Ringkasan Materi Fikih Kelas VII Bab 1 Tentang Pengertian Bersuci, Perbedaan dengan Membersihakan dan Dasar Hukumnya

bersuci

Bersuci, dalam konteks agama dan kebersihan, adalah suatu tindakan penting yang memiliki peran sentral dalam banyak keyakinan dan budaya di seluruh dunia. Tindakan ini melibatkan membersihkan diri baik secara fisik maupun spiritual, dengan tujuan untuk mencapai kebersihan, kesucian, dan kesejahteraan. Dalam berbagai agama, termasuk Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, dan lainnya, konsep bersuci memiliki makna yang dalam serta didukung oleh berbagai dalil atau argumen.

Bersuci (taharah) merupakan salah satu konsep penting dalam agama Islam yang melibatkan kebersihan fisik dan spiritual seorang Muslim. Taharah memiliki peran sentral dalam menjaga hubungan individu dengan Allah, serta dalam menjalankan ibadah dan aktivitas sehari-hari dengan kebersihan dan kesucian. Artikel ini akan mengulas pengertian bersuci dalam Islam beserta beberapa dalil-dalilnya yang mendasari praktik ini.

Bersuci dari najis dan hadats merupakan perintah Allah Swt.  yang harus kita laksanakan. Bersuci  juga  menjadi  syarat  yang  harus  dipenuhi  sebelum  menjalankan  bentuk-bentuk  ibadah lainnya, baik yang fardlu seperti shalat wajib   lima waktu dalam sehari semalam maupun sunnah seperti shalat dua hari raya.

Tahukah kamu, kepatuhan kita untuk selalu bersuci sangat besar sekali manfaatnya. Bersuci dapat  mencegah  terjangkit  dari berbagai penyakit akut,  seperti Penyakit Deman Tyfus,  Kolera, Hipatitis B, dan Folio.

Jika mengikuti ketentuan hukum Islam, bersuci dengan menggunakan air secara tepat termasuk menjaga kelangsungan hidup manusia, dan ekosistem linkungan hidup. Kata-kata bijak “Air adalah sumber segala kehidupan” selalu kita ingat sepanjang masa. Penggunaan air secara tepat  berarti  menjaga  kelangsungan  ketersediaan  air  bersih.  Berlebih-lebihan  dalam  bersuci berdampak pada kritis air bersih. Mari kita ingat, 3.800 anak se-bangsa dan se-tanah air meninggal sia-sia, karena terjangkit berbagai penyakit akut yang disebabkan kekurangan air bersih.

Pengertian Bersuci

Tahukah   kamu,   bersuci   dalam   bahasa   Arabnya   disebut   dengan   thaharah (ةراﻬﻄﻟا). Istilah thaharah dari segi Bahasa berarti membersihkan diri , pakaian, temat dan benda-benda lain dari najis dan hadast dengan tata cara yang ditentukan oleh syariat Islam. Bersuci menempati kedudukan yang penting dalam ibadah. Setia orang yang akan mengerjakan shalat dan tawaf diwajibkan terlebih dahulu berthaharah, seperti berwudhu, tayamum atau mandi.

Bersuci, dalam arti umum, merujuk pada proses membersihkan diri dari kotoran fisik atau spiritual. Secara fisik, ini bisa berarti mencuci tangan, menggosok gigi, mandi, atau melakukan tindakan lain yang membantu menjaga kebersihan tubuh. Namun, dalam banyak agama, bersuci juga melibatkan dimensi spiritual, di mana seseorang membersihkan diri dari dosa atau hal-hal yang tidak suci. Bersuci dapat menjadi ritual yang dikerjakan sehari-hari, sebelum beribadah, atau dalam situasi-situasi khusus.

Perbedaan Bersuci dan Membersihkan

Dilihat dari sifat dan pembagiannya bersuci dapat dibedakan menjadi dua bagian :

1. Bersuci Lahiriyah

Bersuci lahiriyah (hissiyah) yaitu meliputi kegiatan bersuci dari najis dan hadats. Contoh: membersihkan badan, tempat tinggal, dan lingkungan dari segala bentuk kotoran atau najis. Bersuci lahiriah ada dua yaitu

a. Bersuci dari najis adalah berusaha untuk membersihkan segala bentuk kotoran yang melekat pada badan atau yang ditempati. Cara membersihkan sesuai dengan bentuk dan jenis kotoran yang dihilangkan, seerti dibasuh sampai hilang rasa, bau dan warnanya.

b. Bersuci dari hadats adalah  menghilangkan atau  membersihkan hadats dengan cara berwudhu atau mandi. Cara menyucikannya disesuaikan dengan jenis hadats yang akan dibersihkan.

2. Bersuci Batiniah

Bersuci batiniah adalah membersihkan jiwa dari kotoran batin berupa dosa dan perbuatan maksiat, seperti syirik, takabur, hasud, dendam, nifak, dan ria’. Cara membersihkan sifat atau perilaku tercela ini, adalah dengan bertobat kepada Allah Swt., berjanji tidak mengulangi perbuatan tersebut, serta mengikutinya dengan perilaku terpuji.

Kesimpulannya    adalah,    ”bersuci    sudah    pasti    menyertakan    perbuatan membersihkan  diri,  tetapi  membersihkan  diri  belum  tentu  termasuk  bagian  dari bersuci”.

Dasar Hukum Bersuci

اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Artinya:

Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.”QS. Al-Baqarah (1): 222

b)  Allah Swt.  juga berfiman:

فِيْهِ رِجَالٌ يُّحِبُّوْنَ اَنْ يَّتَطَهَّرُوْاۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِيْنَ

Artinya:

Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih.”QS. Al-Taubah (9): 108.

c) QS. Al-Maidah (5) : 6

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ

Wahai  orang-orang  yang  beriman!  Apabila  kamu  hendak  melaksanakan  shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah”.

Ayat al-Qur’an di atas memiliki kesamaan kandungan yang sangat erat dengan bersuci. Allah Swt.   menyukai orang yang membiasakan dan selalu membersihkan diri dengan bersuci, baik badannya, pakaian yang melekat pada tubuhnya, dan lingkungan sekitarnya. Allah Swt.   juga memerintahkan agar setiap muslim menjadi contoh bagi orang lain, baik keberhasihan yang bersifat dhahir maupun batin.

Kita sudah menemukan kesamaan kandungan, lalu bisakah kita menemukan perbedaannya? Baca kembali dengan seksama maka kita akan menemukan ketiga ayat berisikan tentang perintah bersuci secara umum. Namun ayat yang kedua juga menggambarkan fitrah atau karakter khas manusia yang sebetulnya memiliki naluri untuk selalu  membersihkan  diri  melalui  bersuci.  Fitrah  ini  lah  yang  membedakan  manusia dengan  makhluk  hidup  lainnya,  seperti binatang  yang  terkadang  tidak  pernah  mandi hingga akhir hayatnya.

Kesimpulan

Bersuci adalah konsep universal yang memegang peranan penting dalam banyak agama dan budaya di seluruh dunia. Baik secara fisik maupun spiritual, tindakan bersuci membantu menjaga kebersihan dan kesucian individu. Dalil-dalil dalam berbagai agama mendukung praktik bersuci sebagai sarana untuk mencapai kesejahteraan dan kedekatan dengan hal yang suci.

Demikian artikel tentang pengertian bersuci, perbedaan bersuci dengan membersihkan dan dalil-dalil bersuci. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

Posting Komentar untuk "Ringkasan Materi Fikih Kelas VII Bab 1 Tentang Pengertian Bersuci, Perbedaan dengan Membersihakan dan Dasar Hukumnya"