Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SENI TARI : Keunikan Gerak Tari Tradisional Indonesia dan Contohnya

Halo para siswa-siswa dan sahabat guru yang berbahagia jumpa lagi di Ngajar Seni Budaya pada kesempatan ini kita akan membahas dan mempelajari materi seni budaya kelas VIII untuk cabang seni tari semester ganjil yaitu tentang Keunikan Gerak Tari Tradisional dengan Menggunakan Unsur Pendukung Tari beserta Contoh-contoh Tari Tradisional yang ada di Indonesia.
Namun sebelum kita masuk ke materi alangkah baiknya kita mengetahui dulu apa Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan tujuan pembelajaran serta konsep utama dari materi kita kali ini.

Adapun Kompetensi Inti dari materi kita kali ini adalah hampir sama dengan materi-materi sebelumnya yaitu:
  • 3. memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
  • 4. mengolah. menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangfan teori.
Sedangkan untuk Kompetensi Dasar dari materi ini adalah :
3.1 memahami keunikan gerak tari tradisionai dengan menggunakan unsur pendukung tari 
4.1 memeragakan keunikan gerak tari tradisional dengan menggunakan unsur pendukung tari. 
3.2 memahami tari tradisional dengan menggunakan unsur pendukung tari sesuai iringan. 
4.2 memeragakan tari tradisional dengan menggunakan unsur pendukung tari sesuai iringan. 

Sementara Tujuan Pembelajaran setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa mampu untuk :
  1. Menyebutkan unsur pendukung dalam tari tradisional. 
  2. Menjelaskan keunikan tari tradisional Indonesia. 
  3. Menyebutkan contoh tari tradisional beserta keunikannya. 
  4. Melakukan persiapan peragaan karya tari. 
  5. Memilih iringan tari. 
  6. Melakukan peragaan karya tari. 
Secara garis besar materi pada kesempatan ini yang selanjutnya disebut sebagai Peta Konsep yang menggambarkan secara global dari materi Keunikan Gerak Tari Tradisional dengan Menggunakan Unsur Pendukung Tari adalah sebagai berikut:

Unsur Pendukung Dalam Tari Tradisional Pola Lantai Pada Tari Tradisional Indonesia 
  • Tata iringan Tari Tradisional 
  • Properti Tari Tradisional 
  • Keunikan Tari Tradisional lndonesia Keunikan gerak 
  • Keunikan iringan 
  • Keunikan busana 
  • Contoh Tari Tradisional Beserta Keunikannya 
Memeragakan Tari Tradisional dengan Menggunakan Unsur Pendukung Tari 
  • Persiapan Peragaan Karya Tari 
  • Gerak 
  • Busana Tari 
  • Tata Rias Tari 
  • lringan Tari 
  • Tempat Pertunjukan Karya Tari 
  • Properti Tari 
  • Memilih iringan Tari 
  • Peragaan Karya Tari 
  • Wieraga/gerak 
  • Wirama/iringan musik 
  • Wirasa/ekspresi
  • Wirupa/tata rias 
Baiklah untuk lebih meningkatkan pemahaman dari materi seni tari berikut ini, silahkan simak uraian dan penjelasan dari ringkasan materi yang kami sajikan berikut ini.
Tari Melati

Keunikan Gerak Tari Tradisional dengan Menggunakan Unsur Pendukung tari

Tari tradisional adalah suatu tarian yang menggabungkan semua gerakan yang mengandung makna tertentu. Pada tari tradisional mengandalkan ketepatan musik, keluwesan gerak, kekompakan gerakan, dan pengaturan komposisi. 

1. Unsur Pendukung Dalam Tari Tradisional 

a. Pola Lantai Pada Tari Tradisional Indonesia 

Pola lantai pada tari tradisional Indonesia pada prinsipnya hampir sama yaitu garis lurus dan garis lengkung Garis lengkung termasuk pola lingkaran dan garis lurus bisa membuat segi empat, segitiga, atau berjajar. Pola lantai dapat juga dilakukan dengan cara kombinasi antara garis lurus dan garis lengkung. Kombinasi ini dilakukan agar gerak tampak lebih dinamis. Pola lantai tari Saman dari Aceh menggunakan garis lurus. Para penari duduk lurus di lantai selama menari. Pola lantai tari Saman merupakan salah satu ciri yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Pola lantai tari Bedaya baik di Keraton Surakarta maupun Yogyakarta banyak menggunakan pola-pola garis lurus. Garis lurus pada tarian Saman atau Bedaya merupakan simbolisasi pada hubungan vertikal dengan Tuhan dan horisontal dengan lingkungan sekitar. 

b. Tata Iringan Tari Tradisional

Musik merupakan bahasa universal. Melalui musik orang dapat mengekspresikan perasaan. Musik tersusun atas kata, nada dan melodi, Semua terangkum menjadi satu Bahasa musik dapat dipahami lintas budaya, agama, suku, ras, dan juga kelas sosial. Meialui musik segaia jenis perbedaan dapat disatukan. Musik sebagai iringan tari dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu iringan internal dan eksternal. Iringan internal memiliki arti iringan tersebut dilakukan sekaligus oleh penari. Contoh iringan internal antara lain pada tari Saman. Penari menyanyi sebagai iringan sambil melakukan gerak.

Iringan internal juga dijumpai pada tari daerah Papua penari membunyikan tifa sebagai iringan gerakan. Iringan eksternal memiliki arti iringan yang berasal dari luar penari iringan ini dapat berupa Iringan dengan menggunakan alat musik yang dimainkan atau pemusik atau yang berasal dan tape recoder. Jenis tari tradisional di lndonesia lebih banyak menggunakan iringan eksternal daripada iringan internal. Adapun fungsi musik iringan dalam tari antara lain.
  1. membantu mengatur waktu dan irama
  2. membantu dalam menggambarkan suasana,
  3. membantu dalam penegasan ekspresi gerak,
Musik iringan tari sebagai iringan gerakan memiliki arti bahwa ritme musik sesuai dengan nama gerakan tidak sama. Musik dapat ditabuh secara menghentak tetapi gerakan yang dilakukan dapat mengalir dan mengalun. Sedangkan musik iringan sebagai membangun suasana sering dilakukan pada tarian yang memiliki desain dramatik agar suasana yang ditampilkan sesuai dengan tujuan cerita.

c. Properti Tari Tradisional

Properti merupakan salah satu unsur pendukung dalam tari. Ada tari yang menggunakan properti tetapi ada juga tidak menggunakan. Properti yang digunakan ada yang menjadi nama tarian tersebut. Contoh tari Payung menggunakan payung. tari Piring menggunakan piring sebagai properti. Kedua tarian ini berasal dari Sumatra Barat. Tari Lawung dari keraton Yogyakarta menggunakan Lawung (tombak) sebagai properti tarinya.

Tari Pakarena menggunakan Kipas, tari Merak menggunakan Selendang, tari Serimpi dari Yogyakarta atau Surakarta ada yang menggunakan Kipas, Keris, atau properti lain.

Ini hanya beberapa contoh properti yang digunakan dalam tarian tradisional, masih banyak tari dari daerah lain yang menggunakan properti sebagai pendukung. Tari Nelayan, tari Tani menggunakan tudung kepala dan hampir semua jenis tarian perang menggunakan tameng dan senjata perang lain seperti keris. Ada juga tarian yang menggunakan properti kukusan yaitu tempat untuk membuat tumpeng terbuat dari anyaman bambu yang digunakan sebagai kurungan dalam tari Lengger gaya Banyumasan.

2. Keunikan Tari Tradisional Indonesia

a. Keunikan gerak

Gerak tari bukan hanya berhubungan dengan kelenturan tubuh dan keluwesan saja. Oleh karena itu seorang yang mampu menguasai gerakan dengan terampil belum tentu disebut memiliki gerak yang baik. Gerakan tari juga disesuaikan dengan irama dan aliran tenaga yang tertentu. Ada tenaga yang dialirkan dengan lembut, peian, cepat dan ada yang memerlukan tenaga yang kuat Kesesuaian irama juga sangat menetukan ketepatan gerakan.

Gerakan tari daerah memiliki patokan tersendiri dan masing-masing ada keunikannya, seperti gerakan kaki, tangan, kepala juga mata. Selain gerakannya sikap pada posisinya juga berbedabeda.

Gerakan kaki yang lincah banyak diperagakan pada tarian Kalimantan sedang untuk tarian Jawa cenderung pelan dan halus. Gerakan kepala dan leher banyak ditunjukkan di tarian Sunda dan Jawa. Sementara untuk gerakan mata ditunjukan pada tarian Bali tanpa menggerakan kepala. Untuk tarian Jawa, menggerakan mata dianggap tabu.

b. Keunikan iringan

Pada hakikatnya seni tari terdiri atas dua unsur, yaitu sebagai unsur gerak, dan musik (iringan) sebagai unsur bunyi. Tidak lengkap sebuah tarian tanpa iringan musik. Dengan demikian ekspresr jiwa sebagai ide yang ingin disampaikan lebih terasa. Karenanya musik iringan harus sejalan dengan gerakan tari yang dibawakan.

Jenis iringan musik untuk masing-masing tari daerah tentu sangat berbeda-beda sesuai dengan karakter gerakan, lringan musik gamelan sangat cocok untuk mengiringi tari Jawa, bukan untuk tarian Kalimantan atau Sumatera. bahkan sesama iringan gamelan juga berbeda-beda antara gamelan jawa, gamelan sunda dan gamelan bali.

c. Keunikan busana

Tanpa dukungan kostum, suasana tari tidak akan muncul dengan baik. Masing-masing tarian harus disesuaikan dengan jenis irama. gerakan dan tujuan tarian. Fungsi kostum dalam tari antara lain :
  1. Mendukung hidupnya watak/karakter pelaku.
  2. Membedakan antara pemain satu dengan yang lain.
  3. Sebagai media bantu untuk membangun gerak pemain.
Pada awalnya busana yang digunakan adalah busana sehari-hari. Dalam perkembangan selanjutnya sangat dipengaruhi budaya daerah setempat dan kostumpun mengikuti busana daerah. Selain itu ada juga tarian yang busananya mengikuti isi dari tariannya, misalnya tari kijang, tari merak dan lain-lain yang busananya menyesuaikan dengan topik yang dibawakan.

Keunikan seni tari yang terdapat di wilayah Nusantara dapat dipelajari dari ciri-ciri khusus yang terdapat dalam tarian tersebut, yang meliputi busana dan tata riasnya, alat yang digunakan. gerakan yang mendominasi, dan musik penginng.

3. Contoh Tari Tradisional Beserta Keunikannya

Berikut ini beberapa contoh tari tradisional beserta keunikannya:

a. Tari Jaipong

Jaipong memiliki gaya dan gerakan yang ceria, sensual atau erotis, penuh spontanitas, mengandung humor. dan cukup sederhana. Dengan senyum menyungging di bibir para penarinya, Tari Jaipong sangat mudah. digemari dan terpatri.

b. Tari Saman

Tari Saman termasuk dalam kategori tari seni yang sangat menarik. Keunikan tari saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis.

c. Tari Merak

Tarian ini diciptakan sebagai ekspresi terhadap kehidupan para binantang. khususnya Merak. Gerakan Tari Merak semuanya diadaptasi dari gerak-gerik Merak. Kesenian Jawa Barat ini pertama kali diperkenalkan oleh Raden Tjetje Soemantri. Kostum yang digunakan oleh para penari untuk memainkan tari Merak ini berwarna-warni. Selayaknya warna alami burung Merak. Ada hijau, biru bahkan hitam. Kostumnya bahkan dilengkapi dengan aksen sayap dibagian pinggirnya pada gerakan tertentu, kostum berupa sayap itu dikabarkan seolah sang Merak tengah merentangkan sayapnya.

d. Tari Kancet Papatay/Tari Pedang

Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang melawan musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penari. Dalam tari Kancet Papatay, penari mempergunakan pakaian tradisional suku Dayak Kenyah dilengkapi dengan permata pedang seperti mandau. persai, dan baju perang. Tari ini diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya menggunakan alat musik Sampe.

e. Tari Serampang Dua Belas

Tari Serampang Dua Belas sangat terkenal di daerah Melayu, baik di daerah sekitar Pekanbaru, Riau, Sumatera Barat atau di Ranah Minang maupun di daerah Melayu Deli. Tari Serampang Dua Belas biasanya dibawakan berpasangan. Dengan iringan musik yang dinamis, para penari melakukan gerakan penuh kegembiraan, keakraban, akan tetapi tetap menjunjung tinggi kesopanan.

f. Tari Tor-Tor

Tari Tor-Tor merupakan Jenis tarian yang berasal dari daerah Batak yang rnerupakan tarian khas dengan gerakan tangan dan badan. Pada awalnya tari Tor-Tor berfungsi sebagai pengisi acara adat dan keagamaan Namun karena pengaruh perkembangan zaman tari tersebut sekarang berfungsi untuk mengiri acara pesta Smaon (Sukma) dan sebagai hiburan atau penyambut tamu. Musik Pengiring khas dan lembut yang sangat enak didengar. Dalam tarian ini beragam gerak, disungguhkan, menegaskan kostum etnis yang mereka pakai dan irama lagu yang diperdengarkan.

Disitu tergambar bahwa mereka hendak berkisah tentang keberagaman sekaligus keindahan sebuah negeri yang bernama Indonesia.

Demikian materi tentang keunikan gerak seni tari tradisional yang ada di Indonesia beserta contoh-contohnya yang dapat kami sampaikan dan kita lanjutkan materi tentang memperagakan tari tradisional dengan menggunakan unsur pendukung pada kesempatan berikunya. Semoga bermanfaat dan terima kasih atas kunjungan Anda.

Referensi 

  • Buku Siswa Seni Budaya Kelas VIII SMP/MTs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 
  • Modul Pengayaan Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas VIII CV. Grahadi. Surakarta
  • Modul Pendamping Siswa Canggih Seni Budaya Kelas VIII. CV. Gema Nusa. Klaten, Jawa Tengah. 

Posting Komentar untuk "SENI TARI : Keunikan Gerak Tari Tradisional Indonesia dan Contohnya"