Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsep dan Cara Membuat Kaligrafi Kaca

Berikut kami share tentang artikel konsep dan cara membuat kaligrafi kaca atau disebut juga lukisan dibalik kaca.

Konsep Kaligrafi Kaca 

I.Pendahuluan 

Beberapa ciri khas dalam pembuatan Kaligrafi kaca adalah cara dan teknik pembuatan yang cukup unik yaitu dengan cara melukis terbalik dan itu merupakan suatu prestasi melukis yang mempunyai nilai tersendiri, sebab membutuhkan kelihaian dalam mengayunkan kuas di atas kaca yang licin itu juga dibutuhkan penguasaan teknik pembuatan dan ketelitian sepenuhnya. Dan hasil lukisannyapun lain dari pada yang lain. Wama pada lukisan kaca tampak lebih cemerlang dari pada lukisan kertas atau kain dan satu keistimewaannya lagi adalah ketahanannya sebab akan terlindung di dalam/dibalik kaca. 

Melukis kaca/menduplikat tulisan di atas kaca dimulai di Eropa Timur, sampai ke Iran, India, Cina dan Jepang pada sekitar abad ke 17 dan 18 dan pada penyebaran ke Asia itulah diperkirakan sampai ke Indonesia. Di Indonesia sendiri seni melukis kaca ini dimulai di pusat-pusat kekuasaan Islam seperti di Yogyakarta, Surakarta, Banten, Cirebon dan lain sebagainya yang kemudian menyebar ke daerah-daerah pedesaan. 

Teknik lukisan kaca merupakan hal yang baru dengan nilai-nilai astetik baru pula dan teknik ini dikembangkan inisalnya dengan mengganti kaca biasa dengan cerinin dengan mengeksploitir lapisan kaca pemantul bayangan sesuai dengan desain yang tclah dipersiapkan. 

II.Cara Sederhana Melukis di atas Kaca 

Menduplikat suatu tulisan di balik kaca. kalau kita bayangkan menurut teori yang ada pada otak kita, memang hal itu tampaknya sepele, maka berikut ini beberapa teori sederhana dalam melukis di atas kaca: 

  1. Kita menentukan tulisan yang bagus untuk diduplikat di kaca dan tulisan yang telah sesuai dengan keinginan kita itu kita perjelas dengan garis-garis penting yang akan kita cat dengan menaruh karbon Yang terbalik dibelakang kertas yang kita perjelas tulisannya, singkatnya bagaimana agar tulisan dapat kita lihat dari belakang tulisan asli. Mungkin dengan cara membasahinya dengan minyak ataupun dengan memberi sinar lampu dari bawah kaca ketika sedang ditulis/dicat. 
  2. Kita menyediakan kaca yang bcrukuran scsuai dengan gambar. Dan scbclum kaca itu dicat sebaiknya dibersihkan dahulu bahkan lchih baik lagi kalau dicuci dengan sabun atau pembcrsih kaca lainnya. Dalam kcadaan basah. kaca-kaca tidak perlu dijcmur di tcmpat yang panas tapi cukup dilap dcngan kain hingga kering baru kita jcmur kira-kira 5-10 menit agar kaca itu betul-betul bersih dan bebas dari air. 
  3. Kaca yang telah siap dicat harus bersih dari debu dan jangan sampai mengandung air atau lembab scbab hal itu bisa menimbulkan banyak hal-hal yang tidak kita inginkan setelah selesai pcngecatan lengkap. 

III.Gangguan-gangguan yang terjadi pada Lukisan Kaca 

Berikut beberapa gangguan pokok dalam menilai keindahan duplikat tulisan dibalik kaca setelah rapi yang disebabkan oleh hal-hal di atas yaitu : 
1.Gangguan Debu 
  • Kaca yang tidak terkontrol dari gangguan debu pada saat pengecatan 
  • Hasilnya : pada sisi hasil pengecatan yang sudah teratur dan lurus akan kelihatan bintik-bintik yang rata sepanjang garis yang terganggu oleh debu. 

2.Gangguan Air 
  • Kaca yang tidak terkontrol dari adanya lapisan air saat pengecatan. 
  • Hasilnya: Sifat/tepi hasil pengecatan yang sudah teratur dan lurus pada saat pengecatan akan nampak bergelombang (tidak rata) dan tipis yang mengakibatkan adanya kombinasi warna lain antara warna tulisan dan warna dasar. 

3.Gangguan Kelembaban 

  • Kaca yang tidak terkontrol dari kelembaban pada saat pengecatan. 
  • Hasilnya: Pada beberapa bagian dari hasil pengecatan akan nampak gelembung-gelembung yang bisa terkelupas yang mengakibatkan keretakan pada tulisan. Hal ini disebabkan karena cat yang tidak menempel. Sebab terhalang oleh air/kelembaban. 

Selain gangguan yang disebutkan diatas ada hal-hal lain yang mengurangi nilai suatu keindahan duplikat tulisan di atas kaca : 
  1. Pengecatan pada setiap sisi tulisan yang tidak rapi. Hal ini jelas akan mengurangi keindahan karena sisi akan kelihatan tidak lurus dan bergelombang 
  2. Bentuk/model yang kurang tepat. Maksudnya, bentuk yang seharusnya lancip dicat tumpul dan lain sebagainya. 
  3. Pelepasan cat yang terlalu tipis pada tepi suatu tulisan. Hal ini akan mengakibatkan kombinasi warna lain antara warna dasar dengan warna tulisan. 
  4. Pengecatan suatu tepi yang tidak lurus. Hal ini jelas mempengaruhi keindahan karena bentuk tulisan akan tidak sesuai dengan aslinya dan tidak  bagus. 
  5. Pengecatan blok yang tidak rata. Menimbulkan kesan yang kurang mantap dan hasil pengecatan blok seakan-akan menunjukkan ethos kerja yang kurang teratur. 
  6. Pengecatan blok yang mengandung gelembung udara. Gelembung udara akan menyebabkan tidak menempel pada kaca hingga cat itu bisa berlepas dan mengelupas. 
  7. Pengecatan blok satu warna yang tidak serasi. Hal ini akan mempengaruhi warna dasar atau tulisan pada kaca setelah selesai dalam pembuatan karena warnanya akan kelihatan tidak serasi sebab ada yang tipis dan ada yang tebal kalau hitam akan bcrtambah hitam sebab tebal begitu sebaliknya dan di lain warna. 
  8. Pertemuan dua warna yang tidak scrasi dan tidak pada sisi suatu huruf/tulisan. Hal ini jelas akan mengurangi keindahan tulisan yang kita cat sebab warna di sekitar tulisan tidak pasti, samping kiri hitam mungkin samping kanan agak kebiruan dan lain sebagainya maka tentunya keserasian tidak terjaga. 
  9. Pengeringan cat yang tidak merata sebab ada yang masih basah ketika memberikan warna yang lainnya pada Iukisan di atas kaca. Hal ini menyebabkan cat yang berikutnya bisa masuk kedalam cat yang sebelumnya yang belum kering maka kadang nampak retak (pada tulisan) kadang bercampur dan lain sebagainya. 
Setelah kita mengetahui beberapa hal yang bisa mengurangi kindahan duplikat tulisan maka dalam program pengecatan (painting) yang akan kita laksanakan, kita harus betul-betul teliti apa yang sedang kita kerjakan agar hal-hal yang telah kita ketahui di atas tidak terjadi pada tulisan yang kita buat. 

IV. Proses Painting (Mewarnai) 

Sebelum kita menginjak painting ini tentunya segala peralatan sudah kita sediakan begitu juga tulisan (mal/pola) yang akan kita cat tentunya sudah terletak dibalik kaca yang akan kita cat (dalam keadaan terbalik). 

Dan dalam pengecatan ini kita bisa memakai dua cara yang bisa memilih mana di antara keduanya yang lebih mudah untuk kita kerjakan. 

I. Pengecatan pada Tulisan 

Tulisan yang sedang terletak dibalik kaca dan dalam keadaan terbalik itu, kita cat dari kiri ke kanan secara berurutan dalam satu jalan dengan menghindari adanya pertemuan 2 arah yang berlawanan pada suatu garis searah dalam tulisan itu. 

Lantas tulisan itu kita jemur kalau memang pengecatan sudah selesai seluruhnya (tulisan) setelah kering kita beri warna dasar lalu kita jemur lagi hingga kering betul. Dan perlu juga untuk diperhatikan agar dalam penjemurannya terbebas dari debu. 

Dan untuk menghasilkan pengecatan yang baik berikut ini akan diterangkan sedikit tentang cara mengayunkan kuas diatas kaca : 
  1. Kita sediakan kuas yang siap untuk digunakan membentuk segala maca sudut, garis dan lekuk tulisan. Adapaun macam-macam kuas diantaranya: kuas Hwa Hong, Kuas Piccaso, kuas Bambu Cina, kuas Pagoda, kuas Eterna dll. 
  2. Mengecat ujung huruf yang lancip, ujung kuas hendaknya diangkat sedikit demi sedikit hinga sampai pada ujung huruf. 
  3. Usahakan cat yang menempel pada ujung kuas sebentuk dengan ujung kuas (catnya tidak terlalu banyak hingga bentuk kuas jadi besar) 
  4. Posisi tangan ketika membuat ujung huruf, jari kelingking hendaknya menempel pada kaca bukan telapak tangan 
  5. Dalam mengecat garis tariklah kuas lurus-lurus semakin ujung angkatlah. Dan posisi tangan haruslah telapak yang menempel sebab kuas dalam memberikan ketahanan terhadap jari yang sedang membuat garis lurus tersebut. 
  6. Kalau garis tidak lurus segera luruskan dengan kuku sebelum kering dan rapikan. Atau bisa juga ketika tulisan kering dihaluskan dengan silet (tatra). 

II. Pengecatan pada Tepi Luar Tulisan 

Hal ini bisa kita lakukan dengan cara mengecat semua tepi searah secara bertahap. Dan perhatikan dimana kita harus memberhentikan pengecatan. Setelah mengecat semua tepi kemudian kita jemur hingga kering dan setelah itu baru kita lanjutkan mengecat pada sisi yang lain hingga selesai. 

Posting Komentar untuk "Konsep dan Cara Membuat Kaligrafi Kaca"