan amanah oleh Undang-Undang No.7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial dan PP No.2 Tahun 2025 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No.2 Tahun 2012 untuk melakukan serangkaian kerja pencegahan konflik sosial. Untuk itu, dibutuhkan peningkatan kapasitas kelembagaan dan kepegawaian agar lebih sensitif dan lebih peka terhadap kondisi sosial keagamaan masyarakat di tempat mereka berada.

Salah satu rangkaian kerja tersebut adalah membangun sistem deteksi dini (Early Warning System).  Penyusunan Sistem Deteksi Dini Konflik Sosial Religiosity Index berangkat dari landasan pemikiran tersebut. Sesuai dengan arahan PP No.7 Tahun 2012, Sistem Deteksi Dini dan Cegah Dini konflik meliputi:

  • penelitian dan pemetaan wilayah potensi Konflik dan/atau daerah Konflik;
  • Penyampaian data dan informasi mengenai Konflik secara cepat dan akurat;
  • Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;
  • Peningkatan dan pemanfaatan modal sosial; dan
  • Penguatan dan pemanfaatan fungsi intelijen sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pelatihan ini menjadi bagian dari pelaksanaan salah satu kegiatan Sistem Deteksi Dini dan Cegah Dini pada poin C yaitu Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.   

Kompetensi Teknis Pelatihan  Pelatihan akan melalui 6 seksi pelatihan Sistem Deteksi Dini Religiosity Index. Pelatihan tersebut terdiri dari video pemaparan materi, ujian di setiap seksi pelatihan, modul dan materi presentasi untuk bahan bacaan.  

Kurikulum/Struktur Program Deteksi Dini Pada Modul 1 Analisa Faktor Konflik, para peserta pelatihan akan mempelajari materi tentang landasan hukum Sistem Deteksi Dini yang diamanahkan kepada Kementerian Agama, dan materi pemahaman dasar tentang konflik sosial. Berikut di bawah ini struktur kurikulum Modul 1:

  • Kementerian Agama dan Konflik
  • Definisi Konflik
  • Asumsi Dasar Konflik
  • Sumber Konflik
  • Wujud Konflik
  • Kategori Konflik 

Kunci Jawaban Soal Modul 3.3 Asumsi Dasar Konflik - Pelatihan Deteksi Dini 1: Analisa Faktor Konflik

1 dari 10 soal

Berikut ini yang merupakan contoh unsur angin dalam analogi konflik adalah....

A. Perbedaan kepentingan

B. Kepribadian seseorang

C. Ketidakmampuan mengelola perbedaan

D. Kondisi sosial-politik yang tidak stabil  

Jawaban : D

 

2 dari 10 soal

Konflik dapat menimbulkan potensi resiko dan potensi manfaat. Resiko yang dapat ditimbulkan oleh konflik adalah sebagai berikut, kecuall:

A. Kematian

B. Kerusakan fisik dan materi

C. Kerusakan psikologis dan sosial

D. Perubahan masyarakat

Jawaban : D

 

3 dari 10 soal

Berdasarkan asumsi dasar konflik, konflik dipengaruhi pola-pola emosi, kepribadian, dan budaya, Konflik GAM dipengaruhi oleh pola-pola emosi, kepribadian, dan budaya berikut ini, kecuali...

A. Emosi kemarahan dan kebencian terhadap pemerintah Indonesia

B. Budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan bukum

C. Kepribadian yang keras kepala dan tidak mau menerima kekalahan

D. Budaya Aceh yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan agama

Jawaban : B

 

4 dari 10 soal

Berdasarkan asumsi dasar konflik, maka konflik selalu ada dalam kehidupan manusia. Hal ini dapat dilihat dari konflik yang terjadi di Sampit pada tahun 2001-2002. Konflik tersebut terjadi antara masyarakat suku Dayak cian suku Madura. Konflik tersebut dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adalah perbedaan budaya. Berdasarkan asumsi dasar konflik, konflik yang terjadi di Sampit dapat dikategorikan sebagai konflik antar komunitas. Hal ini karena konflik tersebut melibatkan masyarakat di dua komunitas yang berbeda, yaitu masyarakat suku Dayak dan suku Madura.

Berdasarkan informasi tersebut, manakah asumsi dasar konflik yang paling tepat untuk menjelaskan konflik yang terjadi di Sampit?

A. Asumsi 2

B. Asumsi 1

C. Asumsi 3

D. Asumsi 4

Jawaban : C

 

5 dari 10 soal

Asumsi dasar konflik yang menyatakan bahwa konflik selalu mempunyai dua sisi, yaitu potensi risiko dan potensi manfaat, dapat dianalogikan dengan fenomena apa?

A. Obat

B. Pisau*

C. Mata uang

D. Api

Jawaban : C

 

6 dari 10 soal

Berdasarkan asumsi dasar konflik, manakah pernyataan berikut yang benar?

A. Konflik selalu terjadi dalam kehidupan manusia

B. Konflik selalu menciptakan potensi risiko

C. Konflik selalu melibatkan masyarakat dan negara.

D. Konflik selalu dipengaruhi oleh pola-pola emosi, kepribadian, dan budaya.*

Jawaban : A

 

7 dari 10 soal

Berdasarkan asumsi dasar konflik, konflik dipengaruhi pola-pola emosi, kepribadian, dan budaya. Kontlik GAM dipengaruhi oleh pola-pola emosi, kepribadian, dan budaya berikut ini, kecuali

A. Kepribadian yang keras kepala dan tidak mau menerima kekalahan

B. Budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan hukum

C. Emosi kemarahan dan kebencian terhadap pemerintah indonesia

D. Budaya Aceh yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan agama

Jawaban : B

 

8 dari 10 soal

Berdasarkan asumsi dasar konflik, manakah pernyataan berikut yang salah?

A. Unsur api menggambarkan adanya konflik yang terjadi

B. Unsur-unsur dasar suatu hutan gundul yang terbakar adalah unsur rumput dan pohon kering, unsur opi serta unsur angin.

C. Unsur rumput dan pohon kering menggambarkan perbedaan perbedaan yang ada dalam masyarakat

D. Unsur angin menggambarkan adanya pihak luar yang ikut memperkeruh konflik

Jawaban : A

 

9 dari 10 soal

Berdasarkan asumsi dasar konflik, konflik dipengaruhi pola pola emosi, kepribadian, dan budaya. Konflik GAM dipengaruhi oleh pola-pola emosi, kepribadian, dan budaya berikut ini, kecuali....

A. Kepribadian yang keras kepala dan tidak mau menerima kekalahan

B. Budaya Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan hukum

C. Emosi kemarahan dan kebencian terhadap pemerintah Indonesia

D. Budaya Aceh yang menjunjung tinggi nilai-nilai adat dan agama

Jawaban : B

 

10 dari 10 soal

Berikut ini yang merupakan contoh potensi manfaat konflik, kecuali..

A. peningkatan solidaritas kelompok

B. klarifikasi pilihan da kekuatan untuk mencari penyelesaian

C. Perubahan dan kemajuan

D. Peningkatan pemahaman terhadap sesama

Jawaban : B

 

Demikian Kunci Jawaban Soal Modul 3.3 Asumsi Dasar Konflik - Pelatihan Deteksi Dini 1: Analisa Faktor Konflik di Pintar Kemenag. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Kunci Jawaban Soal Modul 3.3 Asumsi Dasar Konflik - Pelatihan Deteksi Dini 1: Analisa Faktor Konflik | Pintar Kemenag"