Puisi "Bayang yang Terbenam"
Bayang yang Terbenam
Telah kuletakkan pikiranku di sana,
Di antara bingkai digital yang terbuka.
Namun, satu permintaan datang memadamkan,
Cahaya yang kuharap akan menerangi semesta.
Ada kecewa yang terurai perlahan,
Mengapa harus kuhapus karya ini?
Padahal, di balik setiap kata yang terucap,
Tersimpan harapan untuk perubahan yang berarti.
Namun, kini harus kurelakan,
Bayang yang kugoreskan perlahan terbenam.
Meski tak mudah kuikhlaskan,
Mungkin inilah jalan yang harus kutempuh dengan tenang.
Mataram, 6 September 2024
Ruslan Wahid
Posting Komentar untuk "Puisi "Bayang yang Terbenam""
Posting Komentar