Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pameran di Kelas atau Sekolah, Pengertian dan Jenis-jenisnya

Halo sahabat blog ruslanwahid jumpa lagi pada kesempatan yang Insha Allah berbahagia ini. Kali ini kita akan membahas materi pelajaran pameran kelas atau sekolah untuk kelas IX semester genap. 

Dalam pelajaran ini kita akan membahas mengenai pengertian pameran, tujuan dari pelaksanaan pameran di kelas atau sekolah, jenis-jenis pameran karya seni yang dapat dilaksanakan di sekolah atau kelas. Selain itu juga kita akan membahas tata cara pelaksanaan pameran. Untuk memahami materi tersebut silahkan simak penjelasan uraian dibawah ini. 
pameran di kelas dan sekolah
Levideo.id

Pengertian, tujuan, dan jenis-jenis pameran karya seni rupa kelas atau sekolah 


Pameran karya seni rupa kelas atau sekolah adalah kegiatan memperlihatkan karya seni rupa yang dihasilkan oleh siswa selama menempuh pembelajaran di sekolah kepada khalayak umum, baik di dalam lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. 

Tujuan pameran seni rupa secara umum adalah untuk mendapatkan tanggapan, penilaian, atau apresiasi dari khalayak umum. Khalayak umum di sekolah berarti yang berada dalam lingkungan sekolah. Tujuan pameran secara khusus adalah bagian dari pembelajaran siswa itu sendiri, yang antara lain untuk meningkatkan daya kreativitas siswa dan menumbuhkan sikap apresrasi dalam berkesenian, khususnya seni rupa. 

Selain tujuan-tujuan tersebut, pameran seni rupa juga akan memberikan banyak manfaat tersendiri bagi siswa. Misalnya. untuk menumbuhkan rasa percaya diri dalam berekspresi seni membangun kerjasama, memupuk rasa kebersamaan. dan sebagainya. Oleh karena itu, pameran juga merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat baik dalam dimensi seni maupun sosial 

Berbagai kerya seni rupa bisa dipamerkan antara lain ;
  • pameran lukisan
  • pameran patung
  • pameran kriya
  • pemeran tekstil
  • dan berbagai karya seni lainnya
Jenis-jenis pameran seni rupa berdasarkan pesertanya dapat dibagi dua sebagai berikut ;

a . Pameran tunggal 

Pameran tunggal adalah pameran yang dilakukan oleh seorang seniman saja yang memamerkan hasil karyanya secara pribadi. 

b. Pameran bersama 

Pameran bersama adalah pameran yang dilaksanakan secara bersama atau berkelompok. Hasil karya yang dipamerkan merupakan gabungan dari semua karya peserta pameran. Jika pelaksanaan pameran diikuti lebih dari satu orang peserta, berarti sudah termasuk pameran bersama. Misalnya, pameran beberapa pelukis beraliran ekspresionis yang menamakan diri kelompok tertentu 

Adapun jenis -jenis pameran berdasarkan jenis karyanya, dibedakan menjadi 2 yaitu : 

  1. Pameran Homogen, yaitu jenis pameran yang hanya memamerkan satu jenis karya saja. misalnya pameran lukisan, pameran patung, pameran kriya, pameran seni grafis dan Iain-lain. 
  2. Pameran Heterogen, yaitu jenis pameran yang memamerkan berbagai macam jenis karya seni. misalnya pameran seni rupa yang menampilkan lukisan, patung, kriya. batik, grafis dan lain-lain. 
Sedangkan jenis-jenis pameran berdasarkan ruang tempat pelaksanaan adalah sebagai berikut ;

  1. Pemeran di dalam ruangan (indoor) yaitu pameran dengan mengambil setting tertutup, misalnya di gedung atau museum. Penyelenggaran pameran indoor harus memperhatikan penataan. unsur cahaya, sirkulasi pengunjung. 
  2. Pameran diluar ruang, (out door) yaitu penyelenggaran pameran ini biasanya kawa-karya yang tahan terhadap suhu ruang terbuka misalnya patung batu, walaupun busa Juga pameran luklsan atau keramik 
Selain jenis-jenis, pameran jugan memiliki fungsi dan kegiatan dalam pameran tersebut, antara lain fungsi dan kegiatan pameran sebagai berikut: 

  • Sebagai media penampilan jati diri seorang siswa 
  • Sebagai sarana peningkatan daya ekspresi bagi seorang siswa 
  • Sebagai media memperluas cakrawala pengetahuan seni 
  • Sebagai media komunikasi antar siswa dengan apresiator 
  • Sebagai sarana perangsang kreativitas siswa dalam berkarya seni 
  • Sebagai wahana pemunculan ide, aliran, dan jenis seni rupa baru bagi siswa 

Tata cara pelaksanaan pameran 


Untuk mengadakan pameran seni rupa kelas atau sekolah, tata cara pelaksanaannya bisa bermacam-macam, namun semua mempunyai unsur kesamaan prinsip, yaitu adanya pembagian tugas (organisasi kepanitiaan), adanya sarana dan prasarana, persiapan, dan pelaksanaan. Tata cara pelaksanaan tersebut, menyangkut seluruh proses kegiatan pameran dari tahap persiapan awal hingga pelaksanaan pameran. 

1. Persiapan awal 

Persiapan pameran perlu dilakukan secara matang, artinya rencana kegiatan dilakukan dengan cermat dan detail. Langkah-langkah awal yang perlu dilakukan dalam kegiatan pameran sebagai berikut. 

a) Pengorganisasian 

Organisasi kepanitiaan bertugas mengelola sumber daya yang ada dengan dilandasi kerjasama yang baik dan bertanggung jawab. Di dalam struktur organisasi terdapat pembagian tugas yang jelas dan sesuai dengan bidangnya. 

Langkah pertama pengorganisasian adalah membentuk kepanitiaan. Kepanitiaan pameran sekolah dapat disusun sebagai berikut. 

  1. Pelindung, bertanggung jawab terhadap terlaksananya kegiatan pameran. Pelindung dijabat oleh kepala sekolah. 
  2. Penanggung jawab, memberi arahan dan bimbingan tentang kegiatan yang akan dilakukan. Penanggung jawab dijabat oleh guru mata pelajaran kesenian. 
  3. Ketua, mengatur dan memimpin semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan pameran. Ketua dijabat oleh siswa. 
  4. Wakil ketua, membantu tugas ketua,. Wakil ketua dijabat oleh siswa. 
  5. Sekretaris, mengatur kesekretariatan, misalnya surat-menyurat dan pembuatan proposal Sekretaris dijabat oleh siswa. 
  6. Bendahara, mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan. Bendahara dijabat oleh siswa. 
Susunan panitia tersebut dibantu juga oleh seksi-seksi, antara lain seksi penyeleksi. seksi dekorasi. seksi dokumentasi, seksi publikasi, seksi konsumsi. seksi keamanan, seksi logistik dan perlengkapan, seksi usaha, dan lain-Iain sesuai kebutuhan. 

b. Pembuatan proposal 

Proposal kegiatan perlu dibuat sebelum pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah untuk mendapatkan persetujuan kepala sekolah. Proposal kegiatan berisi semua hal yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah mulai dari awal hingga akhir kegiatan.

c. Penentuan tema 

Tema merupakan pokok pikiran yang menjiwai seluruh kegiatan. Dalam menentukan tema harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan pameran. Misalnya, “Dengan Pameran Seni Rupa, Kita Tingkatkan Apresiasi Siswa Terhadap Karya Seni". Isi tema juga dapat disesuaikan dengan momen hari-hari tertentu, misalnya hari-hari besar nasional atau hari jadi daerah setempat.

d. Penyusunan rencana kerja

Rencana kerja merupakan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Sedangkan jadwal kerja merupakan urutan waktu pelaksanaan kegiatan. Kegiatan yang dilaksanakan perlu ditulis dan dijadwalkan. Setiap anggota panitia memiliki rencana dan jadwal kerja sesuai dengan bidangnya. 

e. Penentuan tempat pameran dan unsur-unsur kegiatannya 

Tempat pameran diupayakan dipilih posisi yang strategis, artinya mudah terlihat dari Iuar dan mudah dijangkau. Untuk ruangan pameran diupayakan yang nyaman (pencahayaan dan ventilasi yang relatif baik) dan aman (struktur dan kondisi bangunan yang relatif baik). 

Dalam perencanaan pameran, terdapat unsur-unsur yang ada pada seluruh kegiatan pameran, yaitu sebagai berikut. 

  1. Acara dan peserta kegiatan: Pameran karya seni rupa dan kerajinan, yang diikuti oleh seluruh siswa SMPN 1 Sukosari. 
  2. Tema: Misalnya. Dengan Semangat Proklamasi Kemerdekaan Kita Tungkatkan Semangat Belajar dan Berkarya Sehingga Menjadi Generasi Bangsa yang Kreatif dan Mandiri. 
  3. Tujuan: Meningkatkan semangat belajar dan berkarya siswa. 
  4. Latar belakang: Pameran terselenggara berdasarkan tuntutan kompetensi belajar siswa dalam berekspresi dan berapresiasi seni. 
  5. Sasaran: Pameran dikunjungi oleh segenap komunitas sekolah dan wali murid. 
  6. Materi: Gambar bentuk, gambar ilustrasi, lukisan, karya grafls, karya seni batik dan tenun, seni kriya, patung. dan sebagainya. 
  7. Tempat: Bertempat di Gedung Serba Guna Sekolah. 
  8. Perlengkapan: Panil. meja. kursi, lampu, katalog, sound system, spanduk. dan perangkat dekorasi. 
  9. Panitia: Susunan panitia pemeran seni rupa dan kerajinan. 
  10. Anggaran belanja: Mencakup sumber dana dan penggunaan dana. 

2. Pengelolaan pameran 

Pengelolaan pameran aninya suatu kegiatan mengatur, membahas suatu masalah, mengawasi, dan bekerja bersama untuk kelancaran dalam pelaksana kegiatan pameran. Tugas mengorganisir merupakan tanggung jawab ketua panitia dengan dukungan dari semua anggota. Pengelolaan pameran meliputi beberapa kegiatan berikut. 

a) pendaftaran dan pemilihan karya 

Tujuan pedaftaran karya adalah untuk mengetahui jumlah karya yang akan dipamerkan. Pendaftaran karya bisa berdasarkan bentuk (dimensi) atau jenisnya (patung, lukisan dan kriya) Karya yang masuk dipilih (diseleksi) kelayakannya untuk diikutsertakan dalam pameran Penyeleksian karya berdasarkan pertimbangan estetika (keindahan) dan keaslian karya 

b) Pengadaan-kelengkapan pameran 

Kelengkapan pameran meliputi benda-benda yang menjadi sarana pendukung kegiatan pameran, selain benda-benda seni yang dipamerkan. Kelengkapan pameran tersebut meliputi, sketsel (panil), level, kursi, lampu, perlengkapan dekorasi, sound system, spanduk, katalog, buku kesan pesan, pemandu pameran, dan lain-lain yang mendukung kegiatan pameran 

c) Penataan ruang dan karya 

Daya tarik karya seni tidaklah cukup hanya dilihat dari kualitasnya, lebih dari itu juga harus didukung dengan unsur penataannya. Penataan ruang dilakukan dengan memperhatikan keindahan interior, keleluasaan bergerak bagi penonton atau pengunjung, dan kenyamanan untuk dapat menikmati karya-karya yang diiihat. Penataan karya seni dilakukan dengan mempertimbangkan segi kenyamanan ruang, posisi, dan jarak pandang penonton terhadap karya seni, baik karya seni dua dimensi maupun tiga dimensi. Penataan karya yang dipamerkan, dilakukan untuk karya seni rupa dua dimensi maupun tiga dimensi. 

  • Penataan karya seni rupa dua dimensi Karya seni rupa dua dimensi disusun berdasarkan jenisnya, misalnya jenis lukisan, gambar ilustrasi, gratis, dan lain-lain. Besar kecilnya karya ditata sedemikian rupa untuk memberikan kesan irama yang dinamis sehingga tidak monoton dan kaku. Tinggi rendahnya karya seni yang dipajang disesuaikan dengan tinggi rata-rata pengunjung. Karya-karya tersebut ditempatkan pada dinding ruangan atau pada sketsel (papan panil). 
  • Penataan karya seni rupa tiga dimensi Karya seni rupa tiga dimensi umumnya diletakkan di atas meja level. Warna ievei hendaknya kontras dengan warna benda yang dipamerkan. Oleh karena itu, kain warna hitam polos seringkali digunakan sebagai alas level. Karya tiga dimensi bisa ditempatkan berdampingan dengan karya dua dimensi, dengan tetap mempertimbangkan segi estitika dan kenyamanan bergerak pengunjung. 

3. Persiapan akhir dan pelaksanaan pameran 


Sebelum pembukaan pameran yang merupakan tanda dimulainya pameran, periu diadakan persiapan akhir. Persiapan akhir dilakukan dengan melaksanakan gladi bersih. 

a) Gladi bersih

Gladi bersih dilakukan untuk memeriksa kembali kesiapan sebelum pelaksanaan pameran dimulai, yaitu mulai dari kesiapan panitia, tata suara, perlengkapan karya, dekorasi, dan semua yang terkait dengan pelaksanaan pameran. 

b) Pembukaan pameran 

Pembukaan pameran merupakan acara peresmian yang menandai dimulainya kegiatan pameran. Pembukaan biasanya dimulai dengan kata sambutan dari pihak penyelenggara pameran. Pembukaan pameran dilakukan oleh kepala sekolah atau unsur lain dari luar sekolah yang berkaitan dengan kependidikan. Untuk menambah semaraknya acara pembukaan dapat disertai hiburan musik atau pertunjukan kreativitas siswa lainnya. 

c) Penutupan pameran 

Pada akhir kegiatan pameran, diadakan acara penutupan pameran. Sebelum penutupan, bila memungkinkan diisi kegiatan diskusi seni dengan mendatangkan pembicara seni. baik dari seniman maupun kritikus seni. Hal ini bertujuan menambah wawasan serta menggugah semangat dan kreativitas siswa untuk berkarya. 

d) Pengemasan 

Hal yang tidak boleh diabaikan adalah pada saat selesainya acara. Pengemasan karya dan perlengkapan pameran harus dilakukan dengan teratur sehingga tidak ada barangbarang penting yang tertinggal, rusak atau hilang Seksi keamanan dan perbekalan didukung segenap panitia bertanggung jawab terhadap waktu pengembalian dan keutuhan barangbarang yang dipinjam atau disewa.

Itulah pembahasan kita tentang pameran di kelas atau sekolah, semoga materi ini bermanfaat untuk para siswa yang mencari materi tentang pameran, dan semoga bermanfaat pula bagi guru khususnya guru seni budaya yang mengajarkan materi tentang pameran di kelas IX tingkat SMP/MTs. Terima kasih atas kunjungan Anda...

Posting Komentar untuk "Pameran di Kelas atau Sekolah, Pengertian dan Jenis-jenisnya"