Ringkasan Materi SKI Kelas 4 MI bab 4: Hijrah Nabi Muhammad SAW Ke Thaif
A. Sebab-Sebab Nabi Muhammad Saw. Hijrah ke Thaif
Tahukah kamu Nabi Muhammad Saw. terus menerus
mendakwahkan agama Islam walaupun menghadapi banyak rintangan dari kaum Kafir
Quraisy?
Kaum Kafir Quraisy tidak henti-hentinya
menghalangi Nabi Muhammad Saw. dan kaum muslimin untuk menyebarkan agama Islam
di Makkah. Mereka tidak rela agama Islam menggantikan agama nenek
moyangnya. Halangan dan rintangan
semakin menjadi-jadi dari kaum kafir Quraisy ketika Istrinya Khadijah dan
pamannya Abu Thalib meninggal dunia.
Tahukah kamu apa peran Istrinya Khadijah dan
pamannya Abu Thalib dalam perkembangan dan dakwah Islam yang dilakukan Nabi
Muhammad Saw.?
Khadijah selalu mendampingi perjuangan Nabi
Muhammad Saw. baik suka maupun duka. Tidak sedikit harta benda yang
dihabiskan selama mendampingi
Rasulullah Saw. dalam berdakwah. Khadijah wafat dalam usia 65 tahun dan
mendampingi Nabi Muhammad Saw. selama 25 Tahun. Begitu pula pamanya Abu Thalib.
Pamannya inilah yang sangat berjasa baik di waktu beliau masih kecil maupun
ketika beliau sudah dewasa. Abu Thalib
selalu membela dan melindunginya dari ancaman kaum Kafir Quraisy.
Begitu sedihnya Nabi Muhammad Saw. ketika
ditinggal wafat istri dan pamannya. Beliau telah kehilangan tulang punggung
yang kuat yang selama ini sangat berjasa terhadap dakwah Islam. Yang selalu
melindungi beliau dari gangguan kaum Kafir Quraisy. Karena kesedihan Rasulullah
Saw. yang sangat mendalam, maka tahun wafatnya Khadijah istri Rasulullah Saw.
dan pamannya Abu Thalib di sebut dengan tahun Umul Huzn atau tahun kesedihan.
Ketika Nabi Muhammad Saw. dalam keadaan
berduka, kaum Kafir Quraisy makin menghalangi dan memusuhi beliau. Mereka
beranggapan bahwa Rasulullah Saw. tidak lagi mempunyai pelindung apabila disakiti
dan dianiaya oleh kaum kafir Quraisy. Setiap hari, siang malam, beliau tidak
ada henti-hentinya menerima celaan, cercaan, penghinaan, dan perbuatan yang
menyakitkan dari kaum Kafir Quraisy.
Akhirnya Nabi Muhammad Saw. memutuskan hijrah
ke Thaif. Beliau berharap dapat hidup
tenang dan damai untuk menyebarkan agama Islam. Hal ini berdasarkan pemikiran
beliau bahwa di Thaif ada saudara-saudara Rasulullah Saw. yang menjadi pimpinan
di Thaif yang nantinya akan
B. Peristiwa Hijrah ke Thaif
Tahukah kamu letak kota Thaif dalam peta?
Dekatkah dengan Kota Makkah?
Kota Thaif masih berada di Jazirah Arab.
Letaknya sekitar 65 km di sebelah tenggara kota Makkah. Kedua kota ini terkenal
dengan tanahnya yang subur dan udaranya yang sejuk di Jazirah Arab. Kota Thaif
didiami penduduk dari Bani Saqif. Mereka terdiri atas dua suku, yaitu Bani
Ahlaf dan Bani Malik. Dari Bani Saqif inilah terdapat keluarga dekat Nabi
Muhammad Saw. yang bernama Kinana, Mas’ud, dan Habib. Mereka bertiga memegang
kekuasaan di Thaif.
Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Thaif selain
semakin meningkatnya ancaman dan penganiayaan dari kaum Kafir Quraisy juga
ingin bertemu dengan keluarga dekatnya. Rasulullah Saw. ingin mereka bisa mengikuti dakwahnya dan
ikut serta menggerakkan dakwah beliau di kota Thaif. Dengan demikian, penduduk
Thaif akan segera mengikuti dakwah Nabi dan mereka dapat memberi bantuan kepada
kaum muslimin yang berada di kota Makkah.
Berangkatlah Nabi Muhammad Saw. ke Thaif
ditemani oleh Zaid bin Haritsah yang merupakan bekas budak Khadijah yang telah
diangkat menjadi anak dengan berjalan kaki. Setiba Nabi Muhammad Saw. di kota
Thaif, beliau mencari tempat kediaman saudaranya yang merupakan pemimpin Bani Tsaqif
di Thaif. Setelah bertemu, Rasulullah Saw. menyampaikan maksud kedatangannya
yang ingin menyambung tali persaudaraan. Beliau lalu menganjurkan kepada
saudaranya itu untuk memeluk agama Islam.
Mendengar ajakan Nabi Muhammad saw seketika
itu mereka marah, kemudian mencaci maki dengan perkataan-perkataan yang sangat
kasar. Mereka mengusir Rasulullah Saw. dari rumah mereka dan harus pergi dari
kota Thaif. Nabi Muhammad Saw. akhirnya meninggalkan rumah saudaranya itu.
Mereka memerintahkan kepada anak-anak dan budakbudak mereka berteriak dan
mencaci maki serta menghina Rasulullah Saw. dan Zaid bin Haritsah.
C. Ketabahan Nabi Muhammad Saw. dalam peristiwa hijrah ke Thaif
Masih ingatkah kamu tentang hijrahnya Nabi Muhammad
Saw. ke Thaif?
Nabi Muhammad Saw. ketika hijrah ke Thaif
mendapat penolakan dari pemimpin dan masyarakat kota itu. Mereka mengusir dan
melempari batu sepanjang jalan yang dilewati beliau berdua. Meskipun Nabi
Muhammad Saw. dalam keadaan terluka, mereka tetap melakukan perbuatan yang
kejam. Kedua kaki beliau luka dan mengeluarkan darah. Demikian juga Zaid bin Haritsah, kepalanya
terluka karena terkena lemparan batu. Dengan tertatih tatih dan menahan rasa
sakit Nabi Muhammad Saw. meninggalkan kota Thaif.
Ditengah perjalanan meninggalkan kota Thaif,
Nabi Muhammad Saw. beristirahat disebuah kebun milik Utbah bin Rabi’ah dan Syaibah
ibn Rabi’ah, yang keduanya termasuk orang yang memusuhi Rasullah Saw. di
Makkah. Bertambah sedihlah beliau ketika melihat Utbah dan Syaibah berada di
kebun tersebut dan sudah mengetahui kedatangan Nabi Muhammad Saw. bersama Zaid bin Haritsah untuk istirahat
dikebunnya. Nabi Muhammad Saw. kemudian berdoa kepada Allah Swt. mengadukan
kepedihan dan kesengsaraan yang di deritanya.
Dari jauh Utbah dan Syaibah memperhatikan
gerak-gerik Nabi Muhammad Saw. dan Zaid bin Haritsah. Timbul rasa kasihan
karena keduanya sedang terluka parah dan berlumuran darah. Mereka lalu menyuruh
budaknya yang bernama Addas untuk memberikan sepiring anggur. Sebelum
memakannya Nabi membaca bismillah. Addas terkejut karena belum pernah mendengar
sesorang membacanya. Rasulullah Saw. lalu bertanya, “Dari manakah engkau berasal
dan apa agamamu?” Kemudian Addas menjawab, “Saya berasal dari ahli Nainawi dan
saya seorang pengikut agama Nasrani.”
Rasulullah Saw. berkata lagi, “Dari negerinya
seorang laki-laki yang baik, Yunus bin Mata?” Kemudian Addas menjawab, “Dari mana
engkau mengenal Yunus bin Mata?”. Nabi Muhammad
Saw. menjawab dengan tegas, “Dia Saudaraku,
ia adalah seorang nabi dan aku ini juga seorang nabi.” Kemudian Nabi Muhammad
Saw. dengan tenang dan suara yang lantang membaca beberapa ayat Al-Qur’an yang
didalamnya menceritakan riwayat Nabi Yunus. Sesudah Addas mendengarkan, ia
langsung menyatakan masuk Islam.
Nabi Muhammad Saw. dan Zaid melanjutkan
perjalanan kembali ke Makkah. Ditengah perjalanan malaikat Jibril menemui Nabi
Muhammad Saw. dan minta izin kepada beliau untuk menghukum masyarakat kota
Thaif yang sudah berbuat kejam kepadanya. Namun Rasulullah Saw. menolaknya,
bahkan mendoakan masyarakat Thaif. “Ya Allah! Engkau tunjukkan (jalan yang
lurus) kepada kaumku karena sesungguhnya mereka tidak mengerti.”
Setelah mengalami beberapa peristiwa, akhirnya
Nabi Muhammad kembali memasuki Makkah dengan jaminan perlindungan dari Mut’im
bin Adi. Demikianlah akhlak Rasulullah Saw. pada waktu menghadapi kekejaman
penduduk Thaif. Beliau dengan tabah menghadapi kekejaman kaum Kafir Quraisy dan
penduduk Thaif. Walaupun beliau dalam keadaan sedih karena di tinggal orang
yang dicintainya, perlawanan kaum kafir Quraisy dan penduduk Thaif tetapi Nabi
Muhammad Saw. tetap tabah dan bahkan mendo’akanya.
Rangkuman
Sebab-sebab Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Thaif
- Setelah wafatnya Khadijah dan Abu Thalib, tekanan kaum kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad Saw. semakin gencar.
- Nabi Muhammad Saw. akan mendapat perlindungan dari kerabatnya yang menjadi pemimpin di Thaif.
- Memperluas dakwah Islam dari kota Makkah menuju kota Thaif secara damai dan tenang.
Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Thaif terjadi
pada bulan Syawal tahun ke sepuluh kenabian. Beliau hijrah ditemani oleh Zaid
bin Haritsah
Ketika hijrah ke Thaif, yang pertama ditemui
oleh Nabi Muhammad Saw. adalah Kinanah, Mas’ud dan Habib.
Para pemimpin kota Thaif menolak dakwah Nabi
Muhammad Saw. yang diikuti oleh penduduk Thaif mengejek, menyakiti Rasulullah Saw. dengan melempari batu.
Ketabahan Nabi Muhammad Saw. ketika hijrah ke
Thaif
- Tabah ketika di tinggal wafat Khadijah dan Abu Thalib
- Tabah ketika di tolak dakwahnya oleh pemimpin kota Thaif
- Tabah ketika diusir oleh penduduk kota Thaif
- Tabah ketika dilempari batu oleh penduduk kota Thaif
- Tabah ketika jalannya tertatih-tatih karena kaki Rasulullah terluka
Nabi Muhammad Saw. bisa memasuki kembali kota Makkah atas
jaminan perlindungan keamanan dari Mut’im bin Adi.
Demikian
ringkasan materi SKI Kelas 5 MI bab 4 tentang Hijrah Nabi
Muhammad SAW Ke Thaif.
Anda dapat baca dan unduh materinya pada tautan di bawah ini. Semoga bermanfaat
dan terima kasih.
Posting Komentar untuk "Ringkasan Materi SKI Kelas 4 MI bab 4: Hijrah Nabi Muhammad SAW Ke Thaif"
Posting Komentar