Ringkasan Materi SKI Kelas 4 MI Bab 7: Hijrah Nabi Muhammad SAW Ke Yasrib
Peristiwa
hijrah ini memiliki dampak yang sangat besar dalam pembentukan dan perkembangan
umat Islam. Tidak hanya secara politik, tetapi juga sosial dan agama. Hijrah
ini menandai perubahan yang signifikan dalam sejarah Islam dan merupakan awal
dari kalender Hijriyah yang digunakan oleh umat Muslim hingga saat ini.
Bagi Nabi
Muhammad SAW, hijrah bukanlah sekadar sebuah perpindahan fisik dari satu tempat
ke tempat lain. Hijrah ini merupakan perintah dan petunjuk langsung dari Allah
SWT sebagai bagian dari rencana-Nya untuk menyebarkan ajaran Islam dan
membangun masyarakat Muslim yang kuat. Hijrah menjadi tonggak awal dalam
pengembangan umat Islam sebagai suatu entitas politik yang memiliki kekuasaan
dan tanggung jawab dalam membentuk sebuah negara.
Untuk lebih
lengkapnya pembahasan kita kali ini, silahkan Simak uraian di bawah ini dengan
seksama.
A. Sebab-sebab Hijrah Nabi Muhammad Saw. ke Yasrib
Tahukah kamu, apa yang menjadi penyebab Nabi
Muhammad Saw. Hijrah ke Yasrib?
Sebab-sebab Nabi Muhammad Saw. hijrah ke
Yasrib diantaranya adalah:
1. Perintah Allah Swt. untuk Berhijrah ke Yasrib
Ketika rapat para pemuka suku Quraisy di
Darun-Nadwah berlangsung, Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad Saw.,
yaitu Al-Qur'an Surah Al- Anfal ayat 30. Sesudah malaikat Jibril menyampaikan
wahyu tersebut, ia berkata kepada Nabi Muhammad Saw., “Wahai Rasulullah! janganlah engkau tidur malam ini di atas
tempat tidur engkau yang telah biasa tidur di atasnya.
Sesungguhnya, Allah menyuruh engkau supaya
berangkat hijrah ke Yasrib.”
2. Tekanan kaum Kafir Quraisy
Kaum Muslimin yang tinggal di Makkah terutama
Nabi Muhammad Saw. sangatlah menderita. Mereka mengalami kesulitan dan
kesengsaraan akibat perbuatan kaum kafir Quraisy. Mereka mendengar bahwa orang-orang Yasrib
telah banyak memeluk agama Islam. Orang-orang di Yasrib juga mengadakan
perjanjian tolong-menolong dengan beliau serta sanggup menyampaikan dukungan
kepada Nabi Muhammad Saw.
Bertambah marah kaum kafir Quraisy. Setiap
hari, Nabi Muhammad Saw. menerima berita dari sahabat-sahabatnya dianiaya oleh
kaum kafir Quraisy. Oleh sebab itu, Rasulullah Saw. memerintahkan sebagian
sahabat untuk hijrah ke Yasrib.
3. Adanya jaminan keamanan dari penduduk Yasrib.
Sebelum Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Yasrib,
ada beberapa orang Yasrib yang sudah memeluk agama Islam. Mereka datang ke
Makkah pada waktu musim haji. Setiap tahun, kota Makkah dikunjungi bangsa Arab.
Hal itu dimanfaatkan Nabi Muhammad Saw. untuk menyiarkan agama Islam.
Pada suatu malam, Rasulullah Saw. bertemu
dengan serombongan orang dari Yasrib yang berjumlah enam orang. Mereka berasal
dari keturunan Khazraj. Setelah memperkenalkan diri, Rasulullah mengajak mereka
untuk memeluk agama Islam. Mereka langsung menerima ajakan beliau. Peristiwa
ini terjadi pada tahun ke-11 dari Kenabian. Merekalah orang Yasrib pertama yang
masuk Islam.
Mereka
berenam kemudian meninggalkan Makkah
menuju Yasrib dan menyiarkan agama Islam di tengah-tengah
masyarakat Yasrib. Mereka berjanji akan kembali lagi pada musim haji yang akan
datang.
Pada musim haji tahun ke-12 dari kenabian,
mereka benar-benar datang memenuhi janjinya.
Mereka datang bersama dengan tujuh orang dari Yasrib. Nabi Muhammad Saw.
membaiat mereka di Bukit Aqabah. Baiat inidisebut dengan Baiat Aqabah Pertama.
Adapun baiat Nabi Muhammad Saw. berisi sebagai berikut.
- Hendaklah kamu sekalian menyembah kepada Allah yang Maha Esa dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun
- Janganlah kamu mengambil hak orang lain tanpa izin.
- Janganlah kamu melakukan zina
- Janganlah kamu membunuh anak-anak.
- Janganlah kamu berdusta dan berbuat kedustaan.
- Janganlah kamu menolak perkara yang baik
- Hendaklah kamu mengikuti Rasulullah Saw., baik dengan terpaksa maupun tidak.
- Janganlah kamu merebut sesuatu perkara dari ahlinya (yang mengerjakan- nya). Kecuali jika kamu melihat dengan nyata-nyata akan kekafiran orang yang mengerjakan perkara itu dengan tanda-tanda bukti (keterangan) dari Allah Swt. yang menunjukkan kekafirannya.
- Hendaklah kamu mengatakan kebenaran (haq) di mana pun kamu berada dan janganlah kamu takut atau khawatir terhadap celaan orang dalam mengerjakan agama Allah (Islam).
Setelah di baiat mereka kembali ke Yasrib dan
mendakwahkan Islam di sana. Mereka juga menjamin keamanan dari penduduk Yasrib.
Nabi Muhammad Saw. juga mengutus Mush’ah bin Umair untuk mendampingi mereka ke
Yasrib.
4. Permintaan penduduk Yasrib agar Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Negeri Yasrib.
Pada musim haji pada tahun ke-13 dari
kenabian, banyak penduduk Yasrib yang ingin menjalankan ibadah haji. Mereka
berjumlah 73 laki-laki dan dua perempuan. Seluruhnya berjumlah 75 orang,
terdiri atas 63 laki-laki dari golongan Khazraj, 11 laki-laki dari golongan
Aus, dan 2 orang perempuan dari golongan
Khazraj yang bernama Nusaibah binti ka’ab Bani
an-Najjar dan Asma binti Amr dari Bani Salamah.
Setelah mengerjakan wukuf di Padang Arafah, pada waktu matahari
terbenam, berangkatlah mereka ke bukit Aqabah di Mina. Sesampai di bukit Aqabah
mereka berkumpul bersama Nabi Muhammad Saw.
dan paman beliau yang bernama Abbas. Selanjutnya Rasulullah Saw. membaiat
75 orang tersebut. Baiat kedua ini disebut juga Baiat Al-Aqabah al-Kubra (Baiat
Aqabah yang terbesar).
Isi Baiat Aqobah Kubro
- Berjanji mendengar dan mentaati Nabi Muhammad Saw.
- Berjanji menafkahkan harta, baik dalam keadaan mudah maupun sulit
- Berjanji melakukan amar makruf dan nahi mungkar
- Berjanji tetap tabah menghadapi celaan kaum kafir
- Berjanji melindungi Nabi Muhammad Saw. sebagaimana mereka melindungi diri dan keluarganya.
Pada Baiat Aqobah Kubro ini, penduduk Yasrib
meminta agar Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Yasrib dan menjadi pemimpin mereka di
sana.
B. Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad Saw. ke Yasrib
Tahukah kamu peristiwa apa saja yang terjadi
ketika Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Yasrib?
Peristiwa yang terjadi ketika Nabi Muhammad
Saw. hijrah ke Yasrib diantaranya:
1. Rencana Jahat yang akan Dilakukan Kaum Kafir Quraisy
Kaum muslimin semakin hari semakin banyak yang hijrah ke Yasrib. Melihat gejala ini, kaum kafir Quraisy merasa khawatir jika kota Yasrib akan menjadi pusat perkembangan agama Islam. Oleh karena itu, mereka harus bertindak cepat menghadapi Nabi Muhammad Saw. sebelum beliau melaksanakan hijrah.
Kepala-kepala suku Quraisy dikumpulkan pada
hari Sabtu akhir bulan Shafar tahun ke-13 dari Kenabian Muhammad Saw. Pertemuan
diselenggarakan di sebuah gedung yang bernama Darun-Nadwah.
Mereka yang hadir, antara lain sebagai
berikut.
- Utbah bin Rabi’ah dan Syaibah bin Rabi’ah wakil dari suku Bani Abdi Syamsin.
- Harts bin Amir wakil dari suku Bani Naufal.
- Thu’aimah bin mut’im wakil dari suku Bani Adi.
- Nadhar bin Harits wakil dari suku Bani Abdud Dar.
Peserta yang hadir berjumlah lebih kurang
seratus orang yang terdiri atas kepala dari kabilah-kabilah di kota Makkah dan
sekitarnya. Adapun yang dibicarakan dalam rapat tersebut adalah bagaimana cara
menghentikan dakwah Nabi Muhammad Saw. dan semangat Islam yang telah
menyala-nyala terutama di kota Yasrib.
Setelah rapat dimulai, ada yang mengemukakan
pendapat, “Sebaiknya dijaga saja rumah Muhammad agar tidak berani keluar.” Ada
pula yang mengusulkan, “Lebih baik
Muhammad dipenjara dalam rumah dan makanan cukup di lemparkan saja.“Kemudian
ada seorang yang berpendapat, “Sebaiknya, Muhammad ditangkap saja lalu dijerat
dan dimasukkan ke dalam peti sampai ia binasa.”Akhirnya Abu Jahal mengusulkan, “Muhammad
harus dibunuh secepatnya. Dengan mengambil lima orang pemuda suku Quraisy yang
gagah perkasa dan berani untuk memancung kepala Muhammad.” Apabila kelima
pemuda telah membawa Muhammad ke hadapan kita, kita harus memberi hadiah paling
sedikit 1000 dinar.” Pendapat dan usulan Abu Jahal disetujui dan akhirnya rapat
ditutup.
2. Sahabat yang Menyertai Nabi Muhammad Saw. Ketika Hijrah ke Yasrib
Sesudah malaikat Jibril menyampaikan wahyu ia
berkata kepada Nabi Muhammad Saw., “Wahai Rasulullah! janganlah engkau tidur
malam ini di atas tempat tidur engkau yang telah biasa tidur di atasnya.
Sesungguhnya, Allah menyuruh engkau supaya berangkat hijrah ke Yasrib.”
Setelah turun surah perintah hijrah, Nabi
Muhammad Saw. mempersiapkan segala
sesuatunya untuk hijrah ke Yasrib. Ada beberapa sahabat yang menyertainya atau
membantunya ketika hijrah ke Yasrib antara lain sebagai berikut:
a. Abu Bakar ra
Sesudah
mendapat perintah dari
Allah Swt. untuk
berhijrah, Nabi Muhammad Saw. pergi ke rumah Abu Bakar. Di hari yang
panas, dengan bertutup muka dan kepala beliau sampai dirumah Abu Bakar.
Abu Bakar terkejut melihat kedatangan
Rasulullah Saw. yang terburu-buru. Setelah masuk, beliau segera duduk dan
berkata kepada Abu Bakar, “Allah Ta’ala telah mengizinkan aku ke luar dan
hijrah (dari Makkah ke Yasrib)”.
Abu Bakar menjawab, “Berteman dengan saya, ya
Rasulullah?” Jawab Nabi Muhammad Saw., “ya dengan izin Allah.” Kemudian Abu Bakar ra menangis bahagia. Lalu
ia berkata, “Ya Rasulullah! Ambilah salah satu dari kedua ekor unta saya untuk
kendaraan Tuan.”
Nabi Muhammad Saw. memilih unta yang terbaik
kepunyaan Abu Bakar yang baru saja dibelinya dengan harga 800 dirham. Unta Itu
bernama Al- Qushwa. Selanjutnya Nabi Muhammad Saw. pulang ke rumahnya.
Abu Bakar berkemas-kemas dan memerintahkan
keluarganya mempersiapkan bekal untuk perjalanan jauh. Asma dan Aisyah putrinya
menyiapkan bekal seperti makanan dan pakaian. Abu Bakar juga berpesan kepada
Abdullah, putranya supaya setiap hari mendengarkan komentar orang- orang
Quraisy tentang kepergiannya dengan Rasulullah Saw. Kepada pembantunya, Amir
bin Fuhairah untuk menggembala kambingnya di dekat Gua Tsur agar air susunya
dapat dijadikan untuk minum.
Demikian juga kepada pembantunya yang lain
yang bernama Abdullah bin Uraiqith, supaya pada hari yang ditentukan ia datang
ke Gua Tsur disuruh menunjukkan jalan kemudian ke Yasrib bersama-sama dengan
Amir bin Fuhairah.
b. Ali bin Abi Thalib
Setelah ke rumah Abu Bakar, Nabi Muhammad Saw.
memanggil Ali bin Abi Thalib. Rasulullah Saw. berpesan kepada Ali agar bermalam
dan tidur di tempat tidur beliau, seraya berselimut dengan selimut yang biasa
dipakai oleh beliau. setiap beliau tidur malam hari. Pesan beliau yang lain
kepada Ali adalah supaya barang-barang milik orang lain yang dititipkan kepada
Rasulullah Saw. dikembalikan kepada pemiliknya. Sesudah itu hendaklah Ali
segera menyusul berhijrah ke Yasrib bersama keluarga Nabi Muhammad Saw.
Setelah matahari tenggelam, Rasulullah Saw.
dan Abu Bakar bersiap-siap berangkat hijrah. Pada saat yang sama, di luar rumah
Rasulullah Saw., telah berkumpul para pemuda pilihan untuk membunuh Nabi
Muhammad Saw. Ali lalu tidur di tempat tidur Rasulullah dan berselimut dengan
selimut beliau. Oleh karena itu, jika para pengepung mengintai rumah,
kelihatanlah oleh mereka bahwa Nabi Muhammad Saw. sedang tidur.
Rasulullah kemudian meninggalkan rumah tanpa
diketahui oleh musuhnya. Sampai malam hari, para pengepung masih menunggu
Rasulullah Saw. keluar. Mereka marah setelah mengetahui bahwa yang tidur bukan
Nabi Muhammad Saw., melainkan Ali. Mereka bertanya kepada Ali tentang
keberadaan Rasulullah Saw. Ali menjawab tidak tahu. Kemudian Ali ditarik ke
luar dan dibawa ke dalam masjid. Ali dipukuli dan ditendang oleh mereka agar
menunjukkan tempat persembunyian Rasulullah Saw. Namun, Ali tetapi menjawab
tidak tahu.
Setelah mengembalikan barang-barang titipan
kepada pemiliknya, diamdiam Ali bersama keluarga Rasulullah serta keluarga Abu
Bakar berangkat hijrah menyusul Nabi Muhammad Saw. dan bertemu beliau di Quba.
Rombongan yang ikut berhijrah adalah Fatimah, Ummu Kultsum, Saudah,
Ummu Aiman dan anaknya yang bernama Usamah,
Ummu Ruman (istri Abu Bakar) dan anak-anaknya yaitu Aisyah, Asma’ dan Abdullah.
3. Upaya Nabi Muhammad Saw. dan Para Sahabat dalam Mengatasi Ancaman Kafir Quraisy ketika Hijrah Ke Yasrib
a. Bersembunyi di Gua Tsur
Pernahkah kalian mendengar atau melihat
tentang Gua Tsur? Gua Tsur terletak di gunung Tsur. Di gua inilah Nabi Muhammad
Saw. dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran kaum kafir Quraisy. Beliau sampai
di Gua Tsur ini pada waktu tengah malam. Setelah dibersihkan dari binatang dan
bebatuan oleh Abu Bakar, Rasulullah Saw. masuk ke gua tersebut untuk
bersembunyi. Kemudian Allah Swt. menyuruh laba-laba yang beribu-ribu jumlahnya
bersarang di muka Gua Tsur. Allah Swt. juga menyuruh burung merpati liar supaya bersarang dan
bertelur di tempat tersebut. Oleh sebab itu, pintu Gua Tsur penuh dengan sarang
laba-laba di atas serta sarang dan telur merpati di bawahnya.
Ketika tiba di Gua Tsur, pencari jejak dan
para pemuda yang bersenjata bingung karena kehilangan jejak Rasulullah
Saw. Kemana selanjutnya, Apakan masuk ke
dalam gua ataukah naik ke atas gua? Seandainya Rasulullah Saw. dan Abu Bakar
masuk ke dalam gua, tentu banyak telur burung merpati yang pecah dan sarang
berserakan, serta sarang laba–laba akan rusak dan hancur. Padahal di pintu gua
tidak ada satu pun telur yang pecah dan sarang laba-laba yang hancur.
Akhirnya mereka kembali dengan tangan hampa
serta hati yang kesal. Rasulullah Saw. yang berada dalam gua mendengar dengan
jelas perkataan mereka. Sedikit pun Nabi Muhammad Saw. tidak merasa cemas
karena beliau percaya bahwa Allah Swt. yang akan memberi pertolongan. Selama di
Gua Tsur, Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar dibantu beberapa orang berikut:
Abdullah (putra Abu Bakar) membawa berita dari
Makkah, terutama berita tentang Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar. Pada pagi
hari, dia kembali ke Makkah dan pada malam harinya melaporkan setiap ada
kejadian kepada Rasulullah Saw.
Asma (Putri Abu Bakar) setiap petang membawa
makanan dari rumah dan diberikan kepada Rasulullah Saw. dan Abu Bakar. Keesokan
harinya, ia ikut kembali ke Makkah bersama saudaranya.
Amir bin Fuhairah (pembantu Abu Bakar) setiap
pagi menggembala kambingnya sampai ke Gua Tsur. Di sana, diperasnya air susu
kambing yang digembalanya untuk diminum oleh Rasulullah Saw. dan Abu Bakar.
Setiap petang, ia mengirim kambingnya pulang
ke Makkah.
Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar bersembunyi
di Gua Tsur selama tiga hari tiga malam tanpa kekurangan makanan dan minuman.
b. Nabi Muhammad Saw. Menyamar sebagai Penunjuk Jalan
Pada hari keempat, Rasulullah Saw. beserta Abu
Bakar meninggalkan Gua Tsur. Rasulullah Saw. mengendarai unta kepunyaan Abu
Bakar yang bernama AlQushwa bersama dengan Abdullah bin Uraigith, sedangkan Abu
Bakar mengendarai untanya yang lain bersama dengan Amir bin Fuhairah. Mereka
menyusuri tepi Laut Merah menuju Yasrib. Abdullah bin Uraiqith dan Amir bin
Fuhairah adalah orang yang diberi upah oleh Abu Bakar untuk menunjukan jalan ke
Yasrib.
Dalam perjalanan, Abu Bakar sering ditegur dan
disapa oleh orang-orang yang mengenalinya. Hal ini dikarenakan Abu Bakar adalah
seorang bangsawan dan hartawan yang sering berpergian jauh untuk
berdagang.
Berbeda dengan Rasulullah Saw. Beliau hampir tidak pernah berpergian jauh
dan bukan seorang hartawan sehingga dalam perjalanan beliau tidak dikenal orang
lain. Pada suatu hari, Abu Bakar bertemu dengan seseorang, dan orang itu
bertanya kepadanya, “Siapakah yang bersamamu?”
Abu Bakar menjawab, “inilah sahabatku yang
menunjukkan jalan untuk pergi ke Yasrib.”
Mendengar jawaban Abu Bakar, Nabi Muhammad
Saw. hanya diam. Karena beliau mengerti apa yang dimaksud oleh Abu Bakar.
c. Allah Melindungi Nabi Muhammad Saw. dari Kejaran Suraqah
Kaum kafir Quraisy gagal menangkap Nabi
Muhammad Saw. dan Abu Bakar ketika di Makkah.
Kemudian, mereka mengerahkan suku-suku untuk mencari dan menemukan
Rasulullah Saw. Mereka juga mengumumkan kepada masyarakat yang dapat menangkap
Nabi akan mendapat hadiah seratus ekor unta. Dengan pengumuman ini, setiap
orang ingin mencari dan menemukan Rasulullah. Salah satunya adalah Suraqah.
Kepala suku Bani Mudlij yang bernama Suraqah
mendengar dari seseorang bahwa Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar telah melintas
di dekat dusun Qudaidin. Dengan mengendarai kuda, ia telah sampai di belakang
Nabi Muhammad Saw. dan Abu Bakar.
Abu Bakar berkata kepada Rasulullah, “Ya
Rasulullah! ada orang yang mengejar kita! Sekarang kita tentu tertangkap oleh
musuh.”
Tanpa memalingkan muka ke belakang, Rasulullah
Saw. menjawab, “Hai sahabatku, jangan bersusah hati karena bahwasanya Allah
bersama kita, bukan?” Kemudian beliau berdoa kepada Allah. Tergelincirlah kuda
Suraqah dan ia terjatuh ke tanah. Suraqah, dengan menahan rasa sakit bangun dan
kembali menaiki kuda untuk mengejar Rasulullah Saw. Setelah dekat dengan
Rasulullah Saw., kejadian seperti itu terulang lagi. Kuda Suraqah tergelincir
lagi dan Suraqah terjatuh. Peristiwa ini terjadi sampai tiga kali.
Akhirnya Suraqah minta maaf kepada Rasulullah
Saw. dan dimaafkan segala perbuatan Suraqah. Nabi Muhammad Saw. berpesan agar
jangan menyiarkan kepergian beliau ke Yasrib kepada kaum kafir Quraisy di
Makkah.
C. Hikmah Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad Saw. ke Yasrib
Tahukah kamu, apa hikmah peristiwa hijrah Nabi
Muhammad Saw. ke Yasrib?
Hikmah dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad
Saw. ke Yasrib diantaranya sebagai berikut:
1. Bertambah Kecintaan Kaum Muslim terhadap Islam
Agama Islam mengajarkan kepada umatnya apabila
menghadapi berbagai macam gangguan yang diperbuat oleh orang-orang yang
memasuki Islam supaya bersabar dan ikhlas. Apabila mereka sudah tidak mengenal
lagi perikemanusiaan, Allah Swt. memerintahkan supaya berhijrah ke tempat yang
jauh dari ancaman dan gangguan mereka. Dengan hijrahnya kaum muslimin, tampak
kecintaan mereka kepada Islam. Dan
dengan hijrah pula tampaklah kecintaan kaum muslimin kepada Allah dan Rasul-Nya
melebihi cintanya mereka kepada tanah air dan harta bendanya.
2. Bertambah Kekuatan Kaum Muslimin
Dengan berhijrah ke Yasrib, kaum muslimin akan
memperoleh ketenteraman dalam beribadah kepada Allah Swt. Dan Allah Swt. akan
memberikan pertolongan sehingga kaum muslimin dapat mengalahkan orang-orang
kafir, walaupun mereka lebih besar atau lebih banyak kekuatannya.
3. Dakwah Membutuhkan Keadaan yang Mendukung
Nabi Muhammad Saw. selama tiga belas tahun di
Makkah selalu menghadapi berbagai gangguan dari kaum kafir Quraisy. Ancaman
yang kecil sampai yang besar bahkan sampai yang membahayakan nyawa Rasulullah
Saw. Akhirnya, beliau memilih hijrah ke
Yasrib untuk melanjutkan dakwahnya. Yasrib merupakan kota yang makmur,
tenteram, mendukung segala kegiatan Nabi Muhammad Saw. untuk menyiarkan agama
Islam.
4. Setiap Kebenaran akan Mendatangkan Kemenangan
Rasulullah Saw. setiap menghadapi ancaman kaum
kafir Quraisy selalu sabar, teguh, dan berani. Nabi Muhammad Saw. berkeyakinan
bahwa orang yang berani dan tabah menderita kesukaran atau kesulitan akan mendapatkan
kemuliaan. Kemenangan akan diperoleh oleh siapa pun yang berani dan tabah
menempuh bahaya yang mengancam jiwanya. Allah beserta orang-orang yang benar.
5. Peristiwa Hijrah Dijadikan Dasar Permulaan Tahun Baru Islam Tahun Hijrah
Khalifah Umar bin Khattab menetapkan bahwa
pergantian tahun Islam dimulai dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Saw. dari
Makkah ke Yasrib. Khalifah menetapkan dan memutuskan dengan persetujuan sahabat
- sahabat Rasulullah Saw. pada waktu itu
bahwa permulaan pergantiannya dimulai pada tanggal 1 Muharram.
Rangkuman
Sebab-sebab Nabi Muhammad Saw. hijrah ke
Yasrib adalah:
- Allah Perintah Swt. untuk berhijrah ke Yasrib
- Tekanan kaum kafir Quraisy
- Adanya jaminan keamanan dari pendudu Yasrib.
- Permintaan penduduk Yasrib agar Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Negeri Yasrib.
Di Darun-Nadwah para pemimpin suku kafir
Quraisy berkumpul dan bermusyawarah. Musyawarah itu menghasilkan keputusan
bahwa untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad
Saw., mereka mengutus lima orang pemuda yang
gagah perkasa dan berani untuk membunuh Rasulullah Saw. Barang siapa dapat
melakukannya akan diberi hadiah 1000 dinar.
Sahabat-sahabat Nabi Muhammad Saw. yang
menyertai hijrah ke Yasrib antara lain Abu Bakar, Ali, Fatimah, Umu Kultsum,
Saudah, Umu Aiman, Usamah, Umu
Ruman, Aisyah, Asma’ dan Abdullah.
Nabi Muhammad Saw. mengatasi ancaman kaum
kafir Quraisy dengan bersembunyi di Gua Tsur, menyamar sebagai penunjuk jalan,
dan meminta perlindungan dari Allah Swt.
Hikmah yang terkandung dalam peristiwa hijrah
Nabi Muhammad Saw. ke Yasrib,
antara lain bertambah kecintaan kaum muslimin terhadap
Islam, bertambah kekuatan kaum muslimin, dakwah membutuhkan keadaan yang
mendukung, setiap kebenaran akan mendatangkan kemenangan, dan peristiwa hijrah
dijadikan dasar permulaan tahun baru Islam tahun hijrah.
Semoga pembelajaran kita kali ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yasrib, serta menginspirasi kita untuk mengambil teladan dari Nabi Muhammad SAW dalam memperjuangkan agama Islam dan membangun masyarakat yang berkeadilan.
Posting Komentar untuk "Ringkasan Materi SKI Kelas 4 MI Bab 7: Hijrah Nabi Muhammad SAW Ke Yasrib"
Posting Komentar