Materi Seni Rupa Kelas 9: Menggambar atau Melukis dengan Medium Pilihan
Menggambar atau Melukis dengan Medium Pilihan
Menggambar atau melukis dengan medium pilihan adalah proses seni yang melibatkan pemilihan dan penggunaan bahan tertentu untuk menghasilkan karya visual. Medium yang dipilih berperan besar dalam menentukan hasil akhir karya, baik dari segi tekstur, warna, maupun efek visual yang dihasilkan. Di dalam menggambar, medium yang umum digunakan termasuk pensil, tinta, atau arang, yang masing-masing menawarkan kelebihan dalam hal detail, kontras, dan gradasi.
Sementara itu, dalam melukis, dapat memilih dari berbagai medium seperti cat minyak, cat air, atau akrilik, yang memiliki karakteristik berbeda. Cat minyak memberikan warna yang kaya dan tekstur yang dalam, sementara cat air dikenal dengan transparansi dan kehalusan gradasinya. Cat akrilik di sisi lain, cepat kering dan memungkinkan aplikasi berlapis-lapis.
Pemilihan medium ini tergantung pada tujuan artistik, gaya yang diinginkan, serta teknik yang digunakan oleh seniman. Menggambar atau melukis dengan medium pilihan memberi kebebasan untuk bereksperimen, menciptakan efek visual yang unik, dan mengekspresikan ide atau emosi secara lebih bebas dan kreatif.
1. Membuat Karya Seni Rupa Gambar (Medium Nonkuas)
Membuat karya seni rupa gambar dengan medium nonkuas melibatkan penggunaan alat dan bahan selain kuas untuk menciptakan gambar yang ekspresif dan penuh makna. Medium nonkuas,seperti pensil, arang, tinta, atau bahkan bahan-bahan yang lebih eksperimental seperti pasir atau kawat,memberikan kebebasan bagi seniman untuk mengeksplorasi berbagai tekstur, bentuk, dan efek visual.
Misalnya, pensil memungkinkan detail halus dan gradasi bayangan, sedangkan arang memberikan kesan dramatis dengan goresan yang lebih tebal dan kontras tinggi. Tinta, baik dengan pena atau kuas tipis, sering digunakan untuk menghasilkan garis yang tajam dan presisi, sementara bahan seperti spidol atau pastel memberikan efek warna yang kaya dan dinamis.
Teknik dalam menggambar
dengan medium nonkuas juga sangat beragam, mulai dari garis kontur yang
sederhana hingga teknik bayangan atau cross-hatching yang rumit untuk
menciptakan kedalaman dan dimensi. Penggunaan Medium nonkuas memungkinkan
seniman untuk berfokus pada elemen dasar seperti garis, tekstur,dan komposisi,
menghasilkan karya seni rupa gambar yang penuh karakter dan keunikan.
a. Jenis-jenis gambar medium nonkuas
Jenis-jenis gambar dengan medium nonkuas meliputi berbagai
teknik yang digunakan untuk menghasilkan karya seni tanpa menggunakan kuas.
Tiga jenis gambar yang umum dalam kategori ini adalah gambar sketsa, gambar
ilustrasi, dan gambar desain. Berikut penjelasanmengenai ketiga jenis gambar
tersebut.
1) Gambar sketsa
Gambar sketsa adalah gambar awal yang dibuat untuk
menggambarkan ide atau konsep secara cepat dan kasar. Biasanya menggunakan
media seperti pensil atau arang, sketsa tidak fokus pada detail atau
penyelesaian, tetapi lebih kepada penangkapan bentuk dasar dan komposisi.
Sketsa sering digunakan oleh seniman atau desainer untuk merencanakan karya
seni yang lebih besar atau untuk menggambarkan ide dengan cara yang spontan dan
bebas. Gambar sketsa sering kali berfungsi sebagai dasar bagi gambar atau karya
seni lain yang lebih kompleks.
2) Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi adalah gambar yang dibuat untuk mendukung
atau menjelaskan teks atau ide tertentu. llustrasi biasanya lebih terperinci
dan berwarna dibandingkan dengan sketsa, dan dapat digunakan dalam buku,
majalah, poster, atau media digital. Medium yang digunakan untuk ilustrasi bisa
beragam, mulai dari tinta, spidol, pensil, hingga digital. Tujuan utama dari
ilustrasi adalah untuk menyampaikan informasi atau emosi secara visual, sering
kali dengan gaya yang menarik atau imajinatif. Ilustrasi dapat digunakan untuk
menggambarkan cerita, karakter, pemandangan, atau konsep abstrak dengan cara
yang kreatif.
3) Gambar desain
Gambar desain mengacu pada gambar yang dibuat untuk
merencanakan dan mengembangkan suatu produk, struktur, atau karya seni yang
lebih terstruktur. Gambar desain sering digunakan dalam bidang arsitektur,
mode, desain grafis, dan produk. Di dalam desain, gambar dibuat untuk merinci
elemen-elemen spesifik dari sebuah objek atau proyek, seperti bentuk,ukuran,
dan fungsi. Gambar desain bisa berupa gambar teknis atau artistik, dan
seringkali melibatkan perencanaan yang teliti serta pemikiran yang matang. Di dalam
desain grafis,misalnya, gambar dapat dibuat menggunakan perangkat lunak untuk
merancang logo,kemasan,atau materi promosi.
Ketiga jenis gambar ini, meskipun berbeda dalam tujuan dan
tingkat penyelesaian, semuanyamenggunakan mediumn nonkuas dan berfókus pada
penggambaran ide, konsep,dan komposisisecara visual.
b. Media karya seni gambar/drawing
Media karya seni gambar nonkuas mencakup berbagai bahan dan
alat yang digunakan dalam menggambar tanpa melibatkan kuas sebagai alat utama.
Penggunaan media nonkuas memberikan kebebasan bagi seniman untuk mengeksplorasi
berbagai teknik dan gaya. Berikut beberapa media yang umum digunakan dalam
karya seni gambar nonkuas.
1) Pensil
Pensil adalah salah satu media paling umum dalam menggambar,
sering digunakan untuk membuat sketsa, gambar detail, atau ilustrasi. Pensil
memungkinkan variasi dalam ketebalan garis dan shading, memberi fleksibilitas
dalam menciptakan efek cahaya dan bayangan.
Jenis pensil yang digunakan bervariasi, mulai dari pensil keras (H) yang menghasilkangaris tipis, hingga pensil lunak (B) yang memberikan hasil lebih gelap dan kaya gradasi.
2) Arang
Arang adalah media yang sering digunakan untuk gambar dengan kontras tinggi. Arang Menghasilkan garis hitam pekat yang dapat digunakan untuk menggambar dengan ekspresi kuat, serta memberikan efek dramatis dan tekstur kasar. Media ini sangat cocok untuk menggambar potret atau lanskap dengan nuansa gelap dan kuat.
3)Tinta
Tinta digunakan dalam menggambar dengan pena atau spidol untuk menghasilkan garis tegas dan presisi. Tinta sering digunakan dalam gambar ilustrasi atau gambar teknis,dan bisa diterapkan dalam berbagai teknik, seperti cross-hatching atau stippling, untuk menciptakan kedalaman dan bayangan. Tinta memungkinkan penggambaran yang sangat detail dengan kontras yang tajam.
4)Spidol (marker)
Spidol atau marker digunakan untuk menggambar dengan warna cerah dan garis yang tegas. Media ini memberikan efek warna solid yang lebih intens dan dapat digunakan dalam gambar ilustrasi atau desain grafis. Spidol biasanya tersedia dalam berbagai warna dan ukuran ujung, memungkinkan beragam efek dan gradasi.
5)Pastel
Pastel (baik pastel minyak atau pastel lunak) memberikan hasil gambar dengan warna yang lembut dan tekstur halus. Pastel sering digunakan untuk gambar yang memerlukan efek warna yang kaya dan bercampur dengan halus. Teknik Blending atau layering sering digunakan untuk menciptakan kedalaman dan nuansa dalam gambar.
6)Kapur atau kreta
Kapur atau kreta sering digunakan pada permukaan hitam atau berwarna gelap. Media ini memungkinkan seniman untuk membuat garis terang yang kontras dengan latar belakang gelap, serta memberi kesan tekstur yang kasar dan mencolok. Kapur juga memberikan hasil gambar yang dapat mudah dipindahkan atau dihapus.
7)Digital
Menggambar dengan media digital menggunakan perangkat seperti tablet grafis atau komputer dengan perangkat lunak desain grafis. Meskipun tidak melibatkan alat fisik seperti pensil atau tinta, media digital memungkinkan seniman untuk menggambar dengan berbagai alat penggambar virtual yang menyerupai alat tradisional, seperti pensil,spidol, atau kuas. Gambar digital dapat memberikan fleksibilitas dalam hal warna, tekstur, dan pengeditan.
8)Kolase
Kolase menggunakan bahan-bahan nonkuas yang dipotong dan ditempelkan pada permukaan gambar, seperti potongan kertas, kain, atau bahan lainnya. Kolase menciptakan karya dengan kombinasi elemen-elemen berbeda yang saling terhubung, menciptakan tekstur dan lapisan yang kaya.Setiap media karya seni gambar nonkuas menawarkan karakteristik unik dan memberikan kebebasan untuk berkreasi sesuai dengan tujuan artistik yang diinginkan. Pemilihan media yang tepat dapat memperkuat ekspresi visual dan pesan yang ingin disampaikan dalam karya seni.
c. Alat dan bahan dari lingkungan sekitar dengan media non kuas
Alat dan bahan dari lingkungan sekitar dengan media nonkuas merujuk pada penggunaan benda-benda yang ada di sekitar kita untuk menciptakan karya seni gambar tanpa menggunakan kuas. Penggunaan media nonkuas yang berasal dari lingkungan sekitar memungkinkan seniman untuk berkreasi secara kreatif dan eksperimen dengan berbagai material alami atau buatan yang mudah ditemukan. Berikut beberapa alat dan bahan yang bisa digunakan untuk menggambar dengan media nonkuas dar lingkungan sekitar.
1) Alat
a) Pensil: alat menggambar yang paling umum dan mudah
didapatkan. Pensil dapatdigunakan untuk menggambar sketsa atau detail halus.
b) Arang: arang yang ditemukan di alam atau dihasilkan dari
pembakaran kayu bisadigunakan untuk menggambar dengan efek dramatis dan kontras
yang kuat.
c) Batu atau batu arang: batu yang halus dapat digunakan
untuk menggambar pada permukaan kasar atau keras. Batu arang dapat memberikan
kesan garis yang lebih berat.
d)Batang atau tangkai pohon: tangkai atau batang pohon yang
keras dapat digunakan sebagai alat menggambar dengan tinta atau bahan lain yang
menghasilkan efek unik.
e)Daun dan ranting: daun atau ranting pohon dapat digunakan
untuk menciptakan tekstur atau pola dalam gambar dengan cara mencelupkannya ke
tinta atau cat alami.
f)Kertas atau daun kering: daun kering dapat digunakan untuk
memberikan efek dekoratif atau tekstur dalam gambar. Selain itu, kertas bekas
atau kertas daur ulang juga bisa dimanfaatkan sebagai media gambar.
g) Kapas atau kain: kapas atau kain bisa digunakan untuk menyapukan arang atau tinta,menciptakan efek gradasi atau bayangan pada gambar.
2) Bahan
a) Tinta: tinta alami yang dibuat dari bahan alam seperti
buah-buahan atau tanaman bisa digunakan untuk menggambar dengan efek yang khas.
Misalnya, tinta dari tanaman seperti inai atau daun bisa memberi warna alami
pada gambar.
b)Tanah atau pasir. tanah atau pasir dapat digunakan untuk
memberikan tekstur kasar pada permukaan gambar. Pasir bisa ditempelkan di atas
kertas yang sudah dilapisi lem untuk menciptakan efek visual yang
menarik.
c) Batu atau mineral: beberapa batu atau mineral alami,
seperti tanah liat, batu kapur,(atau bahkan batu berwarna, dapat digunakan
untuk membuat gambar atau mewarnai gambar dengan cara digosokkan atau
dihancurkan dan dicampur dengan air.
d)Getah atau resin: getah dari pohon dapat digunakan sebagai
bahan untuk memberikan efek transparansi atau lapisan pada gambar.
e)Daun dan kelopak bunga: daun dan kelopak bunga dapat
digunakan untuk memberi warna alami atau sebagai bahan untuk menciptakan pola
pada gambar dengan cara menempelkannya pada permukaan gambar.
f)Kapur: kapur dari lingkungan sekitar (seperti kapur tulis)
dapat digunakan untuk membuat gambar di papan hitam atau permukaan lainnya.
g)Pasir atau tanah warna: pasir atau tanah warna yang ditemukan di alam dapat digunakan untuk membuat gambar dengan efek tekstural yang khas, terutama untuk karya seni yang lebih abstrak.
2. Membuat Karya Seni Rupa Lukis (Medium Kuas)
Seni lukis merupakan cabang jlmu seni rupa yang diwujudkan melalui karya dua dimensi dengan media kanvas atau permukaan datar lainnya. Media untuk melukis biasanya diolah dengan unsur-unsur dasar dalam seni rupa seperti garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan unsur-unsur lainnya, sesuai dengan kreativitas seniman. Hasil dari seni lukis dapat memuat representasi yang terkait dengan alam seperti manusia, hewan, tumbuhan, ataupun pemandangan. Seni lukis juga dapat menghadirkan gambar-gambar abstrak yang berasal dari imajinasi si seniman.
Pengertian Melukis ada bermacam-macam, menurut Soedarso Sp,
melukis merupakan kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar
objek tiga dimensi dengan tujuan mendapatkan kesan tertentu. Soedarso
menambahkan pula bahwa melukis erat kaitannya dengan ekspresi, emosi, dan
gagasan si seniman secara penuh.Seni lukis menjadi representasi pelukis untuk
menuangkan emosi dan ekspresi jiwanya. Seni Lukis tidak hanya sebuah karya yang
mempunyai nilai estetika. Karya seni lukis sendiri memiliki beberapa fungsi di
masyarakat. Contohnya fungsi religius, fungsi komersial, dan fungsi
simbolis.Pada dasarnya seni lukis adalah pengembangan dari menggambar. Namun
seni lukis memiliki corak dan gaya yang lebih rumit. Kreativitas dari seniman
dalam menggunakan bahan, alat,dan teknik membuatnya menjadi lebih rumit dan
unik dari pada menggambar pada umumnya.
a. Media karya seni lukis
Media untuk membuat karya seni rupa ini sangatlah beragam,
bahkan untuk membuat karya seni rupa dua dimensi saja dapat menggunakan beragam
bahan yang berbeda-beda sesuai pada jenis karya yang akan dibuat. Pada
pembelajaran kali ini kalian akan diberikan materi mengenai alat dan bahan yang
paling umum digunakan untuk membuat karya seni rupa dua dimensi khususnya
lukisan atau gambar.
Alat dan bahan saling terkait dalam proses pembuatan
lukisan. Alat digunakan untuk menerapkan bahan, seperti cat ke permukaan
lukisan. Bahan Dipengaruhi oleh alat yang digunakan. Misalnya, jenis kuas yang
digunakan akan mempengaruhi bagaimana cat diaplikasikan dan menentukan tekstur
pada lukisan. Dalam seni lukis, alat dan bahan memiliki peran yang berbeda
tetapi saling melengkapi untuk menciptakan hasil akhir yang diinginkan oleh
seniman. Penggunaan alat dan bahan yang tepat akan membantu seniman mengungkapkan
ide dan ekspresi mereka dengan lebih baik dalam lukisan mereka.
1) Bahan dalam membuat lukisan
Bahan memiliki sifat yang lebih pasif karena menjadi media
atau permukaan di mana lukisan dibuat. Bahan memberikan dasar atau fondasi bagi
seniman untuk mengekspresikan idedan kreativitas mereka.
a) Kanvas
Kanvas merupakan salah satu bahan utama yang sering digunakan dalam pembuatan karya lukis. Kanvas adalah sejenis kain yang terbuat dari serat alami seperti katun atau serat sintetis seperti linen atau poliester. Kanvas ini kemudian diolah dan dipersiapkan khusus untuk digunakan sebagai media dalam melukis. Kanvas memberikan permukaan yang ideal untuk melukis dengan cat minyak, cat akrilik, dan cat lainnya. Permukaan Yang agak kasar memungkinkan cat menempel dengan baik dan memberikan hasil akhir yang lebih tajam dan tekstur yang lebih kaya.Kanvas umumnya terbuat dari serat yang tahan lama, sehingga karya luÄ·is yang dibuat diatas kanvas bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama jika dirawat dengan baik.Sebelum digunakan, kanvas perlu dipasang pada bingkai kayu untuk menghindari kerutan dan memberikan dukungan yang stabil saat melukis. Proses ini disebut "stretching."Bingkai ini membantu menjaga kanvas tetap tegang dan lurus sehingga seniman bisa melukis dengan mudah tanpa kesulitan. Kanvas yang tersedia juga dirancang untuk cocok dengan berbagai jenis cat, seperti cat minyak, cat akrilik, cat air, dan lain-lain.Beberapa kanvas mungkin lebih cocok untuk cat tertentu, tergantung pada keinginan dan teknik melukis seniman.
b)Cat
Cat adalah bahan penting dalam membuat lukisan. Cat
merupakan zat yang digunakan untuk memberi warna pada permukaan media gambar,
seperti kanvas, kertas, atau papan.Lukisan menggunakan berbagai jenis cat, dan
setiap jenis cat memiliki karakteristik dan kegunaannya sendiri. Berikut
beberapa jenis cat yang umum digunakan dalam seni lukis.
(1) Cat minyak
Cat minyak adalah salah satu jenis cat paling populer dalam
seni lukis. Cat ini terbuat dari pigmen (zat pewarna) yang dicampur dengan
minyak pengikat, seperti minyak biji rami atau minyak kenari. Cat minyak
memberikan hasil lukisan yang tahan lama, kaya akan warna, dan memungkinkan
seniman untuk menciptakan efek tekstur yang menarik. Waktu pengeringan cat
minyak dapat cukup lama, yang memungkinkan seniman untuk bekerja dengan warna
dan detail lebih lanjut.
(2) Cat akrilik
Cat akrilik menggunakan pigmen yang dicampur dengan senyawa
akrilik sebagai pengikatnya. Cat ini dapat lebih cepat mengering dibandingkan
cat minyak dan sangat fleksibel karena dapat diterapkan pada berbagai
permukaan,termasuk kanvas, kertas, kaca, dan bahkan kayu. Cat akrilik dapat
digunakan dengan teknik yang berbeda, mulai dari hasil yang transparan hingga
tebal seperti lukisan tekstur.
(3) Cat air
Cat air menggunakan pigmen yang dicampur dengan air. Lukisan cat air umumnya transparan,sehingga lapisan-lapisan warna dapat terlihat melalui satu sama lain.Teknik ini sangat cocok untuk menghasilkan lukisan yang lembut dan transparan.Cat air biasanya digunakan pada kertas khusus yang dirancang untuk menyerapair dengan baik.
c) Medium/pelarut
Medium digunakan untuk mengubah sifat cat, seperti
ketebalan, transparansi, dan waktu pengeringan. Pelarut digunakan untuk
membersihkan kuas atau mengencerkan cat. Berikut beberapa medium yang biasa
digunakan sebagai pelarut cat dalam seni lukis.
(1) Air
Air adalah medium pelarut paling umum untuk cat air dan cat
akrilik. Cat air adalah cat transparan yang biasanya terdiri atas pigmen yang
diikat dengan gam arabik (gum arabic) dan dapat diencerkan dengan air untuk
menciptakan transparansi dan lapisan warna yang lembut. Sementara cat akrilik
lebih berbasis karet, sehingga sifatnya cenderung lebih plakat ketika
dilarutkan dengan air.
(2) Turpentine
Turpentine adalah medium yang sering digunakan untuk mencampur cat minyak. Hal Ini membantu melarutkan cat minyak, mengurangi kekentalannya, dan meningkatkan transparansi cat.
2) Alat dalam membuat lukisan
Alat memiliki sifat yang lebih aktif karena digunakan oleh
seniman untuk menciptakan karya seni.Setiap alat memiliki karakteristiknya
sendiri yang memengaruhi cara penggunaannya dan efek yang dihasilkan pada
lukisan.
a) Kuas
Kuas adalah salah satu alat yang paling penting dalam seni
lukis. Alat ini terdiri atas serat atau bulu yang diikat pada gagang atau
pegangan, dan berfungsi untuk mengaplikasikan cat atau media lainnya ke
permukaan kanvas, kertas, atau media lainnya. Terdapat Berbagai jenis kuas yang
digunakan dalam seni lukis, dan masing-masing memiliki karakteristik yang
berbeda. Beberapa contoh jenis kuas meliputi kuas bulu, kuas catair, kuas cat
minyak, kuas akrilik, kuas cat poster, dan sebagainya. Setiap jenis kuas ini
memiliki tekstur, ketebaļan, dan kekakuan yang berbeda yang memengaruhi hasil
lukisan.Ukuran kuas dapat bervariasi dari sangat kecil hingga sangat besar.
Kuas dengan bulu yang lebih kecil cocok untuk detail-detail halus, sementara
kuas dengan bulu yang lebih besar digunakan untuk mengisi area yang lebih luas
atau memberikan sapuan yang lebih kasar. Penting untuk merawat kuas dengan baik
agar tetap dalam kondisi yang baik dan tahan lama. Setelah digunakan, kuas
harus dibersihkan dengan benar menggunakan air atau pelarut sesuai dengan jenis
cat yang digunakan. Selain itu,setelah dicuci, kuas harus dikeringkan dengan
benar dan disimpan dengan ujung menghadap atas agar bulunya tidak rusak atau
bengkok.
b)Palet
Palet adalah alat yang digunakan dalam seni lukis untuk
mencampur dan mengatur cat atau pigmen sebelum diaplikasikan ke kanvas atau
media lainnya. Palet dapat berbentuk datar atau bisa juga berbentuk cekung, dan
umumnya terbuat dari bahan yang tidak menyerap cat,seperti kayu, kaca, atau
plastik. Alat ini memungkinkan seniman untuk menciptakan berbagai warna dan
nuansa yang diperlukan dalam proses menciptakan sebuah lukisan.
c)Pisau palet
Pisau palet,juga dikenal sebagai spatula atau palet knife,
adalah alat yang digunakan dalam seni lukis untuk mengaplikasikan, mengaduk,
dan mencampurkan cat pada kanvas atau media lainnya. Berbeda dengan kuas
tradisional, pisau palet memiliki bentuk datar dengan ujung yang rata dan
tumpul. Alat ini biasanya terbuat dari logam fleksibel, seperti stainless
steel, yang memungkinkan seniman untuk mengendalikan dan membentuk cat dengan
lebih presisi.
d) Spanram
Spanram, atau lebih dikenal dengan istilah bahasa Inggris "canvas stretcher" atau“stretcher bars," adalah alat yang digunakan dalam seni lukis untuk membentangkan dan menegangkan kanvas lukis. Spanram adalah kerangka kayu yang terdiri atas empat batang (kadang-kadang lebih) dengan bagian dalamnya diserut menyerong dengan maksud agar kanvas tidak melekat pada lebar papan kayu yang dipakai dapat berupa kayu oak, pinus, linden, cypress, jati, dan sebagainya, yang disusun membentuk bingkai persegi atau persegi panjang. Hal yang terpenting adalah kayu tersebut harus sudah tua, kering (unsur air di dalamnya sudah menguap), bersifat liat, mudah dipaku ringan, tidak melengkung, serta tahan hama dan cuaca. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan dukungan dan kekakuan pada kanvas, sehingga seniman dapat melukis dengan lebih mudah dan nyaman. Sementara menurut ukuran internasional spanram dibedakan menjadi tiga jenis ukuran yaitu, potret, lanskap (pemandangan alam),dan marine (pemandangan laut).
b. Contoh karya seni lukis
Indonesia memiliki sejarah seni lukis yang kaya dan beragam,
dengan banyak seniman dan maestro seni lukis yang telah menciptakán karya-karya
luar biasa yang memengaruhi dan menginspirasi banyak orang. Berikut beberapa
karya dari para maestro seni lukis tersebut.
1) Rumah gubuk India karya Affandi
Karya ini merupakan karya dari salah satu maestro seni lukis
Indonesia, yaitu Affandi Koesoema.Karya ini dibuat menggunakan cat minyak di
atas kanvas dengan ukuran 88 cm x 76 cm. Karya ini dibuat oleh Affandi pada
tahun 1951 saat dia mendapatkan grant dari pemerintah India untuk tinggal
disana selama 2 tahun. Karya ini dibuat tanpa menggunakan bantuan kuas dalam
menggambar objeknya, sejak tahun 1950-an Affandi sudah tidak lagi melukis
menggunakan kuas, ia mulai mengerjakan karyanya dengan teknik plotot, yakni
menorehkan cat langsung dari tube-nya.
2)Self potrait karya Raden Saleh
Karya ini merupakan potrait dari Raden Saleh sendiri, ia merupakan salah satu maestro seni lukis Indonesia yang dikenal sebagai bapak seni lukis modern Indonesia. Karya ini dibuat menggunakan media cat minyak di atas kanvas dengan ukuran 71 cm x 86 cm dan dibuat pada tahun 1841.
3. Membuat Karya Seni Rupa Mix Media
Mixed media dalam seni visual untuk mengeksplorasi kreativitas dan ekspresi artistik. Teknik ini merujuk pada karya seni yang menggunakan lebih dari satu media dalam proses pembuatannya,serta menciptakan suatu perpaduan yang unik dan mengesankan. Di dalam dunia seni, penggunaan dua atau lebih media artistik, seperti tinta dan pastel atau lukisan dan kolase, digabungkan dengan harmonis dalam sebuah komposisi tunggal.
Keistimewaan dari seni mixed media terletak pada kebebasan kreatifnya. Seniman dapat berkreasi dengan berbagai elemen, seperti cat, tinta, kliping majalah, dan logam, tanpa terikat oleh batasan media tunggal. Hal ini memungkinkan mereka untuk menggabungkan warna, tekstur,dan bentuk dengan cara yang tidak mungkin dilakukan dalam seni tradisional
.Dengan menggabungkan media-media yang berbeda, seni mixed media menciptakan karya-karya yang memancarkan keunikan dan ketidak dugaan. Keberagaman media tidak hanya menambah dimensi visual, tetapi juga memnberikan ruang bagi eksplorasi konsep dan ide yang lebih luas. Proses Penciptaan karya mixed media dapat menjadi petualangan artistik, di mana setiap lapisan media menambahkan elemen baru ke dalam narasi visual.Salah satu daya tarik utama seni mixed media adalah kemampuannya untuk menciptakan ilusi tiga dimensi.
Melalui penggabungan elemen-elémen seperti tekstur, lapisan, dan bahan fisik(logam) karya seni tersebut dapat memberikan kedalaman dan dimensi yang menakjubkan. Beberapa Seniman bahkan memanfaatkan teknik ini untuk menciptakan karya tiga dimensi yang benar-benar menghuni ruang fisik.
Dengan demikian, seni
mixed media bukan hanya sekadar teknik, tetapi juga suatu bentuk kebebasan
artistik yang membebaskan seniman untuk mengeksplorasi batas-batas
konvensional. Setiap karya menjadi sebuah perjalanan visual yang unik,
mencerminkan imajinasi dan visi pribadi seniman. Mixed media mengajak penonton
untuk meresapi keberagaman, kompleksitas, dan keindahan yang tercipta melalui
perpaduan yang penuh inovasi ini.
a. Teknik pembuatan karya mix media
Teknik yang digunakan dalam seni mixed media ada dua, yaitu
kolase dan assemblage.
1) Kolase
Kata kolase berasal dari kata "coller" dalam
bahasa Prancis, yang berarti "merekat". Kolase Dipahami sebagai
sebuah teknik seni menempel berbagai macam materi selain cat, seperti kertas,
kain, kaca, logam, dan sebagainya, maupun dikombinasikan dengan penggunaancat
atau teknik lainnya. Kolase adalah sebuah teknik menempel berbagai macam unsur
kedalam satu frame sehingga menghasilkan karya seni yang baru. Dengan demikian,
kolaseadalah karya seni rupa yang dibuat dengan cara menempelkan bahan apa saja
ke dalamsatu komposisi yang serasi sehingga menjadi satu kesatuan karya.Di
dalam pembuatan kolase memerlukan kesabaran yang tinggi dan keterampilan
dalammemadukan, menyusun, dan menempel bahan yang ada sehingga menjadi sebuah
karyaseni yang indah.
2)Assemblage
Assemblage adalah sebuah proses kreatif. Di dalam seni visual, kegiatan seni mixed media terdiri atas membuat komposisi artistik dua dan/atau tiga dimensi dengan menyusun benda-benda bekas nonseni. Istilah assemblage dikembangkan dari istilah "kolase" yang memotong dan menempel kertas surat kabar atau bahan lainnya dalam lukisan kubis.Dengan demikian assemblage adalah sebuah bentuk seni yang menggunakan objek atau benda-benda bekas untuk menciptakan suatu karya seni.
b. Alat dan bahan membuat karya mix media
Proses penciptaan karya seni mixed media melibatkan penggunaan alat dan bahan yang sangat fleksibel, serta memberikan kebebasan maksimal kepada seniman untuk mengekspresikan idedan konsep mereka. Fleksibilitas ini memungkinkan seniman untuk memilih dengan hati-hati alat dan bahan yang akan digunakan, sesuai dengan visi kreatif mereka.
Alat yang digunakan dalam seni mixed media bervariasi, mulai dari kuas dan spatula hingga alat-alat yang lebih eksperimental seperti spons dan kain. Pemilihan alat bergantung pada efek yang diinginkan dan teknik yang diterapkan. Misalnya, penggunaan spatula dapat menciptakan tekstur yang berbeda, sementara penggunaan spons dapat memberikan efek peronaan yang lembut.Bahan-bahan yang digunakan dalam seni mixed media juga bersifat beragam.
Seniman dapat mengintegrasikan berbagai jenis cat, tinta, pastel, kliping majalah, kertas, logam, atau bahkan bahan-bahan daur ulang ke dalam karya mereka. Kombinasi bahan ini memberikan dimensi visual dan taktil (indra peraba) yang unik. Fleksibilitas dalam memilih bahan memungkinkan seniman untuk menciptaÄ·an kontras yang menarik atau mencampurkan elemen-elemen yang tidak mungkin dilakukan dengan media tunggal.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, seniman juga dapat memanfaatkan media digital sebagai bagian dari karya mixed media mereka. Penggunaan komputer, tablet, atau perangkat lunak kreatif dapat memperluas batas-batas kreativitas dengan menambahkan dimensi digital ke dalam karya seni fisik.
Dengan demikian, keseluruhan proses menciptakan karya mixed media bukan hanya tentang melibatkan berbagai alat dan bahan, tetapi juga tentang memilihnya dengan cerdas untuk menciptakan komposisi yang menggambarkan keunikan dan keindahan. Kebebasan seniman untuk mengeksplorasi dan bereksperimen dengan alat dan bahan inilah yang membuat seni mixed media menjadi sarana ekspresi yang penuh tantangan dan inovatif.

Posting Komentar untuk "Materi Seni Rupa Kelas 9: Menggambar atau Melukis dengan Medium Pilihan"