Mengenal Metode baca Al-Qur'an Baghdadi

Metode baca Al-Qur'an Baghdadi
Metode Baca Qur'an Baghdadi, Sumber: kemenag.go.id

Al-Qur'an merupakan kitab suci dan pedoman utama bagi umat Muslim. Dalam mempelajari Al-Qur'an, kita tidak hanya perlu memperhatikan makna dan pesan yang terkandung di dalamnya, namun juga perlu memperhatikan cara membacanya yang benar dan tepat. Salah satu metode baca Al-Qur'an yang dikenal luas adalah metode baca Al-Qur'an Baghdadi.

Metode baca Al-Qur'an Baghdadi diperkenalkan oleh ulama besar asal Baghdad, Syekh Hasyim bin Sulaiman al-Baghdadi. Metode ini memuat aturan-aturan dan kaidah-kaidah bacaan Al-Qur'an yang harus dipelajari oleh setiap Muslim yang ingin membaca Al-Qur'an dengan benar dan tepat. Metode ini sangat populer dan banyak dipelajari di berbagai institusi pendidikan Islam di seluruh dunia.

Dalam pembahasan mengenai metode baca Al-Qur'an Baghdadi, kita akan membahas berbagai aspek, seperti sejarah dan asal-usul metode ini, prinsip-prinsip bacaan Al-Qur'an yang terkandung dalam metode ini, serta cara mempelajari dan mengamalkan metode ini dengan benar dan tepat.

Metode baca Al-Qur'an Baghdadi

Metode baca Al-Qur'an Baghdadi adalah salah satu metode baca Al-Qur'an yang dikenal dan dipelajari oleh umat Muslim di seluruh dunia. Metode ini berasal dari kota Baghdad, Irak, dan dikembangkan oleh para ulama dan ahli qira'at di daerah tersebut.

Metode baca Al-Qur'an Baghdadi lebih fokus pada teknik-teknik bacaan dan pengucapan huruf-huruf Al-Qur'an, serta mengutamakan keakuratan dalam membaca Al-Qur'an. Dalam metode ini, ditekankan juga pada pemahaman makna ayat-ayat Al-Qur'an yang dibaca.

Ciri-ciri Khas Metode baca Al-Qur'an Baghdadi

Beberapa ciri khas dari metode baca Al-Qur'an Baghdadi adalah:

1. Pengucapan huruf dengan jelas dan benar, termasuk pengucapan huruf-huruf yang terdapat dalam makhraj (tempat keluarnya) huruf.

2. Penggunaan tajwid (ilmu mengenai cara membaca Al-Qur'an dengan benar) dengan tepat, termasuk penggunaan bunyi-bunyi tajwid seperti ghunnah, ikhfa', iqlab, idgham, dan lain sebagainya.

3. Menekankan pada panjang dan pendeknya huruf-huruf dalam bacaan Al-Qur'an, termasuk memperhatikan tanda-tanda bacaan seperti sukun, fathah, dhammah, dan kasrah.

4. Menekankan pada pemahaman makna ayat-ayat Al-Qur'an yang dibaca, sehingga pengkajiannya dapat lebih dalam dan komprehensif.

Pembelajaran Metode baca Al-Qur'an Baghdadi

Metode baca Al-Qur'an Baghdadi juga dipelajari oleh banyak orang di seluruh dunia, dan terdapat banyak kitab dan buku yang membahas mengenai metode ini. Bagi orang yang ingin mempelajari metode baca Al-Qur'an Baghdadi, disarankan untuk belajar dari guru yang kompeten dan berpengalaman di bidang ini, serta memperhatikan teknik-teknik dan aturan-aturan yang terdapat dalam metode ini.

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kekhususan dialek bahasa Arab yang digunakan dalam metode baca Al-Qur'an Baghdadi. Karena metode ini berasal dari kota Baghdad, maka dialek bahasa Arab yang digunakan adalah dialek Mesopotamia atau dialek Irak. Oleh karena itu, bagi orang yang ingin mempelajari metode ini, sebaiknya juga memperhatikan pengucapan dan dialek bahasa Arab yang digunakan dalam metode ini.

Kesimpulannya, metode baca Al-Qur'an Baghdadi merupakan salah satu metode baca Al-Qur'an yang sangat penting dan bermanfaat bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dengan mempelajari metode ini, kita dapat memperdalam pemahaman kita terhadap ayat-ayat Al-Qur'an, serta meningkatkan kualitas bacaan dan pengucapan kita. Oleh karena itu, untuk mempelajari metode baca Al-Qur'an Baghdadi dengan baik, disarankan untuk belajar dari guru yang kompeten dan berpengalaman di bidang ini, serta memperhatikan teknik-teknik dan aturan-aturan yang terdapat dalam metode ini dengan teliti dan konsisten. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan kekhususan dialek bahasa Arab yang digunakan dalam metode ini agar bacaan kita dapat dilakukan dengan benar dan tepat.

Saat ini, metode baca Al-Qur'an Baghdadi masih banyak dipelajari di berbagai institusi pendidikan Islam di seluruh dunia, baik di tingkat formal maupun nonformal. Selain itu, metode ini juga dipelajari secara mandiri oleh banyak orang yang ingin meningkatkan kemampuan bacaan Al-Qur'an mereka.

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini juga telah tersedia banyak aplikasi dan platform pembelajaran online yang dapat membantu kita dalam mempelajari metode baca Al-Qur'an Baghdadi dengan lebih mudah dan fleksibel. Beberapa di antaranya adalah aplikasi Al-Qur'an digital, platform belajar online, dan video tutorial yang dapat diakses melalui internet.

Dalam mempelajari metode baca Al-Qur'an Baghdadi, kita juga tidak boleh melupakan makna ayat-ayat Al-Qur'an yang dibaca. Sebagai umat Muslim, kita harus memperhatikan dan memahami makna serta pesan-pesan yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur'an, sehingga kita dapat mengambil hikmah dan manfaat dari kitab suci ini.

Dengan mempelajari dan mengamalkan metode baca Al-Qur'an Baghdadi dengan benar dan tepat, kita dapat meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur'an kita serta memperdalam pemahaman kita terhadap ayat-ayat suci ini. Hal ini akan membantu kita dalam menguatkan iman dan memperbaiki akhlak, serta memperoleh keberkahan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Sejarah Perjalanan Metode baca Al-Qur'an Baghdadi

Berikut uraian singkat sejarah perjalan Metode baca Al-Qur'an Baghdadi sebagaimana dikutip di laman kemenag.go.id yang ditulis oleh Mahrus eL-Mawa seorang alumni jurusan Tafsir Hadits IAIN Sunan Kalijaga, pernah nyantri di pesantren Al-Munawir Krapyak dan Salafiyah Pemalang, dan saat ini menjabat sebagai Kasubdit Pendidikan Al-Qur’an Kemenag.

Baghdadi dianggap sebagai sebagai metode baca Al-Qur’an tertua di dunia. Meski demikian, siapa yang membawa pertama kali ke nusantara, belum ada literatur yang menyebut secara pasti. Sebagian berpendapat bahwa metode ini disusun Abu Mansyur Hifdzul Fikri Al-Baghdadi pada 376 H atau kisaran 1009 M, atau Abu Mansur Abdul Qadir Baghdadi.

Sebagian lagi menyebut Imam al-Khatib al-Baghdadi (w. 463 H). Namun, sumber berita ini juga tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya karena dalam daftar nama-nama karya tulis Imam al-Khatib al-Baghdadi tidak terdapat nama metode ini.

Di Indonesia, sebutan nama metode ini juga berbeda-beda. Berdasarkan ulasan Abdul Rasyid dan Muhammad Ulin Nuha dalam buku Ensiklopedia Metode Baca Al-Qur’an di Indonesia (2022) dijelaskan bahwa masyarakat Jawa menyebutnya, turutan, berarti “sesuatu yang diturut atau dicontoh,” atau “sesuai yang dibaca secara berurutan.”

Di tanah Melayu, metode ini dikenal dengan istilah Mengkadam/Menghadam/Muqodam, berarti “pendahuluan” atau “sesuatu yang dikerjakan diawal.” Disebut demikian, karena pembelajarannya menjadi semacam pendahuluan, sebelum masuk pada pelajaran berikutnya dalam membaca Al-Qur’an.

Selain kedua nama tersebut, masih di tengah masyarakat Jawa dan Sumatera, dikenal pula nama Alif-alifan. Istilah ini dinisbatkan kepada huruf pertama hijaiyah yaitu Alif. Sebutan paling masyhur dari nama-nama tersebut dengan nama Kaidah Baghdadiyah, nisbat kepada ibukota kekhalifahan Bani Abbasiyah, yaitu kota Baghdad.

Metode Baghdadi disusun dalam satu buku ajar, dengan 17 materi pembelajaran Al-Qur’an. Materi dikemas dari tingkat dasar hingga pelajaran membaca satu rangkaian huruf panjang. Ciri khas metode Baghdadi ada pada materi pengenalan huruf hijaiyyah, dimulai dari alif, ba, ta, dan seterusnya. Ciri lainnya pada pengenalan huruf hijaiyyah yang berharakat fathah, kasrah, dan dhammah dengan cara di eja satu persatu. Selain itu, terdapat lembaran juz 30 sebagai sarana Latihan membaca Al-Qur’an sebelum masuk ke Al-Qur’an besar (lengkap).

Sistem pembelajarannya dengan tahajji atau sistem eja. Sistem eja yang ini menjadi induk dari seluruh metode BTQ di Indonesia yang menerapkan sistem eja pada proses pembelajaran Al-Qur’an di kemudian hari.

Metode Baghdadi ini tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi tersebar luas di seluruh penjuru dunia. Secara khusus, tercatat sebagai metode pembelajaran Al-Qur’an yang paling banyak digunakan di Indonesia dan negara sekitarnya seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, dan India. Bahkan, negara-negara Timur Tengah, seperti Mesir dan Irak juga memakai metode ini sebagai metode pembelajaran baca Al-Qur’an tingkat dasar.

Semoga dengan pembahasan mengenai metode baca Al-Qur'an Baghdadi ini, kita dapat meningkatkan kemampuan bacaan Al-Qur'an kita serta memperdalam pemahaman kita terhadap ayat-ayat suci ini. Aamiin.

Sumber: kemenag.go.id

Posting Komentar untuk "Mengenal Metode baca Al-Qur'an Baghdadi"