Aliran, Tema, Media dan Teknik dalam Berkarya Seni Lukis
Aliran, tema dan teknik dalam berkarya seni lukis, judul materi ini adalah sebagai lanjutan dari materi pengertian, jenis-jenis dan tujuan serta fungsi seni lukis yang sudah kita bahas pada postingan sebelumnya. Untuk memahami materi apa saja aliran seni lukis yang dimaksud, apa tema dalam berkarya seni lukis yang kaitanya dengan hubungan-hubungan pelukis dengan objek yang digambar dan apa saja teknik yang sering digunakan dalam berkarya seni lukis. Dalam kesempatan ini bersama Ngajar Seni Budaya akan membahas materi tersebut, silahkan kalian simak uraian berikut ini dengan seksama.
A. Aliran Seni Lukis
a. Aliran Realisme
Aliran ini timbul sebagai protes terhadap aliran yang melebihi dari kenyataan. Konsep aliran ini adalah sesuatu yang konkrit atau kenyataan yang ada dalam masyarakat Aliran-aliran ini sering menampilkan figur-figur rakyat biasa.
b. Aliran impresionisme
lmpresionisme artinya obyek lukisan yang terlihat atau terkesan sesaat (bentuknya kabur). Dalam melakukan kegiatan seni lukis impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Mereka berusaha menangkap efek-efek cahaya dan warna yang terdapat dalam suatu benda.
Pembabaran gagasan ini Yang ditampilkan adalah kilasan cahaya yang dipantulkan oleh cahaya dalam cuaca tertentu. Hal ini menyebabkan seniman melakukan kegiatan melukis secara cepat. Biasanya seniman-seniman imoresionis punya kekuatan mengolah warna dan lebih kreatif.
c. Aliran Dekoratif
Dekoratif artinya obyek lukisan dari berbagai bentuk-bentuk alam (manusia. binatang. tumbuhan. dan lain-lain) yang diubah secara berlebihan. Lukis dekorasi yang terkenal berasal dari lukis Bali. Di samping dikenal sebagai aliran dekoratif. dilihat dari prespektifnya disebut perspektif burung artinya obyek lukisan terlihat dari atas. Kebalikan perspektif burung yaitu perspektif katak artinya obyek lukisan atau gambar terlihat dari bawah.
d. Aliran Naturalis
Aliran ini artinya berangkat dari bentukebentuk alam dan dibuat setepat mungkin seperti keadaan yang sebenarnya. Berikut contoh aliran naturalis, obyek utama manusia dan keadaan alam.
e. Aliran Romantis
Aliran Ini merupakan kebalikan dari aliran klasik yang bersih dan tenang. Ciri-ciri aliran romantis:
- mengandung cerita yang dahsyat dan emosional
- penuh gerak dinamis
- kontras meriah
- kedahsyatan melebihi kenyataan
f. Aliran Ekspresionis
Aliran ini timbul pada abad 19-an karena rasa tidak puas seniman-seniman yang menonjolkan obyek saja. Mereka mulai menggali dan memikirkan hal-hal yang berhubungan pengalaman batin. Dengan pengalaman batin tersebut mereka bisa memindahkan obyek ke atas kanvas dengan ekspresi jiwa. Oleh karena itu penulis tidak hanya menulis berdasarkan pengamatan visual saja tetapi dari pengamatan Jiwa dan perasaan juga.
Menurut Affandi : Jika sesorang ingin melukls jambu. maka amatilah, pohon jambu darintumbuhan daun, berbunga, berbuah hingga jambu masak diamati secara rutin dan terus menerus. Pelukis Indonesia yang terkenal dalam aliran ekspresionis adalah Affandi dan S. Sudjojono.
g. Aliran Surialisme
Surealisme artinya objek lukisan berasal dari alam mimpi atau khayal yaitu bercerita tentang kerajaan dan lain-lain.
h. Aliran Kubisme
Kubisme artinya obyek lukisan yang bentuk susunanya berasal dari bentuk-bentuk bidang. .
i. Aliran Abstrak
Abstrak artinya obyek lukis yang sukar/bahkan tidak dapat dikenali bentuknya. Pengungkapanya dituangkan secara bebas. Yang paling utama adalah berpedoman pada prinsip-prinsip komposisi dan prinsip-prinsip seni rupa.
j. Aliran Klasik
Aliran ini berkembang pada awal abad ke-19. Aliran ini mengacu pada kebudayaan Yunani klasik dan Romawi klasik. Ciri-ciri seni lukis klasik antara lain:
- dibuat berlebihan
- indah dan molek
- statis dan bersih
k. Kaligrafi
Kaligrafi artinya gambar/lukis susunan bentuknya berasal dari huruf atau kata yang digabungkan untuk mencapai gelap terangnya karya seni.
B. Tema dalam Berkarya Seni Lukis
Tema-tema yang digunakan didalam seni karya rupa selalu dipengaruhi oleh waktu dan keadaan saat lukisan tersebut diciptakan. Misalnya saja tema-tema karya seni rupa pada zaman dahulu hanya terbatas tema-tema keagamaan. Misalnya relief candi budha menceritakan kehidupan Shidarta Gautama dan candi hindu mengangkat tema Ramayana dan Mahabarata. Pada jaman kemerdekaan tema lukisan dipengaruhi semangat kemerdekaan. Beberapa tema didalam pembuatan karya seni rupa murni antara lain sebagai berikut.
1. Hubungan Antara Manusia Dengan Dirinya
Para seniman juga tak jarang menjadikan dirinya sendiri sebagai tema atau objek dalam karyanya. Seni rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan atau ide dari seseorang. Didalam pengungkapannya tersebut kadang seseorang menggunakan potret dirinya sendiri sebagai objek lukisannya. Lukisan tersebut menampilkan jati diri mereka dalam perpaduan warna yang unik. Seperti pelukis Raden Saleh, Basuki, Abdullah, Affandi. S. Sudjojono. dan Vincent van Gogh L.
2. Hubungan Antara Manusia Dengan Manusia Lain
Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan cita rasa keindahan menggunakan objek orang yang ada di sekitarnya. Hubungan seseorang dengan orang lain bisa memberikan ide atau gagasan dalam menghasilkan karya seni. Seperti istrinya. anak-anaknya, orangtua, saudara, teman. tetangga, kekasih. sahabat, atau orang-orang yang ada dalam pikirannya. Dalam menghasilkan karya berdasarkan hubungan dengan manusia Iain, sosok yang ada dalam lukisan atau menjadi tema dari karya mereka bisa juga hanya merupakan sosok yang ada dalam pikiran mereka.
3. Hubungan Antara Manusia Dengan Alam Sekitar
Alam sekitar merupakan faktor yang sangat mempengaruhi seorang seniman dalam mengahsilkan karya. Alam sekitar seperti ; pemandangan sawah sungai pohon, bunga, pegunungan, hewan peliharaan gunung. Iaut hutan perkampungan perkotaan, binatang dan sebagainya dapat menjadi tema bagi karya mereka. Tokoh pelukis yang sering menggunakan alam sebagai objek seperti Basuki Abdullah, Raden Saleh Bustaman Dullah, Pirngadi, Henk Ngantung, Wakidi, S. Sudjojono.
4. Hubungan Antara Manusia dengan Benda
Benda-benda yang berada di sekitar kita bisa menjadi objek lukisan yang mengesankan karena memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda-benda tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis organis atau berbentu bebas. Bentuk benda tersebut seperti gelas cangkir kendi, teko vas bunga guci botol, sepatu, lemari, meja-kursi. buah-buahan. bungan dan lainnya. Bentuk-bentuk benda tersebut juga yang melahirkan imajinasi akan bentuk-bentuk lainnya yang tidak terpikirkan sebelumnya.
5. Hubungan Antara Manusia Dengan Aktifitasnya
Aktihtas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam mengambil sudut pandang aktIfItas dapat dIsusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan efek gelap terang yang tepat: Aktifitas manusia disini seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu, jual beli di pasar, menggembala ternak dan aktititas lainnya. Tokoh pelukisnya antara lain Barli Sasmita Winata, dan Dullah.
6. Hubungan Antara Manusia dengan Alam Khayal
Ide, imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik jitu secara sadar maupun tidak sadar seperti saat kita tidur. Khayalan yang muncul di benak perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya seni surealisme. Tema ini merupakan tema yang paling banyak digunakan oleh seniman-semman yang menghasilkan karya lukisan abstrak. Tokoh seni lukis dengan tema Ini antara lain Salvador Dali, Ivan Sagita, Lucia Hartini dan lain-iain.
C. Alat dan Bahan dalam Bekarya Seni Lukis
1. Alat Lukis
a. Kuas
Kuas yang kita pakal sangat berpengaruh terhadap hasil lukisan kita. Kuas sendiri ada banyak macamnya. mulai dari bulu yang kecil meruncing hingga yang bulu lebar lurus dan lebar miring. Semua itu memiliki fungsi yang berbeda. Yang kuat dan bagus biasanya bulunya berwama cream.
b. Palet
Palet adalah tempat untuk mencampur cat atau tempat untuk menyiapkan cat sebelum diaplikasikan ke kanvas. Palet yang bagus adalah palet yang bersifat licin karena minyak tak dapat meresap kedalamnya.
c. Alat pembersih kuas
Pembersih kuas di gunakan untuk membersihkan kuas dari Sisa cat agar bisa digunakan kembali pada warna lain tanpa tercampur, antara lain yaitu berupa cairan minyak seperti tinner, solar, dan minyak tanah namun jangan menggunakan bensin, karena bahaya dan juga cenderung merusak kuas. Kain lap untuk mengeringkan kuas setelah dibersihkan dengan cairan pembersihnya.
d. Pisau palet
Pisau palet sebenarnya berfungsi untuk mengaduk cat minyak diatas palet agar didapat komposisi warna yang rata, mengkilat dan maksimal. Namun banyak dari maestro lukis menggunakannya sebagai alat lukis seperti pengganti kuas dan untuk meratakan tekstur cat pada kanvas.
e. Easel
Easel adalah papan untuk menjepit kanvas. Papan ini memiliki kaki dan berdiri agak miring serta dapat di stel naik turun. Sebenarnya papan ini tidak terlalu penting asalkan kanvas bisa berdiri tegak, dan bisa dilukis tanpa bergerak.
2. Bahan-bahan untuk melukis terdiri dari :
1) Cat minyak
Cat minyak adalah cat yang dicampur dengan minyak sebagai pengikat pigmen warna. Cat minyak memiliki sifat pigmen yang cemerlang. Cat minyak menduduki skala gradiasi paling besar dari cat yang lain kar ena cat ini mampu mendekati gradiasi warna nyata. Ketahanan cat minyak lebih lama. Namun cat ini memiliki bau yang tajam dan menyengat. Membutuhkan waktu lama untuk kering.
2) Cat air/aquarel
Adalah cat yang menggunakan pelarut air untuk melarutkan pigmen warna yang ada didalamnya. Cat ini bersifat transparan dan cenderung pudar. Cat ini tidak berbau menyengat seperti cat minyak. Namun karena cat ini pelarutnya menggunakan air maka mudah sekali luntur jika terkena cipratan air.
3) Cat poster
Cat poster adalah cat yang berbahan dasar air juga. Dalam penggunaannya bisa dilarutkan dengan air terlebih dahulu atau bisa juga tanpa pelarut air. Media untuk melukis dengan cat ini adalah kertas. Cat ini memiliki pigmen warna yang lebih pekat dari cat air dan bersifat melapisi dengan penggunaan yang kental.
4) Catakrilik (acrylic)
Cat yang berbentuk serbuk atau pasta. Cat akrilik terbuat dari campuran bahan sintetis seperti resin dan polivinyl acetate yang cepat kering. Bahan ini umumnya bersifat lembut dan kaku. Cat ini cepat kering meskipun dicampur dengan air/gel, tahan air, dan bersifat mudah menutup. Media lukis untuk cat ini adalah dinding (tembok batu). kayu, kain, stryfoam. kanvas. ataupun kertas gambar. Cat baunya tidah terlalu menyengat.
5) cat tekstil
Cat tekstil adalah cat yamg juga berbahan dasar air. Cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas media kain, baju, sepatu, ataupun tas yang kemudian harus distrika setelah kering.
6) Tinta bak / tinta cina
Tinta cina biasa digunakan untuk membuat karya tulis atau kaligrafi. Pada umumnya tinta cina dibagi menjadi 2 bentuk yaitu padat dan cair. Tinta padat harus diencerkan dengan air terlebih dahulu sebelum digunakan.
7. Pastel / oil pastel / crayon
Pastel berbentuk batangan bulat memanjang seperti lilin. Pastel memiliki sifat warna yang cemerlang. Sangat rapuh dan akan langsung menempel biIa digosokkan diatas kertas namun mudah ikatan warnanya terlepas dari medianya jika mendapat getaran. Untuk itu sering diberikan fixative. Pastel sangat susah untuk dihapus. Bahkan jika di hapus dengan penghapus malah akan memberi efek noda pada lukisannya. Untuk mengatasi pastel konvensoinal yang mudah rontok, dikembangkan juga pastel minyak yang merekat kuat pada medianya.
8. Pensil warna
Pensil warna adalah jenis pensil yang grafit pada pensil tersebut memiliki pigmen warna tertentu. Pensil warna pada umumnya dijual tiap set. Satu set pensil warna ada yang berjumlah 12, 24, 36, 48, dan bahkan ada yang mencapai ratusan. Ada juga yang memproduksi set warna kulit. Pensil warna mudah berbaur dengan media kertas serta mudah untuk dihapus.
9. Kertas
Kertas adalah media lukis yang memiliki daya serap yang tinggi. Tak berpori-pori. Kertas sangat cocok untuk dilukis dengan cat air, pensil dan pastel. Perlu perhatian lebih saat melukis dengan kertas dan cat air. untuk mendapatkan warna yang cerah biasanya cat air dilarutkan tak terlalu kental.
10. Kanvas
Kanvas adalah media Iukis yang memiliki pori-pori yang telah ditutup cat dasar berwarna putih. Media ini lebih sering digunakan untuk melukis dengan cat minyak karena cat minyak butuh ketebalan dalam pewarnaan dan kadang butuh metode palet yang membutuhkan terknik kontruksi pada bidang lukisnya. Palet pada umumnya sudah memiliki frame yang berbentuk persegi dan ada pula yang masih berbentuk gulungan tanpa frame.
D. Teknik dalam Berkarya Seni Lukis
1. Teknik dusel
Teknik dusel yaitu penerapan warna dengan goresan yang lembut dan halus. Teknik mi digunakan untuk mencapai kesempurnaan objek yang ditampilkan sehingga warna terkesan menyatu Untuk lukisan realis biasanya memakai teknik Ini.
2. Teknik blok/plate
Teknik blok/plate yaitu penerapan warna yang dominan yang dipasang dengan rata pada bidang tertentu baik pada objek maupun latar belakang. Cara melukis dengan menutup objek-objek gambar menggunakan satu atau beberapa warna.
3. Teknik Spray (semprot)
Cara melukis dengan bahan cat yang cair yang disemprotkan dengan sprayer Teknik ini seringdi digunakan unutk membuat reklame visual
4. Pointilis (titik-titik)
Teknik pointilisme, yaitu cara melukis yang dalam menentukan bentuk dan gelap terangobjek dengan titik-titik.
5. Teknik aquarel
Teknik aquarel yaitu cara menggambar dengan menggunakan cat air dengan sapuan warna yang tipis, sehingga hasilnya tampak transparan atau tembus pandang.
6. Teknik plakat
Teknik plakat yaitu cara menggambar dengan menggunakan bahan cat poster dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup.
7. Teknik kerok
Teknik kerok yaitupenciptaan goresan yang bervariasi dengan menggores atau mengkerok warna paling atas yang setengah kering sehingga akan muncul warna sebelumnya.
8. Teknik impasto
impasto adalah teknik lukisan di mana cat dilapiskan dengan sangat tebal di atas kanvas sehingga arah goresan sangat mudah terlihat. Cat yang digunakan bisa pula tercampur di atas kanvas. Saat kering, teknik impasto akan menghasilkan tekstur yang jeias, sehingga kesan kehadiran objek lebih terasa.
9. Teknik kolase
Teknilk kolase yaitu menempel sesuatu baik kertas dan yang ilainnya dengan potongan kecii-kecil pada kanvas sehingga tercipta bentuk yang dikehendaki.
Rujukan :
- Buku Siswa Seni Budaya SMP/MTs Kelas IX Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2017
- Buku Ajar Canggih Seni Budaya SMP/MTs Kelas IX Semester Ganjil, Gema Nusa 2019
3 komentar untuk "Aliran, Tema, Media dan Teknik dalam Berkarya Seni Lukis"
kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*