Mengenal Asal Usul Ulang Tahun Kabisat di Tahun 2024, Simak penjelasannya..
Mengenal Asal Usul Ulang Tahun Kabisat di Tahun 2024
Selamat datang di blog kami! Kali ini, kita akan membahas tentang sesuatu yang unik dan menarik, yaitu asal usul ulang tahun kabisat di tahun 2024. Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa setiap empat tahun sekali kita mendapatkan hari ekstra dalam kalender? Mengapa kejadian ini terjadi, dan apakah ada cerita menarik di balik fenomena ini?
Tahun 2024 akan menjadi tahun kabisat, tahun yang diketahui memiliki 366 hari.
Namun, dari mana asal usul ulang tahun kabisat ini berasal? Untuk menjawab
pertanyaan ini, kita perlu memahami terlebih dahulu bagaimana sistem
penanggalan dalam kalender bekerja.
Penanggalan yang kita gunakan sekarang, yang dikenal sebagai Kalender
Gregorian, memiliki siklus yang berulang setiap 400 tahun. Dalam siklus ini,
ada sebanyak 97 tahun kabisat. Dalam satu siklus 400 tahun, ada tiga tahun yang
tidak dianggap sebagai tahun kabisat, meskipun seharusnya demikian. Yaitu tahun
yang habis dibagi dengan 100, kecuali habis dibagi dengan 400.
Jadi, tahun 2024 adalah tahun kabisat karena habis dibagi dengan 4 dan bukan
habis dibagi dengan 100. Fenomena ini dimaksudkan untuk menyelaraskan
penanggalan dengan siklus gerakan Bumi yang membutuhkan sekitar 365,25 hari
untuk satu putaran penuh. Dengan menambahkan satu hari ekstra setiap empat tahun
sekali, kita dapat menjaga agar jadwal kita tetap sesuai dengan pergerakan
Bumi.
Namun, apa yang menyebabkan ulang tahun kabisat ini terjadi begitu jarang? Dan
mengapa kita membutuhkan aturan tambahan untuk tahun yang habis dibagi dengan
100? Kisahnya lebih lengkap daripada yang Anda pikirkan! Bergabunglah dengan
kami dalam penjelajahan ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang asal usul
ulang tahun kabisat di 2024.
Mengenal Asal Usul Ulang Tahun Kabisat
Tahun 2024 merupakan tahun kabisat karena
bilangan tahun ini dapat dibagi habis dengan angka 4 (empat). Secara Bahasa,
kabisat berasal dari bahasa Arab yang berarti mengisi, memasukkan, dan
menambahkan.
Dalam kitab "Lisanul Arab" lafal
"al-kabis" disamaartikan dengan lafal "thamm" yang berarti
"mengisi lubang dengan debu". Begitu pula dalam kitab "al-mu'jam
al-muhith" lafal "al-kabis" dimaknai dengan "menimbun
sungai dan sumur dengan tanah".
Jadi tahun kabisat adalah tahun yang di
dalamnya terjadi penambahan waktu satu hari. Yaitu pada bulan Februari yang
biasanya jumlah tanggalnya 28 hari, ditambah satu menjadi 29 hari.
Pada tahun kabisat pula, orang yang lahir pada
29 Februari memiliki kesempatan merayakan ulang tahunnya hanya dalam waktu 4
tahun sekali. Sementara di luar tahun kabisat mereka “tak dapat” merayakan
ulang tahunnya. Sebab, bulan Februari bilangan tanggalnya hanya 28 hari.
Penamaan tahun kabisat menggunakan bahasa
Arab, cukup menarik dikaji. Pasalnya, penambahan tanggal satu hari dalam waktu
empat tahun adalah lahir dari peradaban Fir’auniyah, yakni Mesir Kuno.
Masyarakat Arab sendiri bukan klan Mesir Kuno.
Mereka memiliki sistem kalender tersendiri, mengikuti kalender Lunar. Dalam
sistem kalender Lunar juga ada penambahan waktu, bahkan lebih banyak lagi,
yakni 11 hari atau disebut bulan "an-nasi" di dalam QS. At-Taubah:
37.
Disebutkan dalam kitab "Lisanul
Arab" bahwa orang-orang Arab dari negeri Syam (Syria) yang menyebut tahun
Kabisat dengan menggunakan bahasa Arab, tepatnya pada saat mereka tunduk dalam
kekuasaan Romawi.
Betul! Tahun kabisat lahir di Mesir. Para
Fir'aun adalah orang pertama yang menggunakan kalender matahari dan hari
kabisat. Walaupun demikian, tahun kabisat sangat populer berkat dikenalkan
orang Arab Syiria dan berhasil dibesarkan oleh raja Romawi.
Raja Romawi saat itu bernama Paus Gregor
Julius Caesar. Dia yang membawa kalender ini dari Mesir pada tahun 45 sebelum
masehi. Dia menambahkan satu tanggal di bulan Februari yang mana di masa
kekuasaannya Februari merupakan bulan terakhir, dan Maret adalah awal tahun.
Hal ini mengacu arti dari nama bulan yang berakhiran "ber" mulai dari
September-Desember yang berarti bulan ke-7 - bulan ke-10.
Penambahan satu tanggal di akhir bulan
Februari dihitung berdasarkan perputaran bumi dalam orbitnya mengelilingi
matahari dalam setahun yang menempuh jarak 940 juta km. Bumi sendiri berputar
dengan kecepatan 107.000 km per jam, atau butuh waktu 365 hari, 6 jam dan
beberapa menit untuk menempuh jarak tersebut.
Dikarenakan ada selisih waktu maka sisa waktu
itu perlu digenapkan. Selisih waktu itu kemudian diakumulasikan menjadi 0,24
jam atau 1 hari setiap 4 tahun sekali yang disebut “tahun kabisat” dan jumlah
harinya adalah 366 hari.
Demikianlah asal-usul tahun kabisat. Lahir di
Mesir, dibesarkan di Romawi, dan dikenalkan oleh orang Arab. Kolaborasi ini
tentu jadi pembelajaran terbaik buat umat manusia di dunia, tanpa pandang bulu
dari mana asalnya maupun agamanya.
Sumber : kemenag.go.id
Posting Komentar untuk "Mengenal Asal Usul Ulang Tahun Kabisat di Tahun 2024, Simak penjelasannya.."
Posting Komentar