Materi Seni Rupa Kurikulum Merdeka Kelas 7 Unit 1: Menggambar
![]() |
Melukis, Sumber: www.piqsels.com |
Menggambar, Materi Seni Rupa Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh semangat pagi adek-adek bagaimana kabarmu hari ini ? semoga sehat selalu ya jumpa kembali di blog belajarsenibudaya.com. Pada ulasan pembelajaran kali ini kita akan membahas tentang materi Menggambar untuk kelas 7 kurikulum merdeka bidang seni rupa.
Nah apakah kamu sudah tahu apa itu menggambar dan apa hubungannya dengan sejarah seni rupa ? Untuk kamu yang belum tahu yuk simak ulasan berikut ini ya, agar kamu dapat mengetahui dan menambah pengetahuan serta wawasan pada materi menggambar.
Capaian Pembelajaran
Adapun capaian pembelajaran yang harus dicapai bagi siswa dalam materi ini adalah seabgai berikut;
1. Menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung.
2. Menggunakan pewarna untuk menciptakan komposisi warna yang menarik (berdampak bagi dirinya).
3. Menggambarkan komposisi benda sesuai dengan proporsinya menggunakan alat bantu gambar (grid).
4. Menggunakan pensil untuk menciptakan arsir yang menunjukkan volume.
Alur Pembelajaran
Alur dari pembelajaran kita dalam pembahasan materi menggambar ini adalah sebagai berikut;
1. menciptakan komposisi
2. media yang dibutuhkan
3. mengamati pola
4. menggunakan alat bantu
5. menggambar objek
![]() |
Alur pembelajaran, Sumber: Buku Panduan Guru Seni Rupa Kelas 7 |
Deskripsi
Keterhubungan Dengan Materi Sebelumnya
Pada Fase B, siswa telah menguasai pembuatan benda tiga dimensi (relief/gerabah/patung). Diasumsikan mereka sudah memiliki pengalaman sensori terkait medium yang beragam (keras/lembek, halus/kasar), dan mempelajari bahwa setiap benda tiga dimensi memiliki massa dan volume
Profil Pelajar Pancasila
Pada akhir materi, siswa mampu meningkatkan kemandirian melalui keberanian dengan mencoba dan menumbuhkan rasa percaya diri akan keputusannya sendiri; meningkatkan kemampuan kreatif melalui pengembangan gagasan dan pembuatan kombinasi yang baru, serta dapat menerima perbedaan dalam berbagai segi kehidupan.
Konsep Menggambar
Menggambar adalah salah satu aktivitas utama dalam menciptakan karya seni. Mayoritas seniman memulai berkarya dengan menggambar sketsa hasil akhir yang ingin mereka capai. Beberapa seniman bahkan menggunakan media gambar, yaitu kertas dan alat gambar (pensil, tinta, spidol, krayon, arang, cat air), untuk membuat karya mereka.
Menggambar sketsa memudahkan kita untuk merekam hal-hal yang kita amati di sekitar kita. Semakin sering kita amati sekeliling kita, semakin kita akan sadar bahwa semua benda yang terlihat bisa dikembalikan ke dasar geometris, yaitu lingkaran, persegi, dan segitiga.
Setelah kita bisa menangkap dasar tersebut, kita bisa membuat komposisi yang menarik dan menggambar dengan akurat. Lalu, dengan mengamati bagaimana cahaya jatuh pada obyek yang kita amati, kita bisa membuat ilusi volume pada gambar kita dengan arsir tebal dan tipis.
Hubungan Dengan Sejarah Seni Rupa
Sejak masa prasejarah, nenek moyang kita (manusia purba) menggunakan teknik gambar untuk memvisualisasikan binatang-binatang dan lingkungan sekitar yang mereka amati. Mereka melukis di dinding-dinding dalam gua yang gelap, menggunakan imajinasi dan memori mereka untuk menciptakan.
Cara yang sama bisa kita temukan dikemudian hari, - alam yang diamati seperti flora dan fauna sering muncul pada ragam hias khas masing-masing daerah. Beberapa motif ragam hias bahkan hanya menggunakan - dasar geometris saja untuk menyampaikan pesan simbolis tertentu.
Beberapa seniman ternama Indonesia juga melakukan hal yang sama Mereka mengawali berkarya dengan mengamati sekitar dan membuat sketsa. Misalnya saja S. Sudjojono, seorang pelukis ternama yang menjadi pendiri kelompok seniman Indonesia pertama yaitu Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi) pada tahun 1938. Sering kali ia menggambar sketsa dan mencatat hasil pengamatannya. Beberapa sketsa kemudian ia olah menjadi karya lukis, beberapa menjadi rekaman visual yang penting baginya.
Pada karyanya yang paling terkenal berjudul “Di Depan Kelambu Terbuka” (dilukis pada tahun 1939), Sudjojono menggunakan bunga untuk membuat motif pada kebaya. Sebaliknya, ia menggambarkan komposisi bunga mawar dalam dua vas yang berbeda pada lukisannya yang berjudul “Mawar-Mawar untuk Rose” (1985).
Rupa Dasar
Komposisi Alam Benda
Alam benda adalah kegiatan menggambar objek alam dan benda yang terdapat di sekitar seperti keadaan sebenarnya. Pada sub unit ini peserta didik menggunakan kepekaan tersebut untuk menggambar komposisi benda sehari-hari. Kegiatan ini juga berhubungan dengan pelajaran matematika yaitu skala, karena peserta didik memindahkan komposisi tersebut menggunakan alat bantu (grid).
Bentuk Objek Menggambar
Ada 3 jenis benda menjadi objek menggambar, yaitu sebagai berikut.
1. Menggambar benda kubistis
Benda kubistis adalah benda-benda yang nya menyerupai bangun kubus (balok). Misalnya, meja, kursi, lemari, bak sampah, kotak pensil, kulkas, dan sebagainya.
2. Menggambar benda silindris
Benda silindris adalah benda-benda yang nya menyerupai silinder (elips). Misalnya, botol, gelas, piring, mangkuk, teko, dan sebagainya.
3. Menggambar benda bebas
Benda yang memiliki bebas adalah benda- benda yang nya tidak beraturan. Misalnya, buah- buahan, pepohonan, batu-batuan, dan benda-benda alam lainnya.
Prinsip Menggambar
Untuk dapat menggambar dengan baik dan benar, diperlukan pengetahuan dan penguasaan terhadap prinsip-prinsip dan langkah kerjanya. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut.
1. Model
Model adalah objek yang dijadikan acuan untuk menggambar. Menggunakan model berarti menggambar terfokus pada objek yang digambar, bukan sekadar ingatan. Model gambar dapat dibuat secara langsung atau tidak langsung.
Menggambar secara langsung, yaitu dengan menatap model yang ada di depan mata. Menggambar secara tidak langsung, yaitu menggambar model dari foto (reproduksi). Foto berasal dari majalah, koran, buku, atau media lainnya.
2. Proporsi
Suatu benda tersusun dari satu kesatuan berdasarkan ukuran antara bagian satu dengan bagian lainnya. Kesebandingan, keseimbangan, atau kesesuaian dan ukuran suatu benda antara bagian yang satu dengan bagian yang lain itulah yang dinamakan proporsi. Dengan menggunakan proporsi yang tepat, maka gambar benda yang dihasilkan akan tampak wajar. Jika gambar yang dibuat tidak sesuai dengan proporsi maka akan terkesan janggal.
3. Komposisi
Komposisi adalah tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan keselarasan dalam suatu karya seni rupa. Gambar yang baik harus memerhatikan komposisi sehingga gambar yang dibuat dapat menghasilkan kesan yang seimbang, menyatu, berirama, dan selaras.
a. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah penggambaran objek benda yang memberikan adanya kesan keseimbangan antarbagian-bagiannya, artinya tidak terkesan berat di salah satu sisi dan ringan di sisi yang lain.
b. Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan adanya kesatuan unsur-unsur yang terpadu. Kesatuan artinya keterpaduan dari bagian-bagian gambar, tidak terkesan terbelah atau terpisah.
c. Irama (rhythm)
Irama adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan pergerakan dengan alur yang teratur. Gambar yang terkesan ritmisnya akan terasa enak dipandang mata, lain dengan gambar yang acak-acakan dan tidak jelas pengaturan objeknya.
d. Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan kesesuaian antara bagian yang satu dengan bagian yang lain dalam suatu benda, atau benda yang satu dengan benda yang lain dipadukan.
4. Perspektif
Benda yang letaknya lebih dekat dengan pandangan mata, tampak lebih besar ukurannya bila dibandingkan dengan benda-benda yang letaknya jauh dari pandangan mata. Semakin jauh benda tersebut maka akan hilang dari pandangan mata (menuju suatu titik), misalnya saat melihat rel kereta api. Sesungguhnya rel kereta api itu besarnya sama, tetapi karena kesan pandangan mata, rel tersebut akan semakin menyempit dan menuju ke satu titik. Jadi, perspektif adalah penggambaran objek berdasar kesan pandangan mata. Perspektif yang baik akan dapat menimbulkan kesan ruang tiga dimensi dalam gambar. Bila benda yang digambar tidak menggunakan kaidah perspektif maka akan terkesan janggal.
5. Gelap-terang
Sinar yang jatuh pada suatu benda (baik sinar yang jatuh secara langsung atau tidak langsung) akan menimbulkan efek terang di satu sisi dan bayangan (gelap) di sisi yang lain.
Alat dan Bahan untuk Menggambar
Peran alat dan bahan sangat menentukan untuk menghasilkan gambar yang baik. Alat dan bahan untuk menggambar dapat dibedakan berdasarkan penggunaan medianya, yaitu sebagai berikut.1. Media kering
a. Pensil, merupakan alat tulis yang sangat penting untuk membuat sketsa gambar (objek). Untuk merancang sebuah gambar dapat digunakan pensil keras (hard), misalnya pensil HB. Coretan yang dihasilkan pensil HB tidak terlalu terang sehingga sangat cocok untuk merancang sket awal sebelum tahap penyempurnaan gambar (finishing). Tahap berikutnya menggunakan pensil lunak (2B, 3B, 4B, 5B, dan 6B). Pensil jenis B ini memiliki sifat lunak dan hasilnya lebih pekat sehingga cocok untuk teknik blok, arsir, atau dussel.
b. Krayon, memiliki sifat padat dan lunak sehingga cocok untuk membuat gambar blok dan gradasi (kesan semburan warna).
c. Spidol, terdiri atas beragam pilihan warna. Sesuai untuk menggambar dengan teknik arsir atau blok.
d. Konte, merupakan sejenis pensil dari bahan lunak berwarna hitam pekat, sering untuk membuat gambar gradasi atau benda-benda bertekstur halus.
e. Drawing pen, alat menggambar yang sering digunakan untuk teknik arsir dan blok.
2. Media basah
Peralatan ini digunakan pada bidang gambar dengan media warna dalam keadaan basah. Bahan warnanya tersimpan dalam tube, botol, atau kaleng. Peralatan tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Cat air, dapat digunakan menggambar dengan campuran air atau tanpa menggunakan air.
b. Cat poster (cat plakat), memiliki kemiripan dengan cat air, tetapi lebih padat dan lebih pekat
sehingga sangat cocok untuk teknik blok.
c. Tinta bak, biasa juga dinamakan tinta Cina, terbuat dari bahan cair pekat. Sangat cocok untuk
meng- gambar teknik blok atau siluet.
d. Cat minyak (acrylic), untuk menggambar dengan menggunakan bidang gambar berupa kain.
e. Ecolin, terbuat dari bahan cair dengan berbagai warna. Sangat cocok untuk teknik blok, arsir,
atau gradasi warna.
Teknik Menggambar
Setiap orang memiliki teknik yang berbeda dalam menggambar. Teknik-teknik yang bisa digunakan dalam menggambar , antara lain sebagai berikut.
1. Teknik arsir
Teknik arsir dibuat dengan cara menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis berulang yang menimbulkan kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi.
2. Teknik sapuan basah (aquarel)
Teknik sapuan basah dapat menggunakan bahan dengan campuran air di atas kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak.
3. Teknik dussel (gosok)
Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis. Alat yang bisa digunakan, antara lain pensil, krayon, dan konte.
4. Teknik siluet (blok)
Teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan siluet (blok).
Posting Komentar untuk "Materi Seni Rupa Kurikulum Merdeka Kelas 7 Unit 1: Menggambar"
Posting Komentar