Rangkuman Materi SKI Kelas 5 MI: Biografi dan Masa Pemerintahan Abu Bakar as-Siddiq

Ranguman Materi SKI: Biografi dan Masa Pemerintahan Abu Bakar as-Siddiq

SKI
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Halo, sahabat blog ruslanwahid ! Selamat datang kembali di blog sederhana ini. Blog tempat berbagi berbagai informasi pendidikan, pengalaman dan berbagai materi pelajaran.

Kali ini kami akan sajikan materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) untuk kelas 5 MI semester genap bab 1 tentang Abu Bakar as-Siddiq. Pada postingan berikut ini menjelaskan kisah dan masa pemerintahan Abu Bakar as-Siddiq setelah wafat Nabi Muhammad saw. Silahkan simak penjelasan materi berikut ini dengan seksama.

Sebagaimana kita ketahui Nabi Muhammad saw. merupakan pemimpin kaum muslimin. Setelah beliau wafat, kursi kepemimpinan kosong sehingga kaum muslimin membutuhkan pemimpin baru. Guna menentukan pemimpin, kaum muslimin mengadakan musyawarah. Setelah itu, terpilihlah Abu Bakar as-Siddiq sebagai penerus kepemimpinan Nabi Muhammad saw.

Abu Bakar as-Siddiq merupakan salah satu tokoh khulafaurrasyidin. Secara istilah, khulafaurrasyidin diartikan sebagai para pemimpin yang mendapat petunjuk dari Allah SWT. Khulafaurrasyidin adalah para sahabat yang menggantikan tugas-tugas Nabi Muhammad saw. sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, dan pemimpin umat Isiam.

Tokoh khulafaurrasyidin secara berurutan, yaitu Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Khalifah pertama khulafaurrasyidin adalah Abu Bakar as-Siddiq. Beliau tiga tahun lebih muda daripada Nabi Muhammagd saw.. Abu Bakar as-Siddiq termasuk sahabat Nabi Muhammad saw. yang jujur, santun, adil, bijaksana, baik hati, tegas, dermawan, suka bermusyawarah, dan teguh memegang prinsip. Abu Bakar as-Siddiq merupakan orang yang selalu membenarkan Nabi Muhammad saw.. terutama dalam peristiwa Isra' Mikraj. Ketika Nabi Muhammad saw. mendakwahkan Islam, beliau langsung menerima ajaran tersebut dengan penuh keyakinan. 

A. Kisah Abu Bakar as-Siddiq

Abu Bakar as-Siddiq merupakan salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad saw. Berikut kisah singkat Abu Bakar as-Siddig beserta keutamaan yang dimilikinya.

1. Biografi Abu Bakar as-Siddiq

Nama asli Abu Bakar adalah Abdul Kakbah. Nabi Muhammad saw. menggantinya dengan nama Abdullah bin Abi Auhafah. Para sahabat sering memanggilnya Abu Bakar. Abu artinya bapak, sedangkan Bakar artinya segera. Beliau dilahirkan pada tahun 573 M. Beliau adalah putra Usman bin Umar (Abi Ouhafah), seorang bangsawan Makkah. Abu Bakar adalah sahabat kecil Nabi Muhammad saw. Mereka sering menggembalakan kambing bersama. Ketika muda, Abu Bakar berdagang dan menjadi pengusaha sukses. Sebagai orang yang memiliki kecerdasan tinggi, beliau mudah menerima kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah saw. Beliau pun memutuskan masuk Islam. Setelah masuk Islam, beliau diberi gelar as-Siddiq yang artinya membenarkan atau memercayakan. Gelar tersebut diberikan karena beliau merupakan orang yang pertama kali membenarkan tentang perjalanan Nabi Muhammad saw. dalam peristiwa Isra' Mikraj.

Abu Bakar sejak kecil dikenal sebagai seorang anak yang mempunyai kepribadian lembut, jujur, sabar, mulia, dan terpuji sehingga disukai oleh masyarakat. Beliau adalah sahabat Nabi Muhammad saw. yang tertua. Beliau adalah bangsawan Quraisy yang kaya dan terpandang. Sebagai sahabat Nabi Muhammad saw., beliaulah yang paling banyak mengeluarkan harta kekayaannya untuk berjuang dijalan Allah Swt. Allah Swt, menjaminnya masuk surga.

Abu Bakar as-Siddiq mempunyai kemauan yang kuat dan tegas dalam menegakkan syariat Islam. Beliau seorang pemimpin yang adil, bijaksana, dermawan, pandai, serta tidak pernah memutuskan suatu perkara yang belum jelas dan belum dipertimbangkan dengan matang. 

2. Keutamaan yang Dimiliki Abu Bakar 

Abu Bakar as-Siddiq termasuk salah satu orang yang mempunyai banyak keutamaan. Adapun keutamaan-keutamaan yang dimiliki oleh Abu Bakar as-Siddiq sebagai berikut.

a. Dijamin masuk surga dan memasuki semua pintu yang ada di sana, padahal saat itu beliau masih menjejakkan kaki di muka bumi.

b. Abu Bakar adalah laki-laki yang paling dicintai oleh Nabi Muhammad saw.. Rasulullah saw. bersabda, “Sekiranya aku diizinkan oleh Allah untuk menjadikan seseorang sebagai khalil (kekasih), niscaya aku jadikan Abu Bakar sebagai khalil-ku (kekasihku). Akan tetapi, ia adalah saudara dan sahabatku, sedangkan Allah telah menjadikan sahabat kalian ini (diriku) sebagai khalil-nya. (H.R. al-Bukhari dan Muslim)

c. Allah Swt. mempersaksikan bahwa Abu Bakar adalah orang yang ikhlas dalam mengamalkan ajaran Islam.

B. Masa Pemerintahan Khalifah Abu Bakar as-Siddiq

Abu Bakar adalah khalifah pertama yang memimpin umat Islam setelah Nabi Muhammad saw. wafat. Bagaimana kondisi pada masa pemerintahannya? Simaklah materi berikut! .
1. Pengangkatan Abu Bakar Menjadi Khalifah
Setelah Rasulullah saw. wafat, kaum muslimin bermusyawarah untuk menentukan penggantinya. Namun, musyawarah yang diikuti kaum Anshar dan Muhajirin tersebut diwarnai perselisihan. Mereka saling berselisih tentang pihak yang paling berhak menjadi pengganti Rasulullah saw..

Umar bin Khattab, Abu Bakar, dan Abu Ubaidah bin Jarrah lalu tiba di tempat musyawarah. Mereka hendak menengahi perselisihan di antara kaum Anshar dan Muhajirin tersebut. Abu Bakar mengusulkan agar kaum muslimin memilih antara Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah bin Jarrah untuk menjadi penerus Rasulullah saw.. Akan tetapi, kedua sahabat tersebut menolak dan berkata, “Demi Allah kami tidak akan menerima pekerjaan besar ini selama engkau masih ada, hai Abu Bakar! Engkaulah orang Muhajirin yang paling mulia. Engkaulah satu-satunya orang yang menyertai Rasulullah di gua saat dikejar-kejar oleh orang-orang Ouraisy. Engkaulah satu-satunya orang yang pernah diperintah Rasulullah saw. untuk menjadi imam salat ketika Rasulullah saw. sakit. Untuk itu, tengadahkanlah tanganmu wahai Abu Bakar. Kami hendak membaiatmu.”

Pada mulanya, Abu Bakar as-Siddiq merasa keberatan menerima jabatan sebagai pengganti Nabi Muhammad saw. Hal ilu merupakan amanah dari umat Islam. Akhirnya, Abu Bakar menerimanya. Umar bin Khattab kemudian memegang tangan Abu Bakar sebagai tanda pembaiatan serta diikuti oleh Abu Ubaidah. Setelah kedua sahabat ini membaiat, seluruh sahabat, baik kaum Anshar maupun Muhajirin, ikut pula membaiatnya.

Setelah pembaiatan selesai, Abu Bakar berpidato di hadapan kaum muslimin, “Wahai manusia! Aku telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik di antaramu. Jika aku menjalankan tugasku dengan baik, ikutilah aku! Jika aku berbuat salah, luruskanlah! Orang yang kamu pandang kuat, aku pandang lemah sehingga aku dapat mengambil hak darinya, sedang orang yang kau pandang lemah, aku pandang kuat sehingga aku dapat mengembalikan hak kepadanya. Hendaklah kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah Swt. dan rasul-Nya, tetapi jika aku tidak menaati Allah Swt. dan rasul-Nya, kamu tidak perlu menaatiku”?.

Abu Bakar terpilih sebagai pengganti Nabi Muhammad saw. karena beliau merupakan sahabat terdekat Nabi Muhammad saw. Beliau begitu setia mendampingi perjuangan Nabi Muhammad saw. dalam menyebarluaskan agama Islam. Beliau tidak pernah sekalipun berkhianat meskipun Nabi Muhammad saw. berada dalam kesulitan maupun kesusahan. Seumur hidupnya banyak dihabiskan bersama Nabi Muhammad saw..

Abu Bakar merupakan orang yang pertama kali masuk Islam di kalangan para sahabat Nabi Muhammad saw. Beliau senantiasa memercayai apa pun yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Bahkan, beliau yang pertama kali memercayai dan membenarkan peristiwa Isra' Mikraj yang diceritakan oleh Nabi Muhammad saw. tanpa adanya keraguan.

Pada tanggal 12 Rabiul awal 11 H/8 Juni 632 M, Abu Bakar dibaiat menjadi khalifah dan resmi memimpin umat Islam. Tugas pertama yang dipikul Abu Bakar ketika menjadi khalifah memang berat. Setelah Nabi Muhammad saw. wafat, banyak orang yang murtad dan mengaku sebagai nabi. Padahal Nabi Muhammad saw. merupakan nabi terakhir yang diutus ke bumi. Untuk menumpasnya, Abu Bakar mengadakan pertempuran yang dikenal sebagai Pertempuran Yamamah. Beliau juga menumpas orang-orang yang enggan membayar zakat.

2. Jasa-Jasa Khalifah Abu Bakar

Berikut beberapa jasa Abu Bakar as-Siddiq ketika menjabat Sebagai khalifah yang memimpin umat Islam.

a. Memperbaiki Kehidupan Sosial Masyarakat.

Pada awal kepemimpinan Khalifah Abu Bakar, banyak bermunculan orang-orang murtad, nabi-nabi palsu, dan orang-orang yang enggan membayar zakat. Beliau berusaha melawan orang-orang tersebut agar tidak menimbulkan kekacauan di tanah Arab. Caranya dengan memperbaiki kehidupan sosial masyarakat agar tercipta stabilitas wilayah Islam.

Setelah Nabi Muhammad wafat, banyak orang Islam yang murtad. Orang-orang murtad terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok orang yang tidak mau membayar zakat serta kelompok orang yang menolak ajaran agama Islam seluruhnya.

Selain orang-orang murtad, Khalifah Abu Bakar juga membasmi nabi-nabi palsu. Berikut nabi-nabi palsu tersebut.

1) Aswad al-Ansi

Aswad adalah pemimpln suku Ansi di Yaman. la mengaku sebagai nabi menjelang akhir masa hidup Rasulullah saw. Ia berhasil merekrut sejumlah pasukan dan bersekutu dengan daerah-daerah sekitar Yaman untuk melancarkan pemberontakan terhadap pemerintahan Islam.

2) Tulaihah bin Khuwailid
Tulaihah dikenal sebagai orang yang ahli dalam pertempuran dan orang kaya dari Bani As'ad di selatan Arab. Pada masa kekhalifahan Abu Bakar as-Siddiq, ia murtad dan mengaku sebagai nabi.

Ia bercerita bahwa Malaikat Jibril telah mendatanginya dan memberinya wahyu beberapa hal. Salah satunya salat yang cukup dikerjakan dengan berdiri tanpa harus sujud.

3) Musailamah al-Kazab

Musailamah adalah nabi palsu yang berasal dari Bani Hanifah, salah satu kabilah di Yamamah. Ia meyakinkan orang-orang akan kenabiannya menggunakan sihir. Musailamah menyatakan bahwa ia memperoleh wahyu dan berbagi wahyu dengan Nabi Muhammad saw. Ia juga menyatakan diri sebagai utusan Allah Swt. bersama Nabi Muhammad. Bahkan, ia menyusun ayat-ayat sebagai tandingan ayat Al-Qur'an. Sebagian besar ayat buatannya berisi pujian terhadap kelebihan-kelebihan sukunya dibandingkan suku lain.

4) Sajah binti al-Harits

Sajah merupakan satu-satunya nabi palsu wanita dari Bani Thamim. Dia merupakan dukun yang mengaku sebagai nabi. Ia membentuk persekutuan dengan melangsungkan pernikahan dengan nabi palsu lainnya, yaitu Musailamah al-Kazab. Persekutuan tersebut membuat kekuatan mereka semakin kuat.

Khalifah Abu Bakar mengirim pasukan ke wilayah Irak untuk menumpas para nabi palsu tersebut. Pasukan yang dikerahkan Khalifah Abu Bakar dipimpin oleh panglima tempur yang andai, seperti Khalid bin Walid dan Amnu bin 'Ash, Berkat kelihaian para panglima dan ketegasan khalifah, satu per satu nabi palsu d pat ditumpas.

b. Mengumpulkan Ayat-Ayat Al-Qur'an

Pada masa Khalifah Abu Bakar, mulai dilakukan pengumpulan ayatayat Al-Qur'an. Hal ini didasarkan pada usulan Umar bin Khattab. Umar merasa khawatir Al-Qur'an akan hilang dikarenakan banyaknya penghafal yang gugur dalam pertempuran Yamamah. Saat itu, ayat-ayat Al-Qur'an masih tersebar di atas daun kurma, daun kering, dan kulit binatang sehingga dikhawatirkan akan rusak dan hilang.

Awalnya, Abu Bakar merasa keberatan dengan usulan tersebut karena pengumpulan ayat-ayat Al-Qur'an belum pernah dilaksanakan sebelumnya semasa Nabi Muhammad saw. hidup. Karena alasan Umar yang rasional, yaitu banyaknya sahabat penghafal Al-Qur'an yang gugur di medan pertempuran dan dikhawatirkan akan habis seluruhnya, Abu Bakar menyetujuinya. Selanjutnya, beliau menugaskan Zaid bin Tsabit (penulis wahyu pada masa Nabi Muhammad saw.) sebagai ketua pengumpulan ayat-ayat Al-Qur'an tersebut.

Ayat-ayat Al-Qur'an berhasil dikumpulkan dalam mushaf. Sebagai ketua, Zaid bin Tsabit menyerahkan mushaf Al-Qur'an kepada Khalifah Abu Bakar untuk menyimpannya. Sepeninggal beliau, mushaf ini diserahkan kepada Umar bin Khattab. Sepeninggal Umar, mushaf diserahkan kepada Hafshah sampai nantinya akan diserahkan kepada khalifah ketiga, yaitu Utsman bin Affan. Mushaf ini sampai sekarang dikenal dengan istilah Mushaf Utsmani.

c. Meningkatkan Kesejahteraan Umum

Khalifah Abu Bakar mendirikan sebuah lembaga bernama Baitul Mal. Tujuan Baitul Mal adalah meningkatkan kemaslahatan umat Islam. Lembaga ini bertugas mengatur pendapatan negara dari zakat, infak, sedekah yang berasai dari kaum muslimin, ganimah, dan jizyah dari warga negara nonmuslim. Lembaga ini juga ditugaskan untuk mengatur gaji pegawai, anggaran pembangunan, dan anggaran kesejahteraan rakyat.

Berdasarkan suatu riwayat, Abu Bakar sebagai khalifah tidak pernah mengambil atau menggunakan uang dari Baitul Mal sepeser pun, kecuali yang telah ditetapkan sebagai gajinya. Menurut beliau, tidak berhak mengambil sesuatu dari Baitul Mal karena itu milik umat Islam.

Demi kesejahteraan umat Isiam, Abu Bakar membuat beberapa kebijakan. Adapun kebijakan-kebijakan tersebut sebagai berikut.

1) Menggaji khalifah dari harta Baitul Mal dengan jumlah yang mencukupi. Dengan demikian, khalifah tidak perlu melakukan pekerjaan lain selain mengurusi umat dan rakyatnya.

2) Memutuskan segala perkara dengan jalan musyawarah dan mengangkat Umar bin Khattab sebagai Dewan Syura.

3) Membentuk Dewan Syariah yang bertugas memutus perkara yang dihadapi umat islam.

4) Menugaskan beberapa sahabat untuk menjadi wakil khalifah di beberapa wilayah yang dikuasai negara Islam dan wilayah taklukan lainnya. Mereka bertugas memelihara keamanan dan kestabilan wilayah, menyebarkan agama Islam, berjuang di jalan Allah Swt , mengajari kaum muslimin tentang agama, memelihara kesetiaan pada khalifah, mendirikan salat, menegakkan hukum Isiam, dan melaksanakan syariat Allah Swt.

d. Memperluas dan Mengembangkan Wilayah Islam

Sebelum wafat, Nabi Muhammad saw. mewasiatkan mengenai misi pengutusan Usamah. Pengutusan Usamah bertujuan membuat kaum murtad takut ketika mengetahui kaum muslimin yang akan bertempur melawan kaum murtad di Syam. Wasiat ini dijalankan oleh Abu Bakar as-Siddiq setelah diangkat menjadi khalitah Boliau melawan kaum murtad dan meninggikan kalimat tauhid di seluruh wilayah Islam yang baru.

Upaya memperluas dakwah Islam pada masa Khalifah Abu Bakar tidak berhenti sampai di situ saja. Beliau mulai mengirimkan pasukan-pasukan agar dakwah Islam sampai ke seluruh pelosok Arab, seperti Persia, Irak, dan Syam. Dalam pongiriman pasukan pasukan tersebut, Abu Bakar memberikan komando kepada sahabat sahabat yang ahli dalam taktik bertempur, seperti Khalid bin Walid untuk memimpin pasukan yang menuju ke Persia. Beliau mengirim empat komandan ke Romawi, yaitu Abu Ubaidah ibnu al-Jarrah, Yazid bin Abi Sufyan, Amru bin 'Ash, dan Surah bil bin Hasanah. Masing-masing memimpin pasukan dari arah yang borbeda.

Abu Bakar mengutus pasukan ke Persia di bawah komando Khalid bin Walid. Pasukan kaum muslimin berhasil menaklukkan beberapa wilayah di sekitar Persia dan menjadikan wilayah-wilayah tersebut tunduk pada Daulah Islamiah. Ketika melanjutkan ekspansinya ke Irak, Khalid menerima surat perintah dari Khalifah Abu Bakar agar pergi ke Syam. Tujuannya membantu pasukan kaum muslimin yang kewalahan dalam menghadapi perlawanan pasukan Romawi.

Pada waktu itu, Jumlah pasukan kaum muslimin di Syam kurang dari 40 ribu, sedangkan jumlah kaum kafir Romawi lebih darl 200 ribu pasukan. Berkat pertolongan dari Allah Swt. dan kepiawaian panglima tempur yang cerdas, kaum muslimin memperoleh kemenangan dengan taktik yang luar biasa. Khalid menukar pasukan sayap kiri dengan sayap kanan sehingga pasukan Romawi mengira bahwa mereka melawan pasukan muslimin yang baru. Kemenangan pertama melawan Romawi Ini merupakan penutup dari sekian prestasi gemilang yang diraih oleh Khalifah Abu Bakar as-Siddiq dalam menjalankan pemerintahan.

Masa pemerintahan Abu Bakar berlangsung kurang lebih selama dua tahun. Beliau mengalami sakit yang cukup parah. Beliau wafat pada 21 Jumadil akhir 13 H bertepatan dengan 23 Agustus 634 M pada usia 63 tahun. Ketika sedang sakit, Abu Bakar menunjuk Umar bin Khattab sebagai khalifah pengganti beliau untuk menghindari perpecahan di antara umat Islam. Penunjukan Umar sebagai khalfah telah dimusyawarahkan dengan sahabat-sahabat yang lain.

Demikian kami sajikan materi pelajaran SKI kelas 5 MI semester genap tentang Kisah dan masa pemerintahan Abu Bakar as-Siddiq. Semoga bermanfaat dan terima kasih atas kunjungan Anda. 

Posting Komentar untuk "Rangkuman Materi SKI Kelas 5 MI: Biografi dan Masa Pemerintahan Abu Bakar as-Siddiq "