Khutbah Jumat: “Syawal, Menjalin Silaturahmi dan Memperkokoh Persatuan Bangsa”
Dalam khutbah Jumat minggu pertama Syawal ini, kita akan membahas bagaimana ajaran Islam menekankan pentingnya silaturahmi sebagai sarana memperkuat persaudaraan dan menghindari perpecahan. Dengan semangat Syawal, mari kita jadikan momen ini untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, sebagaimana yang diajarkan dalam Islam. Simak khutbah lengkapnya berikut ini!
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ
الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ
عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ.
أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ
عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ
سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى
اللهِ الْمَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ وَاعْتَصِمُوْا
بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ
عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ
فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ
النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ
لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa kita panjatkan
kehadirat Allah, Tuhan semesta alam, atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kita dapat kembali berkumpul di masjid pada hari yang
mulia ini untuk melaksanakan ibadah Shalat Jumat. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, beserta keluarga,
sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah
Indonesia telah merdeka selama 79 tahun. Pertanyaannya, apa
yang membuat bangsa ini tetap bertahan di tengah berbagai tantangan dan
konflik? Jawabannya adalah persatuan. Rasa persatuan yang kuat antar rakyat
Indonesia menjadi kunci utama kelangsungan bangsa ini.
Meskipun diwarnai dengan berbagai konflik dan segregasi di
tengah masyarakat, Indonesia tetap mampu menjaga persatuannya. Hal ini
menunjukkan bahwa semangat persatuan bangsa Indonesia sangatlah kuat dan tidak
mudah goyah.
Kemampuan bangsa Indonesia untuk bersatu dan menyelesaikan
konflik secara damai menjadi bukti nyata kekuatan persatuan. Persatuan ini
jugalah yang menjadi modal utama bangsa Indonesia untuk terus maju dan
berkembang di masa depan.
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah Indonesia, negara yang
kaya akan keberagaman, harus selalu menjaga dan merawat persatuannya.
Keberagaman suku, agama, budaya, ras, dan bahasa bagaikan harta karun yang
perlu dijaga. Tanpa persatuan, keragaman ini bukannya menjadi kekuatan,
melainkan bom atom yang dapat menghancurkan bangsa.
Sejarah telah menunjukkan banyak contoh bangsa yang punah
karena mengabaikan persatuan. Uni Soviet, raksasa dunia, runtuh bukan karena
serangan fisik, melainkan kegagalan dalam mewujudkan kesatuan bangsa.
Negara-negara Skandinavia pun bernasib sama, terpecah belah akibat gagal
menjaga persatuan dan membiarkan perpecahan berkembang.
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah
Karena itu, sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk
menjaga dan merawat persatuan Indonesia. Kita harus saling menghormati
perbedaan satu sama lain, serta bekerja sama untuk membangun bangsa yang lebih
maju dan sejahtera. Persatuan adalah kunci kekuatan bangsa, dan hanya dengan
persatuan kita dapat mencapai cita-cita kemerdekaan.
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah
Islam mengajarkan kepada para pemeluknya untuk selalu
mengedepankan persatuan dan kesatuan. Hal ini ditekankan dalam berbagai ayat
Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad saw. Persatuan dan kesatuan sangatlah
penting bagi umat Islam karena dapat memperkuat mereka dalam menghadapi
berbagai tantangan dan rintangan.
Dengan bersatu, umat Islam dapat saling membantu dan
menguatkan satu sama lain. Mereka juga dapat lebih mudah mencapai tujuan
bersama, baik dalam hal agama maupun duniawi. Persatuan dan kesatuan juga dapat
menjaga perdamaian dan keharmonisan dalam masyarakat.
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah
Dalam Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 103, Allah
berfirman:
وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ
جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُواْ
Artinya: "Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali
(agama) Allah, janganlah bercerai berai.
Menurut Prof Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah,
ayat 103 Surat Ali Imran mengandung pesan penting tentang konsekuensi persatuan
dan perpecahan umat Islam. Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk selalu
menjaga persatuan dan keutuhan demi meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Perpecahan hanya akan membawa mereka kepada kesengsaraan dan kehinaan.
Bagi orang yang beriman dan bersatu, Allah menjanjikan
keberuntungan dan kenikmatan di dunia dan akhirat. Persatuan ini diibaratkan
sebagai tali Allah yang mengikat mereka, melambangkan kekuatan dan keteguhan
dalam keyakinan.
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah
Di sisi lain, Allah memperingatkan kelompok yang sesat dan
berselisih akan mendapatkan kecelakaan dan siksa, baik di dunia maupun di
akhirat. Perpecahan ini digambarkan sebagai jurang neraka, melambangkan bahaya
dan kehancuran yang menanti mereka.
Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Tafsir Marah
Labid jilid I halaman 144 menjelaskan, ayat Ali Imran ayat 103 mengandung
pesan penting tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan. Ayat ini
mengingatkan kita untuk menghindari perpecahan dan perselisihan, yang dapat
timbul dari berbagai faktor seperti permusuhan, perbedaan pendapat dalam agama,
bahkan kesombongan dan egoisme.
Ayat ini menjelaskan bahwa perpecahan dan perselisihan akan
membawa konsekuensi berat di hari kiamat. Pada hari tersebut, wajah orang-orang
mukmin akan bersinar dengan kebahagiaan dan lembaran amalnya akan putih bersih.
Sebaliknya, wajah orang-orang yang suka berpecah belah akan menjadi hitam legam
dan lembaran amalnya akan penuh dosa.
Nabi berpesan tentang pentingnya menjaga persatuan dan
kesatuan umat. Dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim dijelaskan
bahwa memutus hubungan silaturahmi merupakan tindakan yang diharamkan dalam
Islam. Nabi saw menganjurkan umatnya untuk saling menjaga hubungan baik dan
saling memaafkan jika terjadi perselisihan.
وَعَنْ أنَسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ
قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليهِ وسلم: لاَ تَقَاطَعُوا وَلاَ
تَدَا بَرُوا وَلَا تَبَا غَضُوا وَلاَ تَحَا سَدُوا، وَكُونُواعِبَادَ اللهِ
إخْوَانًا، وَلاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أنْ يَهْجُرَ أخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثٍ.
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya: "Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu,
beliau berkata: 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Jangan
saling mencerca, jangan saling menjelekkan, jangan saling marah, dan jangan
saling memutus hubungan. Jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang
bersaudara. Tidak halal bagi seorang muslim untuk mendiamkan saudaranya lebih
dari tiga hari'." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Marilah kita jadikan bulan Syawal ini sebagai momentum untuk
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Marilah kita bersatu padu untuk
membangun bangsa Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا
وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ
Khutbah II
Sumber:
https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-syawal-menjalin-silaturahmi-dan-memperkokoh-persatuan-bangsa-b7mfT
Posting Komentar untuk "Khutbah Jumat: “Syawal, Menjalin Silaturahmi dan Memperkokoh Persatuan Bangsa”"