Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Apresiasi Karya Seni Rupa Dua Dimensi Kelas 12 SMA/MA dan SMK/MAK

Apresiasi karya seni rupa dua dimensi adalah materi pertemuan pertama seni budaya untuk kelas XII SMA/MA dan SMK/MAK pada semester ganjil. Materi apresiasi karya seni rupa dua dimensi ini adalah bagian dari materi seni rupa yang pada kesempatan ini bersama Ngajar Seni Budaya akan kami membahas dan uraiakan untuk kalian kelas XII SMA/MA dan SMK/MAK. 

Sebagaimana diketahui di kelas X dan XI, Kalian sudah mempelajari berbagai jenis karya seni rupa dua dimensi. Karya-karya tersebut ada yang memiliki fungsi pakai dan ada yang memiliki fungsi hias saja. Cobalah kalian ingat perbedaan karya seni rupa terapan dan seni rupa murni. Cobalah perhatikan benda-benda yang ada di sekitar Kalian! Dapatkah Kalian menemukan dan membedakan jenis karya seni rupa terapan dan karya seni rupa murni? Nah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut mari simak uraian materi berikut ini dengan seksama. 

A. Ragam Jenis Karya Seni Rupa Dua Dimensi 

Kalian sudah tahu bahwa karya seni rupa dua dimensi memiliki banyak ragam dan jenisnya. Berdasarkan bahannya, kita mengenal karya seni kriya kulit, kriya logam, kriya kayu, dan sebagainya. Adapun pengkategorian berdasarkan tekniknya, kita mengenal jenis karya seni batik, seni ukir, seni pahat, kriya anyam, dan sebagainya. Pengkategorian jenis karya seni rupa berdasarkan waktu perkembangannya, kita dapat mengelompokkan ke dalam karya seni rupa pra sejarah, tradisional, klasik, modern, pos modern, kontemporer, dan sebagainya. Pengkategorian karya ini sangat kita perlukan terutama dalam kegiatan kritik dan apresiasi. 

Selain berdasarkan bahan, teknik, dan waktu, karya seni rupa dapat dikategorikan juga berdasarkan fungsi atau tujuan pembuatannya. Melalui pengkategorian berdasarkan fungsi ini kita mengenal karya seni rupa terapan dan seni rupa murni untuk membedakan kegunaan praktis dari karya seni rupa tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan (fungsi) khusus kita dapat mengategorikan karya seni rupa yang memiliki fungsi sosial, ekspresi, pendidikan, keagamaan, dan sebagainya.
ragam jenis seni rupa
Sumber : Buku Siswa Seni Budaya XII, Kemendikbud RI 2017
Gambar: Alur atau Bagan Proses Berkarya Seni Rupa

B. Nilai Estetis Karya Seni Rupa Dua Dimensi 

Nilai estetis, identik dengan keindahan dan keunikan sebuah karya seni rupa. Nilai estetis sebuah karya seni rupa terutama dipengaruhi oleh keharmonisan dan keselarasan penataan unsur-unsur rupanya. Nilai estetis dapat juga bersifat subjektif sesuai selera orang yang melihatnya. Pengalaman pribadi, lingkungan, dan budaya di mana seseorang tinggal dapat menyebabkan nilai estetis sebuah karya seni rupa berbeda antara satu orang dengan orang yang lainnya. Sebuah karya seni rupa menjadi indah dan unik karena kemampuan perupanya memilih dan memvisualisaikan objek pada bidang garapannya melalui pengolahan unsur-unsur rupa. 

C. Medium Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi 

Perwujudan sebuah karya seni rupa sangat dipengaruhi medium yang digunakan dalam proses pembuatan karya tersebut. Medium berasal dari kata “media” yang berarti perantara. Istilah medium biasanya digunakan untuk menyebut berbagai hal yang berhubungan dengan bahan (termasuk alat dan teknik) yang dipakai dalam berkarya seni (Susanto, 2011). Keterampilan dalam mengolah bahan, menggunakan alat, dan penguasaan teknik yang baik sangat diperlukan untuk mewujudkan sebuah karya seni yang berkualitas. Ingatlah bahwa keterampilan mewujudkan karya yang berkualitas ini tidak berkaitan langsung dengan bakat seseorang, tetapi lebih dipengaruhi oleh ketekunan dalam berlatih. 

Setiap jenis karya seni rupa medium (alat, bahan, dan teknik) yang khas dalam proses perwujudannya. Demikian pula dalam berkarya seni rupa dua dimensi karena kekhasannya inilah maka ada karya seni rupa dua dimensi yang dinamai sesuai dengan bahan atau teknik pembuatannya. 

Cobalah kalian perhatikan sebuah karya seni lukis ! Medium yang umum dikenal dalam berkarya seni lukis adalah kuas, kanvas, dan cat. Dengan menggunakan kuas, perupa menggoreskan cat pada permukaan kanvas untuk menciptakan bentuk-bentuk yang unik. Selain kanvas, medium lain juga dapat digunakan untuk berkarya lukisan. Ada lukisan yang menggunakan medium papan kayu (board), kertas, kaca, dan sebagainya. Jenis cat yang digunakan dalam melukis juga sangat banyak, ada yang berbasis air, ada yang berbasis minyak, ada yang berbentuk padat, dan ada juga yang berbentuk cair. 

Pengunaan alat, bahan, dan teknik dalam proses pembuatan karya seni lukis dapat menyebabkan efek visualisasi yang berbeda-beda pula. Adakalanya kita dengan mudah mengetahui medium yang digunakan dalam berkarya seni lukis, tetapi ada kalanya kita sulit untuk membedakan penggunaan alat, bahan, dan teknik pada sebuah karya seni lukis terutama jika hanya melihat gambar reproduksinya saja.
Sumber: Dok. Galeri Nasional Indonesia dikutip dari Buku Siswa Seni Budaya Kemendikbud RI 2017 hal. 17
Gambar. Janu Purwanto Untoro, 2009,“Ruang Pengikat Hati”, Akrilik pada kanvas, 100 x 140 cm

D. Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi 

Berkarya seni rupa dua dimensi adalah kegiatan (proses) menggunakan alat dan bahan tertentu melalui keterampilan teknik berkarya seni rupa untuk memvisualisasikan gagasan, pikiran, dan atau perasaan seorang perupa pada bidang dua dimensi. Berikut disajikan sketsa proses berkarya. 
alur berkarya seni rupa
Sumber : Buku Siswa Seni Budaya XII, Kemendikbud RI 2017
Gambar: Alur atau Bagan Proses Berkarya Seni Rupa

Dari bagan diatas bisa kita ketahui yakni alur dalam berkarya seni rupa itu adalah 1) mencari ide atau gagasan berkarya, 2) menemukan ide atau gagasan berkarya, 3) menuangkan ide atau gagasan berkarya ke dalam sketsa, 4) memindahkan sketsa ke atas media seperti kanvas,kerts dan lainnya,dan 5) mempresentasikan karya seni tersbut baik melalui pameran, publikasi secara digital melalui media online atau offline. 

E. Rangkuman 

Karya seni rupa dikategorikan berdasarkan medium (bahan, alat, dan teknik), waktu, fungsi, serta tujuan pembuatannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan pengategorian karya seni rupa ini. Kreativitas seorang perupa mencari berbagai kemungkinan penggunaan medium berkarya seni rupa menyebabkan jenis karya seni rupa semakin beragam jenisnya 

Nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat objektif berdasarkan penataan unsur-unsur rupanya atau bersifat subjektif berdasarkan wawasan dan pengalaman serta selera penikmatnya. 

F. Refleksi 

Keindahan sebuah karya tidak hanya perwujudan bentuknya saja, tetapi kesungguhan dalam membuat karya tersebut akan menjadikan karya Kalian unik dan menarik. Setiap manusia memiliki karakter dan keunikan yang berbeda-beda, demikian juga dengan karya yang Kalian buat. 

Tanggapan terhadap sebuah karya seni rupa mungkin saja berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan pandangan dan pendapat ini menunjukkan keberagaman penilaian, minat, dan ketertarikan terhadap sebuah karya seni rupa. Melalui berbagai perbedaan ini Kalian belajar untuk saling memahami dan menghargai perbedaan

Posting Komentar untuk "Materi Apresiasi Karya Seni Rupa Dua Dimensi Kelas 12 SMA/MA dan SMK/MAK"