Rangkuman SKI Kelas 5 MI: Mencontoh Sikap Abu Bakar as-Siddiq
Mencontoh Sikap Abu Bakar as-Siddiq
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Halo, sahabat blog ruslanwahid ! Selamat datang kembali di blog sederhana ini. Blog tempat berbagi berbagai informasi pendidikan, pengalaman dan berbagai materi pelajaran.
Kali ini kami akan sajikan lanjutan materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) untuk kelas 5 MI semester genap bab 1 tentang Abu Bakar as-Siddiq. Sebelumnya kami sajikan terkait dengan kisah, biografi dan masa pemerintahan Abu Bakar as-Siddiq.
Pada postingan berikut ini kami akan sajikan lanjutan dari pembahasan bab 1 yaitu mencontoh Sikap Abu Bakar as-Siddiq dimasa kehidupannya agar dapat kita ambil manfaatnya dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk lebih lengkapnya tentang contoh sikap baik Abu Bakar as-Siddiq silahkan simak penjelasan materi berikut ini dengan seksama.
Mecontoh Sikap Abu Bakar as-Siddiq
Khalifah Abu Bakar as-Siddiq merupakan seorang pemimpin yang bijaksana.
Adapun beberapa sikap beliau yang patut dicontoh sebagai berikut.
1. Setia dan Cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
Ketika Nabi Muhammad saw berturut-turut ditinggal wafat oleh orang-orang yang disayanginya, Khadiah bnti Khuwailid dan Abu Thalib. Abu Bakar adalah Orang yang pertama kali menhibur beliau. Abu Bakar selalu mendampingi dakwah beliau, baik dalam keadaan susah maupun senang. Ketika mendapatkan perlawanan dari kaum kafir Ouraisy, Abu Bakar selalu membela Nabi Muhammad saw. Beberapa kali Abu Bakar berhasil menghentikan perbuatan kaum kafir Ouraisy yang hendak membunuh Nabi Muhammad saw..
2. Tegas dan Pemberani
Abu Bakar adalah orang yang pemberani. Sikap tersebut ditunjukkan ketika beliau menyertai Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah. Saat itu, kaum kafir Ouraisy berupaya membunuh Nabi saw.. Pada setiap pertempuran yang terjadi Abu Bakar senantiasa mendampingi Nabi Muhammad saw.. Bahkan, beliau rela tubuhnya dijadikan perisai untuk melindungi tubuh Nabi Muhammad saw. dari serangan anak panah dan tombak kaum kafir Ouraisy.
3. Suka Meminta Maaf
Abu Bakar pernah berselisih dengan seorang sahabat bernama Rabiah. Secara tidak sadar, Abu Bakar mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas sehingga menyebabkan Rabiah tersinggung. Setelah menyadari kesalahannya, Abu Bakar segera minta maaf kepada Rabiah. Abu Bakar memohon kepada Rabiah agar membalas dengan mengeluarkan kata-kata seperti yang telah diucapkan kepadanya.
4. Lemah Lembut dan Kasih Sayang
Abu Bakar adalah khalifah yang temah lembut dan penuh kasih sayang. Sifat lemah lembutnya dapat dilihat setelah Pertempuran Badar. Saat itu terdapat kurang lebih tujuh puluh orang kaum kafir Duraisy yang menjadi tawanan. Kaum muslimin berselisih mengenai perlakuan yang harus dilakukan kepada tawanannya. Akhirnya, Nabi Muhammad saw. pun meminta pendapat kepada Abu Bakar. Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah! Allah telah memperlakukanmu dengan penuh kasih sayang. Inilah titik tolak yang hendak saya ajukan kepadamu."
Latu Abu Bakar melanjutkan ucapannya, “Tawanan-tawanan itu bukan orang lain. Mereka masih keluarga kita sendiri. Ada yang masih mempunyai hubungan orang tua dan ada yang masih dalam hubungan anak dan paman.Oleh karena itu, kasihi dan sayangilah mereka. Ada dua pendapat yang bergejolak dalam benak saya, yaitu bebaskan mereka atau mereka dapat dibebaskan jika keluarga mereka menebusnya dengan harta mereka. Harta yang kita terima bisa kita gunakan untuk keperluan biaya pertahanan kaum muslimin.”
5. Berjiwa Tenang
Wafatnya Nabi Muhammad saw. membuat semua orang begitu sedih. Mereka merasa kehilangan orang yang sangat dicintai. Bahkan, Umar bin Khattab sangat marah sambil menghunuskan pedangnya ketika ada orang yang memberi kabar bahwa Nabi Muhammad saw. wafat. Namun, tidak demikian dengan Abu Bakar. Beliau menampakkan kepasrahannya dan menerima dengan ikhlas atas meninggalnya Nabi Muhammad saw.
6. Rendah Hati
Abu Bakar adalah orang yang rendah hati. Sikap tersebut terlihat ketika beliau berpidato di awal .merintahannya Abu Bakar berkata kepada umat Islam, "Bantulah aku jika aku berada di jalan yang benar, dan bimbinglah aku Jika aku di jalan yang salah. Taatilah aku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, den jika aku mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka janganlah engkau mengikutiku".
Kerendahan hatinya juga terlihat dari kasih sayangnya saat merebus seorang budak yang disiksa majikannya. Budak tersebut adalah B 3: bin Raban Tak hanya Bilal, masih banyak budak lainnya yang dibebaskan oreh Abu Banar akibat disiksa majikannya karena bersikukuh untuk memeluk Islam.
7. Dermawan dan Sederhana
Abu Bakar sosok khalifah yang dermawan. Kedermawanan beliau sudah tidak diragukan lagi. Beliau sering menyedekahkan harta bendanya untuk orang yang membutuhkan. Beliau juga rela menginfakkan seluruh hartanya untux kepentingan dakwah Islam.
Beliau dikenal sebagai orang yang sederhana. Kesederhanaannya dapat dilihat dari sikap beliau yang tidak menggunakan singgasana sebaga mana pemimpin pada umumnya. Meskipun orang yang kaya, beliau tidak pernah menggunakan hartanya untuk foya-foya dan kemewahan. Beliau juga sela u menggunakan pakaian yang sederhana.
8. Adil dan Bijaksana
Abu Bakar memiliki sifat adil dan bijaksana. Sebagai seorang khal fah, beliau senantiasa berlaku adil dan bijaksana dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Contohnya, pada masa jahiliah, beliau termasuk tokoh Qura'sy yang selalu dimintai nasihat dan pertimbangan. Orang-orang Quraisy menyuka akhlak beliau dan menghormati kedudukan beliau. Di masa itu, Abu Bakar as-Siddig mendapat tugas untuk menarik diyat (denda) dan penarikan utang. Hai ini terjadi karena orang-orang Auraisy tidak mempunyai pemimpin untuk mengembalikan semua perkara atau sebagai pengadil.
9. Amanah
Orang yang amanah selalu dapat dipercaya. Sikap amanah Abu Bakar dapat dilihat ketika beliau menjabat sebagai khalifah. Beliau menggunakan uang negara sesuai tempatnya. Beliau tak berani menggunakan sepeser pun uang yang bukan menjadi haknya. Setelah beliau tidak menjabat lagi sebagai khalifah, semua harta negara dikembalikan kepada Baitul Mal.
10. Suka Bermusyawarah
Abu Bakar as-Siddiq merupakan pemimpin yang suka bermusyawarah. Segala persoalan atau permasalahan yang dihadapi umat Islam diselesaikan dengan jalan musyawarah. Suatu ketika, beliau jatuh sakit dan merasa ajalnya semakin dekat. Beliau mengundang para tokoh Isiam dari berbagai suku untuk bermusyawarah menentukan penggantinya. Walaupun menunjuk Umar bin Khattab untuk menggantikannya, beliau masih meminta pendapat para sahabat lain.
Demikianlah 10 sikap tauladan Abu Bakar as-Siddiq yang dapat dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat dan terima kasih atas kunjungan Anda.
Posting Komentar untuk "Rangkuman SKI Kelas 5 MI: Mencontoh Sikap Abu Bakar as-Siddiq"
Posting Komentar