Ringkasan Materi SKI Kelas 4 MI Bab 1: Ketabahan Nabi Muhammad SAW. Dan Para Sahabat Dalam Berdakwah
Rasulullah
Muhammad SAW. adalah utusan Allah yang terakhir dan teladan bagi umat Muslim di
seluruh dunia. Beliau beserta para sahabatnya telah menunjukkan ketabahan yang
luar biasa dalam menyebarkan agama Islam. Ketabahan ini menjadi contoh yang
menginspirasi bagi kita semua.
Di kota Makkah perkembangan Agama Islam
semakin meluas. Masyarakatnya semakin
banyak yang memeluk Agama Islam. Hal ini membuat kaum kafir Quraisy semakin
tidak senang terhadap kaum muslimin. Mereka berusaha terus-menerus untuk
menghentikan perkembangan Agama Islam
dengan berbagai cara
kaum muslimin menghadapi pertentangan dengan kaum kafir
Quraisy dengan penuh ketabahan.
A. Masa Awal Dakwah Nabi Muhammad Saw. dan Para Sahabat
Tahukah kamu dahulu Nabi Muhammad Saw. di awal
dakwah menyiarkan agama Islam banyak mengalami tantangan dan hambatan dari kaum
kafir Quraisy Makkah. Nabi Muhammad Saw. dan para sahabat dengan tabah
menghadapinya.
1. Dakwah secara Sembunyi-Sembunyi
Nabi Muhammad Saw. mulai berdakwah di Makkah
setelah turun wahyu yang kedua yaitu Surah Al-Muddasir ayat 1-7. Dalam ayat
ini, Allah Swt. memerintahkan Nabi Muhammad Saw. untuk berdakwah. Diawal
dakwahnya hanya terbatas kepada keluarganya dan dilakukan secara
sembunyi-sembunyi di rumah Arqam bin Abil Arqam.
Mereka yang masuk Islam dalam masa dakwah
secara sembunyi-sembunyi adalah:
- Khadijah binti Khuwalid
- Ali bin Abi Thalib
- Abu Bakar
- Utsman bin Affan
- Zubair bin Awwam
- Abdurrahman bin Auf
- Sa’ad bin Abi Waqqas
- Thalhah bin Ubaidillah
- Abu Ubaidah bin Jarrah
- Arqam bin Abil Arqam
- Ummu Aiman
- Zaid bin Haritsah
Mereka mendapat pengajaran agama Islam
langsung dari Nabi Muhammad Saw. dan merupakan orang-orang yang pertama masuk
Islam atau disebut Assabiqunal Awwalun.
2. Dakwah secara Terang-terangan
Selama tiga tahun lamanya Nabi Muhammad
Saw. menjalankan dakwah secara
sembunyi-sembunyi. Suatu hari Rasulullah Saw. mendapat perintah untuk berdakwah
secara terang-terangan. Yaitu dengan turunnya Surah Al-Hijr ayat 94:
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَاَعْرِضْ عَنِ
الُْْشْرِكِيْنَ
Artinya:
“Maka sampaikanlah olehmu secara
terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari
orang-orang yang musyrik.” (QS. Al-Hijr [15]:94)
Pertama yang dilakukan Nabi Muhammad Saw.
dalam dakwah secara terang- terangan adalah mengumpulkan dalam jamuan makan
para kerabatnya dan orang-orang terpandang dari kaum Quraisy. Mereka diajak untuk menyembah Allah Swt.,
berbuat baik terhadap sesama dan tidak boleh saling bermusuhan.
Hanya sebagian kecil yang menerima ajakan Nabi
Muhammad Saw. dan sebagian besar menolaknya. Termasuk paman Nabi yang bernama
Abu Lahab secara keras menolak bahkan mengancam akan memusuhi Nabi Muhammad
Saw. apabila meneruskan dakwahnya.
Nabi Muhammad Saw. walaupun mendapat tantangan
dan ancaman, beliau tetap tabah dan tidak putus asa.
B. Ketabahan Nabi Muhammad Saw. dalam berdakwah
1. Ketabahan atas ancaman paman Nabi Muhammad Saw.
Pernahkah kalian membaca kisah tentang Abu
Lahab?
Abu Lahab adalah paman Nabi Muhammad Saw. yang
selalu merintangi, mengancam dan menentang dakwah Nabi Muhammad Saw.
Pernah suatu hari ketika Nabi Muhammad Saw.
sedang shalat, datang Abu Lahab meletakkan kotoran di atas punggung beliau. Abu
Lahab terkenal sebagai orang yang paling gigih menentang dakwah Nabi. Demikian
juga Istrinya. Ia sering meletakkan duri-duri di sepanjang jalan yang dilalui
Nabi Muhammad Saw. Hal itu dilakukan agar Nabi Muhammad Saw. merasa kesakitan
kakinya apabila melewati jalan tersebut di wakru fajar untuk salat ke masjid.
Nabi Muhammad Saw. dengan sabar menjalani cobaan itu. Kejahatan mereka berdua
akan mendapat balasan dari Allah Swt.
seperti yang terdapat dalam al-Qur’an Surah
al-Lahab/111 ayat 1-5:
تَبَّتْ
يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبََّّۗ مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبََّۗ
سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَ ٍۙبٍ وَّامْرَاَتُهٗ حََّۗمَّالَةَ الْحَطَ ِۚبِ فِيْ
جِيْدِهَا حَبْلٌ ِّمِنْ مَّسَدٍ ࣖ
Artinya:
- Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!
- Tidaklah berguna baginya harta dan apa yang dia usahakan.
- Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).
- Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
- Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal (QS. Al-Lahab [111]:1-5)
2. Ketabahan atas ancaman para penguasa Makkah
Penguasa Makkah tidak rela melihat Nabi
Muhammad Saw. bertambah pengikutnya. Mereka mengadakan pertemuan di Darun
Nadwah. Membicarakan tentang cara dan sikap apa yang dapat dipergunakan untuk
merintangi dakwah Nabi Muhammad Saw.
Para penguasa Makkah
memutuskan bahwa untuk merintangi dakwah Nabi Muhammad Saw.
adalah dengan cara menyebarkan kebohongan Rasulullah Saw., agar orang jangan
sampai mengikuti dakwah dan menjauhkan diri dari Nabi Muhammad Saw.
3. Ketabahan atas siksaan Kaum Kafir Quraisy
Berbagai cara dilakukan kaum kafir Quraisy
untuk menghalangi dakwah Nabi Muhammad saw, diantaranya ketika Nabi Muhammad
saw melaksanakan salat di masjid dilempari dengan kotoran binatang yang busuk
baunya. Kotoran binatang itu mengenai kepala Nabi Muhammad Saw. yang sedang
sujud dalam salatnya. Kemudian datanglah Fatimah putri Nabi membersihkan
kotorannya. Setelah dibersihkan Rasulullah Saw. melanjutkan salatnya.
Kaum kafir Quraisy juga bersepakat apabila
Nabi Muhammad Saw. berjalan di suatu tempat akan dipukul dengan pukulan yang
keras. Mereka berpendapat apabila ini dilakukan secara terus menerus Nabi
Muhammad Saw. akan sakit dan tubuhnya menjadi lemah. Fatimah kebetulan
mendengar dan melaporkan hal itu ke Ayahnya dengan menangis. Nabi Muhammad Saw.
menjawab: “Hai anak perempuanku, diamlah jangan kamu menangis!”
4. Ketabahan atas pemboikotan yang dilakukan Bani Hasyim
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan pemboikotan?
Pemboikotan sama artinya dengan pengucilan. Kaum kafir Quraisy melakukan
pemboikotan terhadap Bani Hasyim karena menganggap bahwa Bani Hasyim selama ini
membela dan melindungi Nabi Muhammad Saw. Dengan diboikotnya Bani Hasyim, Nabi
dan umat Islam pada waktu itu menderita kelaparan, kemiskinan, dan tidak bisa
berhubungan dengan dunia luar. Akibatnya, agama pun tidak bisa berkembang.
Isi pemboikotan itu adalah sebagai berikut:
- Tidak boleh melakukan jual beli dengan Bani Hasyim, Bani Abdul Muthalib, dan umat Islam.
- Dilarang mengadakan perdamaian dengan keluarga Bani Hasyim, Bani Abdul Muthalib, dan umat Islam, kecuali jika Muhammad menyerahkan diri.
- Tidak boleh mengadakan pernikahan dengan keluarga Bani Hasyim Bani Abdul Muthalib, dan umat Islam.
- Dilarang berbicara dan menjenguk orang sakit dari keluarga Bani Hasyim, Bani Abdul Muthalib, dan umat Islam.
- Tempat tinggal umat Islam diasingkan di bagian utara kota Makkah dan dijaga ketat oleh kaum Quraisy sehingga tidak dapat berhubungan dengan masyarakat Makkah.
Papan pengumuman pemboikotan ditempelkan di
dinding Ka’bah. Pengumuman pemboikotan akan dicabut apabila Nabi Muhammad Saw.
menyerah atau diserahkan untuk di bunuh. Umat Islam pada waktu itu bertahan
tidak mau menyerahkan Rasulullah walaupun mereka menderita.
Akhirnya tahun berganti tahun, papan
pengumuman pemboikotan itu lenyap dimakan rayap. Bersama lenyapnya papan
pemboikotan itu, berakhirlah pemboikotan terhadap Bani Hasyim. Dalam
kenyataannya, pemboikotan pada saat itu tidak mampu memaksa umat Islam untuk
meninggalkan agamanya. Ketabahan mereka dalam membantu dan membela Nabi
Muhammad Saw. menyiarkan agama Islam, patut kita contoh.
C. Ketabahan para sahabat dalam berdakwah
1. Ketabahan Khadijah binti Khuwailid
Menurut kamu siapakah Khadijah binti Khuwailid
itu?
Dia adalah istri Nabi Muhammad Saw. yang
selalu mendukung dakwah beliau. Khadijah selalu mendukung dakwah Nabi dengan
harta benda, jiwa dan raga. Banyak harta bendanya yang digunakan untuk
kepentingan dakwah Nabi Muhammad Saw., bahkan Khadijah banyak menghadapi
ancaman dan cacian dari kaum Kafir Quraisy. Mereka menyuruh Khadijah agar mau
membujuk Nabi Muhammad Saw. menghentikan dakwahnya. Namun bujukan itu
ditolaknya.
2. Ketabahan Abu Bakar
Abu Bakar adalah salah satu sahabat yang
selalu mendampingi Nabi Muhammad
Saw. Bahkan, sering pergi
ke masjid bersama-sama untuk menunaikan ibadah salat dan menyeru
untuk memeluk agama Islam kepada kaum kafir Quraisy.
Pada suatu hari Abu Bakar meminta izin kepada
Rasulullah Saw. untuk menyeru kepada kaum kafir Quraisy supaya mereka insaf dan
mengikuti seruan Allah Swt. dan utusan-Nya. Setelah mendapat izin, Abu Bakar
lalu berdiri di tengah-tengah masjid dan berkhotbah dengan suara lantang,
berseru kepada kaum kafir Quraisy supaya mengikuti seruan Allah Swt. dan
utusan-Nya, Nabi Muhammad Saw.
Tetapi apa tanggapan kaum kafir Quraisy?
Mereka memukuli Abu Bakar sehingga jatuh karena tidak kuat menahan
pukulan-pukulan mereka. Ketika mencoba melarikan diri, dengan segera ia
ditangkap oleh Utbah bin Rabi’ah dan dipukuli lagi.
Akhirnya Abu Bakar ditolong oleh orang-orang
dari keturunan keluarga Taimi yang kebetulan lewat dan dibawa ke rumah ayahnya
Abu Quhafah. Dengan takdir Allah Swt.
tidak beberapa lama kemudian sembuhlah Abu Bakar dari luka lukanya itu.
3. Ketabahan Keluarga Sumayah
Bagaimana perasaanmu ketika melihat orang yang
disiksa di bawah sinar matahari?
Itulah salah satu siksaan yang dialami oleh
sahabat Nabi Muhammad Saw. yang bernama Yasir. Yasir adalah suami dari Sumayah.
Mereka sekeluarga disiksa oleh majikannya yang bernama Abu Jahal. Mereka
diikat, kemudian diseret, dan dijemur di panas matahari beralaskan pasir yang
dibakar.
4. Ketabahan Arqam bin Abil Arqam
Arqam bin Abil Arqam adalah salah satu sahabat
Nabi Muhammad Saw. yang kuat iman dan pendiriannya. Ini dibuktikan dengan rumah
tempat tinggalnya menjadi pusat dakwah Nabi Muhammad Saw. secara
sembunyi-sembunyi. Melalui pusat dakwah dirumahnya bertambahlah pengikut dakwah
Nabi Muhammad Saw.
Arqam bin Abil Arqam sering mendapat ancaman
dan bujukan dari kaum kafir Quraisy
agar meninggalkan ajaran Islam. Arqam bin Abil Arqam tetap tabah dan menjadi
pengikut setia Nabi Muhammad Saw. bahkan ikut hijrah ke Madinah meninggalkan
rumah dan harta bendanya yang melimpah.
5. Ketabahan Bilal bin Rabbah
Bilal bin Rabbah adalah seorang hamba sahaya
yang berasal dari Abessinia (Ethiopia). Dia dibeli oleh Umayah bin Khalaf,
salah seorang pemuka kaum kafir Quraisy dan penantang dakwah Islam.
Bilal bin Rabbah merasa tertarik untuk
mengikuti dakwah Nabi Muhammad Saw. Setelah mengikuti Nabi dalam berdakwah, dia
menyatakan diri sebagai seorang muslim.
Umayah bin Khalaf sangat marah mendengar
berita itu. Dia menyiksa dan memaksa Bilal bin Rabbah agar kembali kepada
kepercayaan menyembah berhala. Bilal dicambuk berkali-kali bekas luka cambukan
merata di tubuhnya. Beliau menahan sakit sambil berucap, “Ahad…Ahad...Ahad.”
Umayah lalu menjemur Bilal di panas terik matahari, kemudian di atas perutnya
diletakkan batu besar. Akan tetapi, siksaan itu tidak sedikit pun mampu
memengaruhi akidah yang diyakininya. Ketika penyiksaan itu berlangsung, Bilal
dengan tegas menyatakan pendiriannya dan dengan suara terputusputus mengucapkan
lagi kata-kata, “Ahad...Ahad...Ahad.”
Kesimpulan
Nabi Muhammad Saw. dalam melaksanakan
dakwahnya mendapatkan tekanan dari kaum Kafir Quraisy. Tekanan yang dimaksud,
antara lain Nabi Muhammad Saw. dibujuk dengan harta, takhta, dan wanita;
penyiksaan hamba sahaya; caci maki sampai berusaha membunuh Nabi Muhammad. Saw.
Sahabat Nabi Muhammad Saw. tidak luput juga
dari tekanan kaum kafir Quraisy.Mereka dengan tabah dan tawakal menghadapinya.
Mereka di antaranya adalah Khatijah binti Khuailid, Abu Bakar, keluarga
Sumayah, Arqam bin Abil Arqam dan Bilal bin Rabbah.
Nabi Muhammad Saw. ketika berdakwah pada
permulaan kerasulan menggunakan strategi dakwah secara sembunyi-sembunyi dan
terang-terangan
Assabiqunal Awwalun adalah orang-orang yang
pertama memeluk agama Islam.
Ketika berdakwah Nabi Muhammad Saw. dan para
sahabat selalu sabar dan tabah walaupun diejek, dihina, bahkan disakiti.
Posting Komentar untuk "Ringkasan Materi SKI Kelas 4 MI Bab 1: Ketabahan Nabi Muhammad SAW. Dan Para Sahabat Dalam Berdakwah"
Posting Komentar