Rangkuman Materi SKI Kelas 3 MI Bab 6: Masa Dewasa Nabi Muhammad SAW
Pada kesempatan ini, kita akan mengikuti
pelajaran yang menggali kisah masa dewasa Nabi Muhammad saw, periode yang penuh
dengan tantangan, perjuangan, dan keberhasilan yang luar biasa. Masa dewasa
Nabi Muhammad saw merupakan tahap kehidupan beliau yang menjadi tonggak penting
dalam sejarah Islam.
Marilah kita mengambil hikmah dan pelajaran
berharga dari kisah masa dewasa Nabi Muhammad saw. Dalam mengikuti pelajaran
ini, kita diharapkan dapat meneladani kejujuran, keadilan, ketabahan,
kepedulian sosial, dan ketakwaan yang beliau tunjukkan. Melalui contoh dan
ajaran beliau, kita dapat membentuk diri menjadi pribadi yang baik, memperjuangkan
kebenaran, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Marilah kita membuka hati dan pikiran kita,
dan bersama-sama menelusuri perjalanan masa dewasa Nabi Muhammad saw. Semoga
kita mendapatkan inspirasi dan kebijaksanaan yang akan membimbing kita dalam
menghadapi tantangan hidup, mengembangkan potensi diri, dan menjalani kehidupan
yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
A. Kesabaran dan Kepedulian Nabi Muhammad saw.
Sejak masih kanak-kanak, beliau sudah harus hidup dalam kondisi yang berat, di usia 6 tahun Nabi Muhammad saw., ibundanya Siti Aminah meninggal dunia. Di usia tersebut beliau sudah dalam keadaan yatim piatu. Menginjak remaja pun harus kehilangan dua sosok orang tua yang beliau sayangi, yaitu meninggalnya Abdul Muthalib Kakeknya dan Abu Tholib Paman beliau.
Tetapi kondisi tersebut justru menjadikan Nabi Muhammad menjadi pribadi yang penuh dengan kesabaran dan penuh kepedulian. Nabi Muhammad saw pernah diajak berniaga ke negeri Syam, padahal jaraknya sangat jauh, dan resikonya cukup berbahaya, karena selain cuaca yang ekstrim, ada juga gangguan gerombolan perompak yang dapat mengancam keselamatan harta benda, bahkan nyawa. Namun Nabi Muhammad saw. tetap turut ikut berdagang dengan rasa sabar.
Kesabaran dan kepedulian dengan kondisi Pamannya. Inilah yang membuat beliau Rasulullah saw. menjadi pribadi yang dewasa, mampu bertahan, Karena beliau yakin Allah swt bersama dengan orang-orang yang sabar dan peduli kepada kerabat dan sesama manusia.
B. Nabi Muhammad saw. Bekerja
1. Tekun dalam Bekerja
Nabi Muhammad saw. pernah menggembala Kambing, beliau juga pernah berdagang. Di dalam setiap pekerjaannya beliau selalu melakukannya dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab (tekun).
Abu Thalib melihat keponakannya bekerja dengan penuh ketekunan. Nabi Muhammad saw. mampu memperlihatkan semangat, kemauan yang keras. Nabi Muhammad saw. juga bertanggung jawab dalam setiap pekerjaannya. Karena melihat kesungguhannya itulah beliau diajak pamannya ke Negeri Syam untuk berniaga.
Sepulang dari perniagaan, Nabi Muhammad semakin tampak sifat kedewasaannya, yang penuh ketekunan dan tanggung jawab. Beliau membantu pamannya menyiapkan air untuk para pendatang yang beribadah ke Baitullah (ka’bah), di kota Makkah al-Mukarromah. Kegiatan ini beliau lakukan hingga menjelang usia dewasa.
2. Jujur dalam berdagang
Saat usia Nabi Muhammad Saw. menjelang 25 tahun. Beliau mendapat kepercayaan untuk membawa barang dagangan Khadijah ke negeri Syam.
Selama berdagang untuk Khadijah, Nabi Muhammad saw. memperoleh keuntungan yang banyak. Hal ini didapatkan karena selama berdagang ia sangat jujur, ramah, sungguhsungguh dan tekun, juga murah senyum kepada pembeli.
Nabi Muhammad saw. tidak pernah berbohong dalam berdagang. Jika ia melihat ada barang dagangan yang rusak, maka ia tunjukkan kerusakkannya. Jika barang tersebut dalam keadaan cacat, maka ia tidak akan menjual dengan harga yang mahal, tetapi sesuai dengan kondisi barang tersebut.
Apa yang dilakukan Nabi Muhammad saw. dalam berdagang tidak membuatnya rugi. Bahkan, ia mendapatkan keuntungan yang besar, sebab cara berdagang yang dilakukan Nabi Muhammad saw. banyak orang yang senang dan banyak membeli barang yang didagangkan sehingga barang yang dijual Nabi Muhammad saw. tidak tersisa.
Mereka merasa senang karena menjumpai pedagang yang benar-benar jujur. Mereka senang mendapatkan barang yang baik dan tidak tertipu.
Khadijah adalah seorang wanita yang sangat
terkenal sebagai pedagang yang kaya raya. Khadijah sangat tertarik setelah
mendengar kejujuran dan budi pekerti Nabi Muhammad saw. terlebih setelah
Maisarah salah seorang kepercayaan Khadijah menceritakan pengalamannya bersama
Nabi Muhammad saw selama perniagaan dan keberhasilannya, juga sikap dan sifat
Nabi Muhammad saw. dalam berdagang ke negeri Syam tersebut.
C. Pernikahan Nabi Muhammad saw.
Kota Makkah adalah daerah kelahiran Nabi Muhammad saw., Kota yan posisi daerahnya di bagian tengah Jazirah Arab yang merupakan salah satu tempat paling terbelakang pada saat itu. Kondisi saat itu masyarakatnya berprilaku jahiliah, pada saat itu Muhammad dikenal memiliki sifat yang berbeda dengan orang-orang disekitarnya. Beliau dijuluki Al-Amin (orang yang dapat dipercaya), karena Nabi Muhammad memang dikenal sebagai orang yang sangat jujur di kalangan masyarakat Makkah pada saat itu. Kejujuran dan kesederhanaannya membuat banyak orang yang mempercayainya.
Saat dahulu remaja, Nabi Muhammad saw. berdagang bersama pamannya, Nabi Muhammad saw. banyak mendapatkan ilmu dalam berniaga. Sifatnya yang jujur dan mulia menjadikan orang lain percaya dan mengajak untuk bekerja sama dalam berdagang.
Salah seorang yang simpati adalah Siti Khadijah, seorang saudagar kaya di kota Makkah saat itu. Khodijah menginginkan Nabi Muhammad saw. pada usia 25 tahun bekerja padanya dengan menjualkan barang-barang dagangannya ke Syam. Nabi Muhammad saw. dipercaya untuk berdagang dan ditemani oleh Maisyarah.
Aktivitas tentang cara dagangnya Nabi saw. itu diceritakan Maisyarah ke pada Khadijah. Kemudian Khadijah terpikat oleh akhlak Nabi Muhammad saw. sehingga mengutus Nufaisah Binti Mun-ya untuk menemui Nabi agar mau menikah dengan Khadijah. Setelah itu Nabi bermusyawarah dengan pamannya dan disetujuinya, akhirnya Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad saw dengan mas kawin 20 ekor unta.
Umur Khadijah pada waktu itu 40 tahun dan Nabi Muhammad saw. 25 tahun. Dalam perkawinannya Nabi dianugerahi 6 putra-putri yaitu Qāsim, Abdullāh, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulṡum dan Fāṭimah. Semua anak laki-laki Nabi wafat waktu masih kecil dan anak perempuannya yang masih hidup sampai Nabi wafat adalah Fāṭimah.
D. Peristiwa Peletakan Kembali Hajar Aswad
Sebelum masa keNabian, pada usia 35 tahun lima tahun, ada suatu peristiwa yaitu Kota Makkah dilanda banjir besar hingga meluap ke Baitul Haram. Akibat peristiwa itu orang-orang Quraisy sepakat untuk memperbaiki Ka’bah, dan arsitek dalam kegiatan perbaikan Baitul Haram itu adalah orang Romawi yang bernama Baqum.
Ketika pembangunan sudah sampai di bagian Hajar Aswad mereka saling berselisih tentang siapa yang meletakkan hajar Aswad ditempat semula dan perselisihan ini sampai 5 hari tanpa ada keputusan dan bahkan hampir terjadi pertumpahan darah. Akhirnya Abu Umayah menawarkan jalan keluar siapa yang pertama kali masuk lewat pintu masjid itulah orang yang memimpin peletakan Hajar Aswad. Semua pada sepakat dengan cara ini. Allah swt. menghendaki ternyata yang pertama kali masuk pintu masjid adalah Rasulullah saw. dan yang berhak adalah Rasulullah.
Orang-orang Quraisy berkumpul untuk meletakkan Hajar Aswad. Ketika diminta untuk mengambil keputusan tentang peletakan Hajr Aswad tersebut, beliau berpikir sejenak mencari cara agar keputusannya adil dan bijaksana. Tidak lama kemudian, beliau membentangkan surbannya dan meletakkan Hajar Aswad di tengah surban tersebut seraya memanggil utusan masing-masing kabilah. Beliau menyuruh para utusan setiap kabilah untuk memegang dan mengangkat surban tersebut secara bersama-sama hingga ketempat Hajar Aswad itu diletakkan. Setelah mendekati tempatnya Nabi mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya ke tempat semula akhirnya legalah semua.
Setiap kabilah merasa senang dan kagum atas keputusan yang tepat itu. Maka perpecahan dan pertikaian di antara mereka tidak terjadi. Masyarakat Makkah kembali tenang dan damai berkat keputusan yang bijaksana dari sorang manusia mulia yang kelak akan menjadi nabi dan rasul akhir zaman. Penduduk Makkah melihat pribadi Muhammad adalah pribadi yang baik dan dapat dipercaya sehingga mereka menjuluki “Al-Amin” yang artinya dapat dipercaya, kepada Nabi Muhammad saw..
Mutiara Hikmah
Sifat-sifat wajib yang dimiliki Rasulullah,
harus menjadi sifat-sifat yang harus kita contoh (tauladani), yaitu: (1) Siddiq,
artinya benar. Segala perbuatan dan juga perkataan Nabi dan Rasul ialah benar,
jadi mustahil bahwa Nabi dan juga Rasul ialah pembohong, (2) Amanah, adalah
pengertian dari dapat dipercaya atau terpercaya. Mustahil bahwa seorang Nabi
dan Rasul itu berkhianat ataupun seorang pengkhianat, (3) Tabligh, artinya
menyampaikan wahyu pada umatnya, bahwa seorang nabi dan rosul telah
menyampaikan wahyu Allah Swt. pada orang lain, sehingga mustahil bila mereka
menyembunyikan wahyu atau sebuah risalah Allah Swt. pada umatnya, (4) Fathanah,
artinya cerdas, mustahil bahwa seorang Nabi dan Rasul jika tidak mengerti
apa-apa atau bodoh.
Kesimpulan
Sejak masih kanak-kanak, beliau sudah harus hidup dalam kondisi yang berat, di usia 6 tahun Nabi Muhammad saw, ibundanya Siti Aminah meninggal dunia. Di usia tersebut beliau sudah dalam keadaan yatim piatu.
Nabi Muhammad saw mampu memperlihatkan
semangat, kemauan yang keras. Nabi Muhammad saw juga bertanggung jawab dalam
setiap pekerjaannya.
Nabi Muhammad saw. tidak pernah berbohong
dalam berdagang. Jika ia melihat ada barang dagangan yang rusak, maka ia
tunjukkan kerusakkannya.
Khadijah adalah seorang wanita yang sangat terkenal sebagai pedagang yang kaya raya. Khadijah sangat tertarik setelah mendengar kejujuran dan budi pekerti Nabi Muhammad saw.
Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad saw. dengan mas kawin 20 ekor unta muda.
Nabi dianugerahi 6 putra-putri yaitu Qāsim, Abdullāh, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulṡum dan Fāṭimah.
Pada peristiwa peletakan kembali Hajar Aswad penduduk Mekah melihat pribadi Muhammad adalah pribadi yang dapat dipercaya dan bijaksana sehingga mereka menjuluki “Al-Amin” yang artinya dapat dipercaya
Demikian rangkuman materi SKI Kelas 3 MI Bab 6: Masa Dewasa Nabi Muhammad SAW. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Posting Komentar untuk "Rangkuman Materi SKI Kelas 3 MI Bab 6: Masa Dewasa Nabi Muhammad SAW"
Posting Komentar