Pengertian, Jenis-Jenis dan Fungsi Seni Lukis
Diantara jenis seni rupa adalah seni lukis. Seni lukis merupakan seni yang sangat digemari oleh banyak orang baik anak-anak,para pelajar, orang dewasa,maupun orang umum. Dengan seni lukis banyak melahirkan pelukis-pelukis terkenal di jagat raya. Nah tahukah kalian apa sih pengertian senilukis tersebut ? apa saja jenis-jenis dan fungsidari seni lukis tersebut ?. Pada kesempatan ini bersama kita akan membahas materi tersebut. Silahkan kalian simak materinya dengan seksama pada uraian berikut ini.
A. Pengertian Seni Lukis
Keindahan karya seni rupa tidak lepas dari unsur-unsur yang menyertainya. Dalam pengolahan unsur-unsur seni rupa tersebut terdapat suatu asas yang harus diikuti untuk menghasilkan sebuah karya seni yang baik. Sementara pembentukan karya seni berkaitan dengan penggunaan media dan teknik penciptaannya. Pada kesempatan ini bersama ngajar seni budaya akan menjelaskan unsur-unsur seni rupa dalam seni lukis. Kamu juga dibekali pengetahuan media dan teknik berkarya seni lukis kamu dapat berekspresi melalui karya seni.
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari senirupa yang tercipta dari hasil imajinasi seniman ang diekspresikan melalui media garis, warna, tekstur, gelap terang, maupun bidang dan bentuk. Seni lukis tergolong seni rupa dua demensi yang unsur utamanya adalah warna. Seni lukis dapat dikatakan sebagai media untuk mengungkapkan pengalaman batiniah seniman. Oleh karena itu hasil karya seni ukis biasa bersifat pribadi. Media dan teknik untuk melukis antara lain dapat menggunakan: kanvas. cat air, cat minyak, cat acrilik, pewarna batik, kolase, grafis seni, grafis komputer dan sebagainya. Objek lukisan bisa berupa objek alam maupun objek non-alam. Berdasarkan objek yang dilukis d'hasilkan berbagai jenis lukisan antara lain: lukisan pemandangan alam (landscape). lukisan alam benda (still life), lukisan potret, lukisan lingkungan hidup, binatang dan manusia, serta lukisan abstrak. Dalam sejarah seni lukis dikenal berbagai macam aliran, antara lain: lukisan primitiflsme, naturalisme. realisme, surealisme, klasikisme, romantisme, impresio-nisme. kubisme. ekspresionisme. dadaisme dan sebagainya.
B. Macam-Macam Lukisan
1. Lukisan Cat Minyak (Oil Painting)
Lukisan cat minyak (oil painting) adalah lukisan yang menggunakan cat berupa tepung atau pasta yang dilarutkan/dicampur dengan minyak (lijn oil). Media yang digunakan untuk melukis adalah kanvas, triplek. atau kertas. Alat yang digunakan untuk melukis adalah kuas , atau pisau palet. Kanvas yang digunakan sebagai media seni lukis terbuat dari selembar kain yang direntangkan pada kayu berbentuk segi empat (spanram) yang telah diberi campuran lain sebagai penutup pori-pori kain. Kanvas tersedia dalam berbagai ukuran. bahkan sekarang kanvas memiliki bentuk segitiga ataupun segi enam. Adapun cat minyak yang digunakan biasanya dijual dalam bentuk kemasan (tube). Salah satu pelukis Indonesia yang menggunakan cat minyak dalam melukis adalah Ivan Sagito.
2. Lukisan Cat air
Lukisan cat air adalah lukisan yang menggunakan media cat air yang memiliki sifat transparan (tembus pandang). Biasanya lukisan cat air disebut juga lukisan aquarel karena dilarutkan dengan air. Media untuk membuat lukisan dengan cat air umumnya kertas putih atau kertas khusus cat air.
3. Lukisan Pastel (Oil Pastel)
Lukisan pastel adalah lukisan yang menggunakan butiran pigmen warna yang telah dipadatkan seperti batangan kapur. Cara melukisnya adalah dengan menggoreskan batangan ke atas permukaan kertas bertekstur atau kanvas. Lukisan ini menghasilkan jejak-jejak tekstur yang tidak rata.
4. Lukisan Arang (Conte) .
Arang (conte) dapat menghasilkan lukisan yang berkesan gelap terang. Pengaturan nuansa bentuk dan cahaya sangat menonjol dari lukisan ini. Lukisan arang tidak hanya berwarna hitam saja. dewasa ini banyak dipakai warna-warna yang lain seperti merah bata, biru. coklat, krem, dan hijau. Conte biasanya berbentuk serbuk tapi ada juga yang berbentuk batangan seperti pensil. Cara penggunaannya biasanya digosok menggunakan kapas atau kuas.
5. Lukisan AI-Fresco
Lukisan Al Fresco termasuk jenis lukisan dinding (mural). Al Fresco sendiri mengandung arti fresh atau segar. Teknik melukisnya dikerjakan , dengan teknik tempera yang dibuat pada saat tembok masih dalam keadaan basah, kemudian dilapisi dengan "lepa" sehingga catnya mudah meresap dan tahan lama. Lukisan ini berkembang pada zaman Renaisanse yang dilukiskan pada dinding gereja. Salah satu seniman yang terkenal adalah Michaelangelo yang melukis pada kubah gereja St. Pieters di Roma dan lukisan Raphael di istana Vatican.
6. Lukisan Al-Secco
Media yang digunakan untuk lukisan Al Secco sama dengan lukisan Al Fresco. namun lukisan al secco dilukis setelah temboknya telah kering. Contohnya lukisan Leonardo da Vinci berjudul The Last Super menghiasi gereja Santa Maria Delle Grazie di Milan (Italia).
7. Lukisan Tempera
Lukisan tempera adalah lukisan dibuat di tembok (mural). Setelah tembok kering. catnya diaduk dengan bahan perekat, bahkah ada kalanya cat air dicampur dengan putih telur sehingga hasilnya seperti cat minyak. Lukisan tersebut disebut juga Gouace. Lukisan tempera banyak ditemukan di daerah Eropa. Lukisan ini menjadi hiasan dinding gereja dan istana. Puncak kemegahan lukisan ini adalah pada zaman Renaisanse. Ada juga lukisan tempera yang dilukiskan pada papan yang melukiskan tokoh-tokoh suci Kristen yang dipakai sebagai penolak bala dan jimat atau disebut lukisan Icon dan banyak ditemukan di Rusia.
8. Lukisan Azalejo
Lukisan azalejo adalah lukisan yang dikerjakan dengan cara menempel potongan dari suatu bentuk tertentu sesuai dengan pola gambar. Teknik ini dahulu banyak dipakai dalam kesenian Islam.
9. Lukisan Mozaik .
Lukisan mozaik adalah lukisan yang menggunakan teknik menempelkan pecahan kaca. porselen. butir mineral. batu berwarna atau biji-bijian yang disusun sesuai pola gambar. Biasanya dilukiskan Pada dinding bangunan. lantai, dan langit-langit. Teknik lukisan ini banyak ditemukan di Tiongkok, Mesir Kuno, Yunani, Romawi, India, juga dikembangkan di Indonesia.
10. Lukisan lntersia
Lukisan intersia tekniknya sama dengan mozaik, hanya bahan yang ditempelkan berupa kayu tipis atau kulit kayu pada papan yang diberi warna-warni. Lukisan ini banyak ditemukan di Jepang, Tiongkok. dan swiss.
11. Lukisan Kolese (Collage)
Lukisan kolase adalah lukisan yang menggunakan teknik tempel, patri, las, ikat, renda, jahit, dan jalin. Tema dan corak yang digunakan untuk membuat lukisan ini bervariasi. Media yang digunakan bisa barang bekas seperti onderdil mesin, limbah papan, kulit kayu, kerang, kain perca, bulu binatang dan serat.
12. Lukisan Kaca (Glass Painting)
Lukisan kaca adalah lukisan yang dibuat dengan menempelkan bagian kaca yang satu dengan kaca yang lain dengan bantuan timah. Kaca-kaca tersebut dibentuk dan ditempelkan sesuai dengan pola tertentu dengan warna-warna yang beragam. Lukisan kaca berkembang pada Zaman Ghotic di Eropa dan digunakan untuk menghiasi gereja-gereja Katolik. Lukisan kaca dapat juga dibuat dengan cara dilukis dengan menggunakan cat minyak. Caranya adalah melukis terbalik sehingga hasilnya berada di belakang kaca. Di Indonesia lukisan ini berkembang pesat di daerah Trusmi Cirebon (Jawa Barat)
13. Lukisan Batik (Batik Painting)
Lukisan batik dibuat dengan cara hampir sama dengan membuat batik pada kain. Perbedaannya terletak pada bahan dan alat yang digunakan. Jika membuat batik pada kain diperlukan kain, lilin cair, dan canting, sedangkan membuat lukisan batik diperlukan kain dan cat berupa naphtol dan indigoso. Hasil lukisan batik itu lebih ekspresif dibandingkan dengan batik yang dibuat dengan menggunakan canting. Beberapa seniman yang menonjol dalam teknik ini di antaranya Amri Yahya, Abas Alibasyah. Bambang Utoro, Bagong Kussudiarjo, dan Kuswaji Kawendro.
C. Tujuan Berkarya Seni Lukis
Dalam membuat sebuah karya seni lukis, para seniman menentukan tujuan pembuatan karya tersebut. Tujuan-tujuan yang dipilih oleh para seniman antara lain tujuan religius, magis, simbolis, estetis, komersil, dan ekspresi.
a. Tujuan Religius
Seorang seniman yang memiliki tujuan religius menjadikan lukisan yang dibuatnya sebagai pengabdian yang ditunjukan kepada Tuhan, nenek moyang. atau para dewa, baik politheisme atau monotheisme. Salah satu bentuk lukisan yang dibuat dengan tujuan religius adalah lukisan pada gua ieang-leang di Maros, Sulawesi Selatan.
b. Tujuan Magis
Seorang seniman yang memiliki tujuan magis menjadikan lukisan yang dibuat untuk mendatangkan magis atau sihir. Lukisan ini bersifat primitif. Akan tetapi. pelukis modern juga banyak yang melukis tema dan motif primitif agar menimbulkan kesan magis. Mereka menganut paham primitivisme. Seniman-seniman yang banyak melukis tema dan motif primitif banyak terdapat di Bali.
c. Tujuan Simbolis
Seorang seniman yang memiliki tujuan simbolis melakukan kegiatan melukis untuk melambangkan suatu cita-cita kehidupan pribadi atau kelompok. Misalnya, cita-cita berupa kebahagiaan, kedamaian, kekuatan, dan kehendak positif yang bermanfaat bagi manusia Contoh lukisan yang dibuat dengan tujuan simbolis adalah lukisan kepahlawanan Pangeran Diponegoro karya Basuki Abdullah.
d. Tujuan Estetis
Seorang seniman yang memiliki tujuan estetisgkan meiukis dengan semata-mata mengutamakan rasa keindahan saja sehingga lukisannya dapat dinikmati sebagai penghias dekorasi. Contoh lukisan yang memiliki tujuan estetis adalah lukisan pemandangan atau lukisan kegiatan masyarakat.
e. Tujuan Komersil.
Seorang seniman yang memiliki tujuan komersil akan melukis dengan mengutamakan selera pembeli. Contohnya adalah para pelukis di jalan.
1 komentar untuk "Pengertian, Jenis-Jenis dan Fungsi Seni Lukis"