Rangkuman Materi SKI Kelas 4 Bab 2: Kepribadian Nabi Muhammad SAW.
A. Nabi Muhammad Saw. sebagai Rahmat bagi Seluruh Alam
Nabi Muhammad Saw. merupakan salah satu nabi
dan rasul yang diutus Allah Swt. untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.
Sebagai nabi dan rasul, Nabi Muhammad Saw. mempunyai tugas sebagai Syahidan, Mubaayysyiran,
Naziran, Daiyan Ilallah dan Sirajan Muniran.
Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an surah
Al-Ahzab ayat 45-46:
يٰٓاَيُّهَا
النَّبِيُّ اِنَّآ اَرْسَلْنٰكَ شَاهِدًا وَّمُبَ ِّشِرًا وَّنَذِيْ ٍۙرًا
وَّدَاعِيًا اِلَى اللّٰهِ بِاِذْنِهٖ وَسِرَاجًا مُّنِيْرًا
Artinya:
“Wahai Nabi! Sesungguhnya kami mengutusmu
untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk
menjadi penyeru kepada (agama) Allah dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang
menerangi.” (QS. Al-Ahzab [33]: 45-46)
Dari ayat di atas, tahukah kamu apa yang dimaksud dengan Syahidan, Mubaayysyiran, Daiyan Ilallah dan Sirajan Muniran?
1. Syahidan
Syahidan artinya menjadi saksi. Besok di hari
akhir Nabi Muhammad Saw. akan menjadi saksi umatnya di hadapan Allah Swt.
2. Mubasysyiran
Mubasysyiran artinya pemberi kabar gembira.
Nabi Muhammad Saw. memberi kabar gembira kepada orang yang beriman bahwa mereka
kelak akan masuk surga jika menjalankan perintah Allah Swt. dan Rasul-Nya.
3. Naziran
Naziran artinya pemberi peringatan. Nabi Muhammad Saw. pemberi peringatan kepada orang-orang yang tidak beriman kelak akan masuk neraka karena tidak mau menjalankan perintah Allah Swt. dan Rasul-Nya.
4. Daiyan Ilallah
Daiyan Ilallah artinya penyeru kepada agama
Allah Swt. Nabi Muhammad Saw. menyeru kepada umatnya untuk memeluk dan
menjalankan syariat agama Islam.
5. Sirajan Muniran
Sirajan Muniran artinya cahaya yang menerangi.
Allah Swt memberikan tugas kepada Nabi Muhammad Saw. untuk menerangi umat
manusia dengan ajaran Islam.
B. Sifat-Sifat Mulia Nabi Muhammad Saw. dan Sahabat Ketika Berdakwah
1. Sifat Mulia Nabi Muhammad Saw. ketika berdakwah
Kamu pasti tahu bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah contoh suri teladan kita semuanya.
Beliau mempunyai sifat sifat yang mulia. Tahukah kamu sifat-sifat mulia Nabi Muhammad
Saw.?
Sifat-sifat mulia Nabi Muhammad Saw. adalah siddiq,
amanah, tablig dan fatnonah.
1. Siddiq
Siddiq artinya jujur dan benar. Nabi Muhammad
Saw. memiliki sifat yang jujur dan benar dalam setiap kata dan perbuatan.
Beliau mustahil bersifat kizib yang berarti berdusta.
2. Amanah
Amanah berarti terpercaya. Nabi Muhammad Saw. selalu menjaga amanah yang diberikan
kepadanya. Mustahil beliau bersifat khianat yang berarti menghianati amanah.
3. Tabliq
Tabliq mengandung arti menyampaikan. Nabi
Muhammad Saw. berkewajiban menyampaikan perintah dan larangan Allah Swt.
Mustahil beliau bersifat kitman yang berarti menyembunyikan perintah dan
larangan Allah Swt.
4. Fathonah
Fatonah adalah bijaksana dan cerdas. Nabi
Muhammad Saw. dengan bijaksana dan cerdas mengatasi setiap permasalah yang
dihadapi umatnya. Mustahil beliau bersifat baladah yang berarti bodoh.
Demikian sifat-sifat mulia Nabi Muhammad Saw.
yang dapat kamu contoh dalam kehidupan sehari- hari.
2. Sifat Mulia para Sahabat Ketika berdakwah
Nabi Muhammad Saw. memiliki banyak sahabat
yang luar biasa, perjuangan para sahabat dalam ikut berdakwah menegakkan agama
Islam tidak ternilai jasanya. Sehingga Allah Swt. membalas perjuangan para
sahabat dengan jaminan masuk surga. Ada sepuluh sahabat yang dijamin masuk
surga. Hal tersebut termuat dalam hadis berikut ini:
عَ نْ عَبْد الرَّحْمَنِ بْن عَوْفٍ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبُو
بَكْرٍ فِي الْجَنَّةِ وَعُمَرُ فِي الْجَنَّةِ وَعُثْمَانُ فِي الْجَنَّةِ
وَعَلِيٌّ فِي الْجَنَّةِ وَطَلْحَةُ فِي الْجَنَّةِ وَالزُّبَيْرُ فِي الْجَنَّةِ
وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِي الْجَنَّةِ وَسَعْدٌ فِي الْجَنَّةِ
وَسَعِيدٌ فِي الْجَنَّةِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فِي الْجَنَّةِ .رواه الترمذي.
Artinya:
Dari Abdurrahman bin Auf, ia berkata,
Rasulullah Saw. bersabda “Abu bakar di surga, Umar di surga, Ali di surga,
Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa’ad di
surga, Sa’id di surga, Abu Ubaidah bin Jarrah di surga.” (HR. At-Tirmidzi:
3748).
Sepuluh sahabat yang disebutkan dalam hadis di
atas selalu membela Nabi Muhammad Saw. dalam menegakkan agama Islam.
Pengorbanan dan perjuangan dalam mengibarkan agama Islam tiada sia-sia karena
Allah Swt. telah menjamin masuk surga.
C. Ciri-ciri Kepribadian Nabi Muhammad Saw.
Nabi Muhammad Saw. adalah rahmat semesta alam.
Beliau tidak hanya diutus untuk manusia saja tetapi juga untuk seluruh mahluk
semesta alam. Tidak hanya santun dalam berbicara, perbuatan dan pengambilan
keputusan tetapi juga peduli kepada sesama dan alam sekitar.
1. Kepedulian Nabi Muhammad Saw. terhadap Sesama
Keluhuran akhlak Nabi Muhammad Saw. tidak
perlu diragukan lagi. Dalam riwayat Muslim disebutkan bahwa ada seseorang
bertanya kepada Aisyah mengenai akhlak Rasulullah Saw. Aisyah menjawab, “Akhlak
Rasulullah Saw. itu ialah Al- Qur’an. Tidakkah engkau membaca Al-Qur’an,
sesungguhnya engkau (Muhammad) senantiasa dalam akhlak yang mulia.” Adapun yang
dimaksud dengan akhlak mulia adalah akhlak yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an.
Apa yang disukai dan dibenci oleh Nabi Muhammad Saw. itu adalah apa yang
disukai dan dibenci Al-Qur’an. Rasulullah Saw.
juga sangat sayang kepada semua makhluk di dunia ini. Terhadap anak-
anak, anak yatim, orang sakit, perempuan janda, ataupun kepada mereka yang
pernah memusuhi.
a. Kasih sayang Nabi Muhammad Saw. terhadap anak-anak
Nabi Muhammad Saw. mempunyai sifat kasih
sayang yang luar biasa terhadap semua orang termasuk anak-anak. Beliau sangat
memahami dunia mereka. Beliau sering bersenda gurau dengan cucu-cucunya yang
masih kecil. Bahkan ada yang menaiki punggungnya. Nabi tidak marah karena
Rasulullah tahu bahwa cucunya belum mengerti.
Kasih sayang Rasulullah kepada anak-anak juga tercermin ketika suatu
hari anak-anak sedang bermain, Nabi Muhammad Saw. datang menghampiri mereka
lalu beliau memberi salam.
Rasulullah Saw. juga sering melepaskan
kerinduan kepada anak-anak ketika pulang dari bepergian. Mereka diajak
bermain-main dan bersenda gurau karena lama tidak bertemu.
b. Kasih sayang Nabi Muhammad Saw. terhadap anak yatim
Tahukah kalian siapa anak yatim itu? Anak
yatim adalah anak yang tidak mempunyai ayah lagi. Mereka selalu hidup dalam
kesulitan. Rasulullah Saw. menganjurkan kepada kita supaya peduli terhadap
penderitaan anak yatim dengan menyantuninya. Beliau menjelaskan betapa besar
balasan Allah bagi seseorang yang memerhatikan dan menolong anak yatim.
c. Kasih sayang Nabi Muhammad Saw. terhadap orang sakit dan janda
Nabi Muhammad Saw. mengajarkan kepada kita supaya menjenguk
orang yang sedang sakit. Ketika Sa’ad bin Ubaidah menderita sakit, Nabi
Muhammad Saw. datang menjenguknya. Melihat sahabatnya terbaring tidak berdaya,
Nabi Muhammad Saw. menangis. Abu Ja’la, Al Hakim meriwayatkan bahwa Sahal bin
Hanif berkata, “Rasulullah mengunjungi orang-orang Islam yang lemah, menziarahi
mereka, menjenguk mereka yang sedang sakit, dan mengantarkan jenazah mereka.”
Rasulullah juga memerintahkan kepada kita
untuk memiliki rasa peduli dan memperhatikan nasib para janda. Dalam hadis yang
diriwayatkan Abu Hurairah, Nabi bersabda, “Orang yang berusaha membantu janda
dan orang miskin bagaikan orang yang berjihad fisabilillah.” Nabi Muhammad Saw.
menambahkan,” Bahkan bagaikan orang yang selalu menjalankan salat malam dan
selalu berpuasa (tak pernah berhenti puasa).
d. Kasih sayang Nabi Muhammad kepada orang yang pernah memusuhinya
Nabi Muhammad Saw. sejak diangkat menjadi Nabi
hingga akhir hayatnya terkenal sebagai orang yang mempunyai sifat pengampun.
Mereka sering melakukan tekanan-tekanan, namun Rasulullah tidak memiliki rasa
dendam. Karena beliau diutus oleh Allah bukan sebagai orang pemarah atau
pengutuk, tetapi sebagai seorang pengasih dan penyayang.
Diriwayatkan bahwa ketika Nabi Muhammad Saw.
dilukai wajahnya dan dipecahkan giginya oleh pihak musuh dalam Perang Uhud.
Sebagian sahabatnya sangat marah melihat peristiwa yang menyedihkan itu, lalu
mereka berkata,
“Alangkah baiknya jika engkau berdoa agar
diturunkan siksa bagi mereka.”
Lalu Nabi Muhammad Saw. menjawab, “Sesungguhnya
aku tidak diutus sebagai pengutuk, tetapi aku diutus sebagai penyeru (kepada
petunjuk yang benar) dan rahmat. Ya
Allah tunjukkanlah kepada kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui.” Demikianlah
di antara sifat kasih sayang Rasulullah terhadap orang yang pernah
menyakitinya.
Ketika Nabi Muhammad Saw. menaklukkan kota
Makkah beliau dengan kasih sayang mengampuni banyak kaum kafir Quraisy yang
dahulu sangat memusuhi dakwah beliau, kaum kafir Quraisy yang akhirnya menyerah
dan memeluk agama Islam antara lain:
1) Umar bin Khattab
Sebelum masuk Islam, Umar bin Khattab dikenal
sebagai salah seorang tokoh kaum kafir Quraisy yang paling gigih menentang
dakwah Nabi Muhammad Saw. Umar bin Khattab juga pernah menyiksa budaknya yang
telah menjadi pengikut Nabi Muhammad Saw. Bahkan, pernah mengancam untuk
membunuh Nabi Muhammad Saw. Mendengar ancaman itu, Rasulullah tidak sedikit pun
merasa dendam. Bahkan, beliau selalu berdoa kepada Allah Swt.
Setelah masuk Islam, Umar bin Khattab mendapat
gelar Al-Faruq yang artinya pemisah antara yang benar dan yang salah. Di kalangan
kaum muslimin, ia terkenal pula dengan sebutan Abu Hafash yang artinya Bapak
Singa.
2) Abu Sufyan bin Harb
Perlu kalian ketahui bahwa sebelum masuk
Islam, Abu Sufyan bin Harb juga memusuhi Nabi Muhammad Saw. Pernah suatu hari
ia mengutus seseorang untuk membunuh Nabi Muhammad Saw. Ketika hendak meloncat
untuk menikam Rasulullah, pakaiannya ditarik oleh Usaid bin Hudhair dan
akhirnya ia terjatuh dan gagal membunuh Nabi Muhammad Saw. Orang itu ditangkap
dan diikat kemudian ditanyai. Ia menjawab apa adanya atas pertanyaan-pertanyaan
Nabi Muhammad Saw. Lalu Rasulullah memaafkan segala kesalahannya dan melepaskan
ikatannya. Abu Sufyan sering memimpin peperangan melawan Nabi Muhammad Saw.
Istrinya bernama Hindun binti Utbah. Ia terkenal seorang wanita yang sangat
kejam.
Ketika terjadi Perang Uhud, Hindun menganiaya
mayat Hamzah bin Abdul Muthalib. Ia sangat marah karena dalam Perang Badar
bapaknya terbunuh. Nabi Muhammad Saw. tidak senang melihat kejadian itu. Namun,
karena beliau seorang pemaaf, Abu Sufyan dan Hindun binti Utbah dimaafkan
kesalahannya. Dan akhirnya mereka berdua masuk Islam dan membantu perjuangan
Rasulullah.
3) Shafwan bin Umayyah
Ketika kota Makkah sudah dikuasai oleh kaum
muslimin, banyak kaum kafir Quraisy yang pernah memusuhi Rasulullah merasa
takut jika dijatuhi hukuman mati. Oleh karena itu, di antara mereka banyak yang
bersembunyi atau melarikan diri keluar kota untuk menyelamatkan dirinya.
Di antara mereka adalah seorang yang bernama
Shafwan bin Umayyah. Ia takut kepada Nabi Muhammad Saw. karena pada waktu
sebelumnya sering memusuhi Rasulullah dan kaum muslimin. Ia bersembunyi dan
melarikan diri dengan tujuan hendak bunuh diri dan menceburkan dirinya ke laut.
Sepupunya yang bernama Umair mengejar Shafwan dengan membawa sebuah sorban Nabi
Muhammad Saw., sebagai bukti bahwa beliau akan menjamin keamanan dan
mengampuninya.
2. Kepedulian Nabi Muhammad Saw. terhadap Alam Sekitar
Pernahkah kalian menikmati pemandangan alam?
Alam yang indah ini diciptakan Allah Swt.
untuk kita semua. Kalian
harus pandai bersyukur dengan cara
merawatnya dengan baik. Apabila alam yang indah itu rusak oleh orang yang tidak
bertanggung jawab, bencana akan menghampiri kita. Allah melarang manusia
berbuat kerusakan dan berbuat apa saja yang mengancam kelestarian alam sekitar.
Rasulullah banyak memberi contoh kepada umatnya agar mencintai dan melestarikan
alam sekitar. Nabi Muhammad sebagai tokoh yang rahmatan lil ‘alamin, rahmat
bagi seluruh alam semesta, bukan saja mengasihi kepada sesama manusia,
melainkan juga terhadap lingkungan, baik binatang maupun tumbuhan.
a. Menyayangi binatang
Tidakkah kalian merasa kasihan melihat adu
binatang? Mengadu binatang termasuk perbuatan menyakiti binatang. Rasulullah
menganjurkan kepada kita agar menyayangi binatang. Beliau sangat sayang kepada
binatang. Nabi Muhammad Saw. melarang kita membuat binatang menjadi buas,
dengan jalan mengadu yang satu dengan yang lain.
1) Bersikap lemah lembut terhadap binatang
Nabi Muhammad Saw. adalah seorang yang sayang
terhadap binatang. Ketika masih kecil, beliau menjadi penggembala kambing.
Rasulullah tidak pernah menyakiti kambing gembalaannya. Kambingnya gemuk-gemuk,
bulunya tebal serta banyak menghasilkan
susu. Apabila melihat kambingnya kelaparan, beliau selalu memberinya makan.
Dalam satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah tentang kasih sayang
terhadap binatang dikisahkan bahwa pada suatu hari sahabat Nabi berjalan
bersama seseorang. Mereka merasa sangat haus. Mereka beruntung mendapatkan sumur,
lalu mereka pun turun untuk minum. Ketika keluar terlihat oleh mereka seekor
anjing yang menjulurkan lidah tanda haus. Orang itu berkata, “Anjing itu
benar-benar haus”, Segera orang itu turun kembali ke sumur, mengambil air
dengan sepatunya hingga penuh, kemudian air itu diberikannya kepada anjing yang
kehausan. Segera anjing itu minum, dan Allah pun memberikan ganjaran dan
mengampuni dosa-dosanya. Para sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad Saw., “Apakah
dalam menyantuni binatang terdapat pahala bagi kami?”.
Nabi Muhammad Saw. pernah membukakan pintu
bagi seekor kucing yang hendak berlindung. Beliau juga pernah mengobati ayam
jantan yang sedang sakit. Beliau selalu mengasihi dan menyayangi binatang. Pada
suatu hari, Aisyah mengendarai seekor unta. Karena unta itu nakal, Aisyah
memukulnya. Ketika Rasulullah melihat hal itu, beliau menegur Aisyah,
“Hendaklah engkau berlaku lemah lembut
kepadanya.”
2) Larangan bersikap kasar terhadap binatang
Rasulullah tidak pernah berbuat kasar terhadap
binatang. Beliau melarang orang membebani binatang dengan beban yang berat.
Beliau memerintahkan supaya orang berlaku baik jika menunggangi binatang dan
binatang itu sedang dalam keadaan sehat. Rasulullah tidak membolehkan orang
berlama-lama duduk di atas binatang tunggangannya tanpa suatu keperluan.
Beliau memperingatkan, “Tunggangilah binatang
itu di waktu perlu dan biarkanlah di waktu kalian tidak memerlukannya.
Janganlah binatangbinatang itu kalian jadikan kursi untuk berbincang-bincang di
jalanan dan di pasar. Siapa tahu yang
ditunggangi lebih baik dan lebih banyak berzikir kepada Allah daripada yang
menungganginya.”
Rasulullah juga melarang orang membunuh
binatang, kecuali hendak dimakan.
Kemudian jika kita
hendak menyembelih binatang, beliau menyuruh agar binatang
tersebut dalam keadaan sehat dan menyegerakan dalam menyembelihnya, supaya
binatang itu tidak lama merasakan sakit. Ketika Rasulullah melihat seekor unta
kurus kering hingga perutnya tampak seolah-olah menjadi satu dengan
punggungnya. Beliau berkata, “Hendaklah kalian takut kepada Allah, jangan
memperlakukan binatang hingga demikian. Tunggangilah binatang secara baik dan
jika kalian hendak menyembelihnya, sembelihlah secara baik.”
b. Menyayangi tumbuh-tumbuhan
Pernahkah kalian berpikir bahwa sumber makanan
yang kita makan setiap hari banyak berasal dari tumbuh-tumbuhan? Selain itu
tumbuhan yang rindang juga bisa mencegah banjir dan mengurangi polusi udara.
Ternyata tanpa kita sadari tumbuhan sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.
Untuk itu sebagai pelajar muslim kita hendaknya menjaga dan merawatnya. Jika kita merusak dan menebang pohon
sembarangan dapat merugikan manusia.
Nabi Muhammad Saw. selain menyayangi hewan
juga menyayangi tumbuhan. Beliau selalu berpesan kepada tentaranya yang akan
berangkat perang agar tidak merusak tempat tinggal dan juga tanaman. Rasulullah
juga pernah melarang tentara Islam menghancurkan perkebunan milik musuh karena
perbuatan itu dilarang Allah Swt. dan juga perbuatan yang mubazir.
Beliau melarang kita untuk menebang pohon
secara sembarangan, terutama pohon-pohonan yang berbuah. Rasulullah bahkan
menyuruh kita untuk menanam tanaman yang bermanfaat dan dapat membuahkan hasil.
Pekarangan rumah kita yang masih kosong juga dianjurkan oleh Rasulullah untuk
ditanami dan dimanfaatkan. Beliau mengajarkan kepada kita bahwa tanah yang
ditempati harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kita tidak boleh menyia-nyiakan
dengan tidak menanami atau memanfaatkan untuk keperluan lainnya.
Ajaran Rasulullah untuk menyayangi tanaman dan
memeliharanya adalah ajaran yang penting bagi kita semua, dan sebaliknya
apabila kita mengadakan kerusakan di bumi ini, Allah akan murka. Manusia, hewan
dan tumbuh- tumbuhan adalah makhluk Allah. Manusialah yang sangat bertanggung
jawab atas lingkungan di bumi ini. Lingkungan baik dan lingkungan yang rusak
bisa terjadi karena perbuatan manusia
Kesimpulan
Nabi Muhammad Saw. sejak kecil memiliki sikap
kasih sayang terhadap sesama, baik terhadap anak-anak, anak yatim, orang sakit,
perempuan janda, maupun terhadap orang yang pernah me-musuhinya.
Akhlak mulia adalah akhlak yang sesuai dengan
ajaran Al-Qur’an. Apa yang disukai dan dibenci oleh Nabi Muhammad Saw. itu
adalah apa yang disukai dan dibenci Al-Qur’an.
Nabi Muhammad Saw. tidak hanya menyayangi
sesama manusia, tetapi sayang juga terhadap lingkungan, baik terhadap binatang
maupun tumbuhan.
Rasulullah memperlakukan binatang dengan lemah
lembut. Menyantuni binatang akan mendapat pahala dari Allah Swt.
Rasulullah juga melarang bersikap kasar
terhadap binatang. Rasulullah tidak pernah memukul sesuatu pun dengan
tangannya. Menunggangi binatang secara baik dan jika menyembelih maka
disembelih secara baik.
Nabi Muhammad Saw. melarang kita menebang pohon secara sembarangan, terutama pohon-pohon yang berbuah. Beliau menyuruh kita untuk menanam tanaman yang bermanfaat. Kita tidak boleh berbuat kerusakan di muka bumi karena Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Demikian rangkuman Materi SKI Kelas 4 Bab 2 tentang Kepribadian Nabi Muhammad SAW. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Posting Komentar untuk "Rangkuman Materi SKI Kelas 4 Bab 2: Kepribadian Nabi Muhammad SAW."
Posting Komentar