Rangkuman Materi Seni Musik Kelas 8 SMP/MTs Semester Ganjil

Halo anak-anak semua, bagaimana kabarnya semoga hari ini kalian semua baik-baik saja, sehat wal afiat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.

Baik pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan berbagi materi seni budaya yaitu rangkuman materi seni musik untuk kelas 8 SMP/MTs semester ganjil.

Nah untuk memahami materi tentang seni musik, silahkan kalian simak uraian di bawah ini dengan seksama.
SENI MUSIK

A. Pengertian Seni Musik

Sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia memiiiki lagu dan alat musik tradisional yang mendapat pengaruh dari berbagai negara seperti India, Tiongkok, Ponugis, serta negara-negara Iainnya. Contoh lagu daerah Indonesia antara Iain Bungong Jeumpadari Aceh, Tokecang dari Jawa Barat, Cing Cangkeling dari Jawa Barat, Rambadia dari Tapanuli, Soleram dari Riau, Kaparak Tingga dari Minang, Marencong-rencong dari Bugis, dan Apuse dari Papua.

1. Ciri-ciri Lagu Daerah

Setiap daerah memiliki lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat tertentu dengan bahasa daerah. Lagu-lagu ini merupakan kekayaan budaya bangsa yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk karakter dan pendidikan sikap pada anak dan remaja. Nasihat yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan dapat diterima. Lagu daerah biasanya merujuk kepada sebuah lagu yang mempunyai irama khusus bagi sebuah daerah. Beberapa Ciri khas lagu daerah, antara Iain sebagai berikut:
  • Teks lagu daerah menggunakan bahasa dan dialek setempat. Misalkan lagu daerah Jawa Timur menggunakan bahasa Jawa dengan dialek Suroboyo-an.
  • Lagu daerah diwariskan secara turun-temurun dengan tradisi lisan. Walaupuh ada lagu daerah yang tertu!is, hal itu berfungsi hanya untuk kepentingan dokumentasi saja.
  • Lagu daerah pada urnumnya tidak diketahui penulis atau penciptanya (anonim). Karena sifat lagu daerah adalah tidak menonjolkan ekspresi pribadi atau perorangan, tetapi pesan yang disampaikan adalah bersifat umum.
  • Lagu daerah pada umurnnya memiliki susunan melodi dan syajr yang sederhana. Beberapa lagu daerah hanya memiliki 2, 4 atau 8 bait saja. Ada juga lagu daerah yang menggunakan syair berbeda pada setiap perulangannya. Lagu daerah yang sedérhana biasanya bisa dinyanyikan dengan baik oleh masyarakat dari etnis lagu daerah tersebut berasal.
  • Terkadang terdapat beberapa versi dari sebuah lagu di daerah berbeda dalam suatu etnis. Hal ini terjadi karena cara penyebaran lagu daerah dilakukan dari mulut ke mulut. Dalam membawakan lagu daerah, masyarakat biasanya menyanyikan dengan diiringi oreh musik daerah setempat. Misalkan lagu daerah Praon dari Jawa Tengah dinyanyikan dengan diiringi musik gamelan.
Tujuan menyanyikan lagu daerah adalah untuk lebih mengenal lagu-lagu daerah di Indonesia dan menimbulkan rasa cinta pada lagu daerah Indonesia juga Indonesia dapat di kenal atas budayanya termasuk seni musiknya.

Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan dengan tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi di mana lagu tersebut harus dinyanyikan.

Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Ada- lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat upacara tertentu seperti pernikahan, kelahiran, kematian atau permainan. Ada juga lagu-lagu yang berisi nasihat atau sanjungan terhadap mahkluk sesama. lbu-lbu di daerah masih sering menyanyikan lagu nasihat saat menidurkan anaknya. Beberapa contoh lagu daerah dan kegunaannya adalah sebagai berikut,
  1. Gending Kebo Giro adalah gending yang digunakan pada acara temu panggih da!am prosesi pernikahan adat Jawa.
  2. Nyanyian Katoneng-Katoneng dalarn Upacara Kematian adat Karo, Nyanyian yang mengandung doa dan nasihat yang disampaikan oleh keluarga yang ditinggalkan maupun sebuah kekerabatam
  3. Dodoy merupakän salah satu bagian dalam pengasuhan anak pada masyarakat Meiayu Siak. Dodoy termasukjenis nyanyian rakyat karena dilantunkan secara lisan dan penyebarannyapun diwariskan secara lisan.
Demikian juga anak-anak dan remaja masih sering menyanyi sambil melakukan permainan. Ada juga lagu-lagu daerah yang bersifat dolanan. Lagu-lagu ini dinyanyikan oleh anak-anak dan remaja. Mereka bernyanyi sambil melakukan permainan tradisional.

Di daerah Jawa Tengah dikenal dengan nama ternbang dolanan, tembang do i,anan anak berbahasa Jawa memiliki nilai-nilai luhur budaya nasional. 

Beberapa contoh tembang dolanan dan nilai yang terkandung di dalamnya antara lain :

a Nilai Religius atau Keagamaan 

  1. Sluku-sluku bäthok, dalam syair lagu tersebut bermakna manusia hendaktah membersihkan batinnya dan senantiasa berzikir mengingat Allah dengan (ela-elo) menggelengkan kapala mengucapkan lafal laa illa ha illallah disaat susah maupun senang.
  2. Ilir-ilir, maksud yang terkandung dalam tembang tersebut adalah kita sebagai umat manusia diminta bangun dari keterpurukan untuk lebih mempertebal imen dan berjuang untuk mendapatkan kebahagiaan.
  3. Padhang Wulan, maksud dari tembang dolanan tersebut adalah kita hendakn bersyukur kepada yang Maha Kuasa untuk menikmati keindahan alam.

b. Nilai Budi Pekerti

  1. Jaranan, makna budi pekerti yang tersirat dalam tembang tersebut, antara Iain: kebersamaan, dan menghormati f yang lebih tinggi kedudukannya.
  2. Menthok-menthok, mengandung makna instropeksi diri, sebagai umat manusia tidak boleh menyombongkan diri, karena sesungguhnya semua yang ada di dunia 'ini diciptakan Allah dengan seqala kekurangan dan keiebihannya.
  3. Gundul-gundul Pacul, mengajarkan kepada kita bähwa kita bukanlah orang yang paling benar, paling bisa, pintar, sehingga, Persikap gembelengan, sombong, dan tak tahu diri.
  4. Dondhong Opo Salak, Ibarat buah kedondong yang bagian luarnya halus tetapi bagian dalamnya kasar dan tajam, dan sebaliknya buah salak yang bagian luarnya kasar ternyata bagian dalamnya halus. Lebih baik Kita berbuat yang baik secara lahir maupun batin seperti buah saiak, dari pada kita berbUat yang dari luar kelihatan bagus tetapi di dalamnyaa kasar dan tajam seperti buah kedondong.

2. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah

Lagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daeælo yang sering disebpt dengan karawltan. istilah karawitan menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secarä lengkap secarä orkestra„ Seringkali seorang pemain/seniman ahli kerawitan menambah/mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan, begitu juga beberapa gaya. Pada musik karawitan Betawi gaya dalam gambang kromong disebut liaw sangat lazim pada periode dan wilayah tertentu.

Komposisi karawitan dapat mengernbangkan perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktü yang menyebabkan munculnya gaya yang berbeda-beda. Gaya musikal adalah Ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi:
  • Gaya lokal >>> Karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah Iainnya. Pada isu globalisasi kemudian disebut sebagai entitas lokal genius.
  • Gaya Individual >>> Tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
  • Gaya Periodikal >>> Tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu, misalnya gaya dalam bentuk musikal adalah tripologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang dapat dibedakan dari herbagai bentuk karya musikal yang ada, misalnya pada musik Betawi dalam gambang kromong lagu sayur, dengan lagu phobin, atau dalam lagu keroncong tugu antara keroncong asli, langgam, dan stambul. Dalam karawitan Betawi gaya/musikal style dikenal dengan istilah Liaw.

Pada repertoar lagu-lagu daerah sering dibawakan Oleh seorang penyanyi,; Di Jawa disebut dengan Sindhen, demikian juga di Sunda dan Bali. Di daerah Sumatra Utara sering disebut dengan Perkolong-kolong. Di Kalimantan disebut dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang

B. Lagu Daerah dan Pembagian Suara

Sama dengan lagu modern, lagu tradisional dan lagu daerah juga dapat dinyanyikan dengan teknik unisono dan grup vokal.

1. Macam Grub Voka li Berdasarkan Jenis Suara

a. Paduan suara unisono

Paduan suara unisono adalah paduan suara yang menyanyikan melodi dalam satu suara. Berdasarkan etimologi uni berarti satu dan sono berarti suara dalam bahasa italia. Didalam paduan $uara unisono dituntut untuk lebih cermat baik mengenai warna, karakter, artikulasi dan diksi, volume, kekompakan maupun unsur- unsur lainya seperti paduan suara yang menyanyikan lebih dari satu suara.

Dengan demikian itu blend dan balance kekuatan suara tersebut juga dituntut dalam cara menyanyikan ini, dan adakalanya menyanyi secara unisono lebih sukar daripada menyanyi dalarrn beberapa suara. 

b. Paduan suara 2 jenis

Dapat dilakukan untuk anak-anak karena suaranya belum mengalami perùbahan, akan tetapi juga dapat dilakukan bagi siswa taraf SMP atau SMA pada suara jenis wanita maupun Pria untuk rnencapai homogenitas dan blending kadang-kadang lebih mudah dibandingkan dengan paduan suara campuran, dan adakalanya paduan suara ini lebih baik berdasarkan tampilannya.

c. Paduan suara 3 suara sejenis - S - S -A

Paduan suara jenis ini tidak banyak bedanya dengan paduan suara 2 suara sejenis. Golongan suara Alto dapat berfungsi sebagai fundamen, harus cukup kuat tetapi tidak boleh menutup jalur melodi pada sopran I (SI), sedangkan sopran 2 (S2) mengisi harmoni, dan tidak boleh menutup melodi pada (SI) dan alto. Jenis paduan suara ini banyak terdapat di SMP, terutama dalam lomba paduan suara yang sering diadakan. 

d. Paduan Suara 3 suara Campuran - S- A- B

Di sini dimaksudkan sebagai jenis suara laki-laki bariton. Dalam hal ini sang konduktor harus hati-hati sekaii untuk memadukan jenis suara Yang berbeda, sehingga akan tercapai blend dan balance yang baik.

e. Paduan suara 4 suara campuran

Paduan suara ini dapat dikembangkan pada tingkat SMA yang disebut juga dalam bahasa Inggris Mixed Choire. Pada umumnya sopran berfungsi pembawa melodi dan bas berfungsi sebagai sokoguru atau tiang-tiang penunjang dan fundamen. Sedangkan alto dan tenor berfungsi sebagai pengisi harmoni.
Di dalam mengolah paduan suara campuran perlu diperhatikan keseimbangan suara yang baik antara goiongan suara tersebut. Sopran sebagai pembawa melodi harus jelas dan bas harus kuat untuk menopang melodi pada sopran, namun jangan terlalu kuat (menutup sopran).

Alto dan Tenor hendaknya senantiasa menahan diri, tidak boleh volumenya melebihi sopran dan bass, apalagi jika tenordengan suara yang berteriak. Dan masing-masing golongan suara harus menunjukàn warna dan karakternya masing-masing. 

f. Paduan suara 3 sejenis - T- T- B

Jenis paduan suara oleh suara sejenis laki-laki disebut juga "mannenkoor". Seperti paduan suara 3 suara sejenis wanita, maka homogenitas dan blending akan lebih mudah dicapai. Namun bagaimana cara mengolah paduan suara ini menjadi lebih indah dan mempunyai warna serta karakter, tergantung dari konduktor yang mampu membuat suasana-suasana yang diinginkan.

2. Teknik Bernyanyi Vokal Grup Lagu Daerah Dua Suara atau Lebih

Teknik bernyanyi vokal grup seni musik tradisional qi Indonesia ada bermacam-macam, di antaranya:

a. Panembromo

Panembromo adalah sebutan lain dari koor untuk lagu-lagu tradisional Jawa. Lagu-lagu yang dinyanyikan dalam bentuk panembromo adalah lagu-lagu yang biasanya dibawakan dengan iringan karawitan atau gamelan, Lagu-lagu yang dibawakan dalam panembromo biasanya bertangga nada pentatonis.

b. Gerong

Gerong adalah teknik vokal grup dalam seni karawitan yang mirip dengan kanon. Beberapa penyanyi laki-laki (wiraswara) memberikan sahut-sahutan tertentu di sela-sela lagu yang dibawakan sinden (penyanyi wanita). Gerong-gerong adalah paduan suara dalam seni musik tradisional Jawa. Gerong biasanya merupakan paduan suara laki-laki yang bersama-sama bernyanyi dengan iringan gamelan.

c. Gondang

Gondang adalah ansambel musik tradisional Batak. Ansambel gondang terbagi menjadi dua bagian, yakni gondang sabangunan (gondang bolon) dan gondang hasapi (uning-uningan). Keduanya merupakan dua jenis ansambel musik yang terdapat pada tradisi musik Batak Toba. Secara umum selalu digunakan dalam upacara yang berkaitan dengan religi, adat, maupun upacara-upacara seremonial lainnya.

d. Saman

Saman sebenarnya termasuk seni tari. Akan tetapi tarian-tarian ini termasuk dibahas  musik karena tidak seperti tarian lainnya yang diiringi musik. Tari saman diiringi dengan seni vokal dan tarian ini menimbulkan bunyi-bunyian yang berasal dari tepukan para penarinya.

3. Menyanyikan Lagu Daerah Dengan Dua Suara atau Lebih

Bernyanyi menggunakan duasuqra memang memiliki sama dengan suara pertama, namun volume lebih kecil dibanding suara pertama. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyanyikan daerah dengan dua suara atau lebih.

a. Artikulasi dalam bernyanyi

Altikulasi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi orang yang sedang belajar bernyanyi, karena setiap lagu harus menyampaikan satu arti atau lirik yang ,sangan jetas dan bermakna. Artikulasi merniliki hubungan dengan lagu yang akan disampaikan. Terdapat 2 bagian untuk melatih artikusasi menggunakan bahasa Indonesia, diantaranya: Huruf Vokal (hidup) dan Huruf Konsonan (mati).

Huruf vokal terdiri dari: A-l-U-E-O. Latihlah berulang-ulang menghafal kelima huruf ini. Buka mulut kamu selebar-lebarnya sesuai dengan huruf yang anda hafalkan. Perlu diperhatikan juga bahwa setiap huruf harus dilafalkan dengan benar, huruf A harus benar-benar berbunyi A bukan HA atau AH, huruf I bukan IH, huruf E, benar-benar berbunyi E bukan Ek, dan seterusnya. Sedangkan untuk Huruf konsonan (mati) terdiri dari: selain A-I-U-E dan O. Hafalkan juga huruf ini dengan baik. Perlu diperhatikan juga pada huruf B, P, dan T, jangan melakukan penekanan yang berlebihan pada ketiga huruf ini.

b. Pernapasan dalam bernyanyi

Terdapat 2 cara pernapasan yang baik dan benar dalam bernyanyi, menggunakan pernapasan perut dan diafragma. .Pada pernapasan perut, rcngga perut berfungsi untuk menyimpan udara, seseorang yang menggunakan pernapasen perut akan terlihat, perutnya akan selalu bergerak seiring nafas orang tersebut. Sedangkan pernapasan diafragma, yaitu: menggunekan rongga dada untuk menyimpan udara.

Dalam bernyanyi dan memainkan alat musik tiup, bernyanyi dianjurkan untuk menggunakan pernapasan diafragma ini. Dengan menggunakan pernapasan diafragma, penggunaan udara atau napas lebih efektif dalam membantu produksi suara. Latihlah pernapasan ini secara terusmenerus dengan waktu efektik. Tarik nafas dengan mengisi rongga dada, bukan perut. Lalu buang atau keluarkan perlahan nafas secara perlahan. Lakukan latihan ini bersamaan dengan latihan huruf vokal A-I-U-E-O.

c. Tips melatih vokal untuk bernyanyi

Untuk mendapat suara yang baik dan enak di dengar, kita memerlukan latihan khusus. Di antaranya dengan melakukan senam pernapasan dan sering mengkonsumi air putih. Ada banyak tambahan cara Iain juga agar dapat mengolah vokal dengan baik, yaitu: artikulasi (cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas) dan pernapasan.

Jenis Pernapasan terbagi menjadi 3 yaitu:
  1. Pernapasan dada. Pernapasan ini cocok untuk nada-nada rendah, namun penyanyi akan mudah lelah
  2. Pernapasan perut. Udara akan cepat habis, kurang cocok digunakan dalam menyanyi. 
  3. Pernapasan diafragmä. Inilah cara pernapasan yang paling cocok digunakan untuk seoarang penyanyi. Menyanyi dengan pernapasan ini akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai power dan stabilitas vokal yang baik

d. Vibrato

Vibrato merupakan usaha untuk memperindah sebuah lagu dengan cara memberi gelombang suara yang bergetar dan teratur, biasanya diterapkan di akhir sebuah kalimat lagu. 

e. Phrasering

Phrasering merupakan aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar agar mudah dimengerti oleh pendengar, tentunya sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.

f. Sikap badan

Sikap badan juga berpengaruh penting dalam bernyanyi. Posisi badan bisa saja duduk maupun berdiri, yang penting kalian merasa santai dan tidak mengganggu saluran pernapasan. Namun, berdiri dengan badan tegak dan rileks jauh lebih baik dibanding duduk. 

g. Resonansi

Resonansi adalah usaha untuk memperindah suara dengan memfungsikan ronggarongga udara yang turut bervibrasi atau bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.

h. Improvisasi

Improvisasi adalah usaha untuk memperindah lagu dengan merubah atau menambah sebagian melodi lagu, namun tidak merubah melodi pokoknya.

i. Intonasi

Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat oleh penyanyi. Beberapa syarat agar terbentuknya intonasi yang baik: memiliki pendengaran yang baik, mengontrol pernapasan, dan memiliki rasa musikal.



Posting Komentar untuk "Rangkuman Materi Seni Musik Kelas 8 SMP/MTs Semester Ganjil"