Ringkasan Materi SKI Kelas 4 MI Bab 3: Hijrah Ke Habasyah
A. Sebab Para Sahabat Nabi Muhammad Hijrah ke Habasyah
Tahukah kamu, mengapa Nabi Muhammad Saw.
memerintahkan kepada para sahabat untuk hijrah ke Habasyah?
Nabi Muhammad Saw. setiap hari menyaksikan
pengikutnya terus menerus dianiaya dan diperlakukan sewenang-wenang oleh kaum
Kafir Quraisy. Penderitaan kaum muslimin membuat Nabi merasa sedih. Kekerasan
yang dilakukan kaum kafir Quraisy semakin meningkat. Beliau pun mulai menyadari
bahwa Makkah bukan lagi tempat yang baik untuk mendakwahkan agama Islam.
Nabi Muhammad Saw. kemudian menganjurkan kaum
Muslim baik perempuan maupun laki-laki untuk hijrah ke negeri Habasyah. Dengan hijrah itu, diharapkan mereka akan
mendapatkan kehidupan aman dan damai. Sehingga mereka mampu kembali melanjutkan
dakwah Islam. Nabi Muhammad Saw. telah mengetahui bahwa negeri Habasyah di
Pimpin oleh seorang raja yang adil dan tidak pernah berbuat sewenang-wenang.
Pemilihan Habasyah sebagai negeri hijrah adalah karena negeri itu juga mudah
dijangkau dengan perahu.
B. Peristiwa Hijrah ke Habasyah
Tahukah kamu di mana negeri Habasyah itu?
Negeri Habasyah adalah negeri yang sekarang
bernama Abbessinia atau Etiopia. Kaum muslimin pernah hijrah ke negeri Habasyah
karena kekejaman kaum Kafir Quraisy di kota Makkah.
1. Hijrah ke Habasyah tahap pertama
Perintah Nabi Muhammad Saw. untuk hijrah ke
Habasyah dilaksanakan kaum muslimin dengan ikhlas. Ada juga yang tidak ikut
hijrah ke Habasyah. Mereka tetap tinggal di Makkah bersama-sama dengan
Rasulullah Saw.
Kaum muslimin yang hijrah berangkat dari kota
Makkah dengan diam-diam dan sembunyi-sembunyi tanpa diketahui oleh kaum kafir
Quraisy. Sesudah sampai di pantai Laut Merah mereka menaiki perahu untuk
berlayar ke Habasyah.
Dalam
tahap pertama rombongan terdiri dari 10 orang pria dan 5 orang wanita di
antaranya, Usman bin Affan bersama istrinya
Ruqayyah (putri Nabi Muhammad Saw.), Abu Hudzaifah beserta istrinya Sahlah
binti Suhail bin Amr, Zubair bin Awwam,
Mush’ab bin Umair, Abu Salamah beserta
istrinya yang bernama Ummu Salamah binti Abu Umaiyyah, Utsman bin Madz’un, Abdurahman
bin auf , rombongan hijrah ini dipimpin langsung oleh Usman bin Affan.
Sesampainya di Habasyah, mereka diterima dan
dihormati dengan pengormatan yang sebaik-baiknya dari Raja Najasyi. Kemudian
Raja Habasyah menempatkan mereka di Negash yang terletak di sebelah utara
Provinsi Tigray. Wilayah yang kemudian menjadi pusat penyebaran Islam di
Habasyah.
Setelah tiga bulan menetap di Habasyah,
terdengarlah kabar bahwa kaum Kafir Quraisy Makkah yang selalu menyiksa mereka
telah takluk oleh Nabi Muhammad Saw. Akhirnya mereka kembali ke Makkah. Ketika
mereka sampai di dekat kota Makkah, mereka baru sadar bahwa kabar tersebut
adalah bohong Keadaan di Makkah ternyata belum aman, maka mereka kembali ke
Habasyah bersama rombongan yang lain. Rombongan inilah yang kemudian termasuk
dalam rombongan hijrah ke Habasyah tahap kedua.
2. Hijrah ke Habasyah tahap kedua
Setelah kaum muslimin yang hijrah ke Habasyah
kembali ke Makkah, kaum Kafir Quraisy semakin merintangi dakwah Nabi Muhammad
Saw. dan para sahabat. Rintangan dan tipu muslihat kaum kafir Quraisy terhadap
Nabi Muhammad Saw. dan pengikutnya selama beberapa tahun tidak mendatangkan
hasil dan tidak membawa kemenangan yang diinginkan. Kaum Kafir Quraisy membuat
undang- undang pemboikotan terhadap keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthalib
serta semua pengikut Nabi Muhammad Saw. Isi undang-undang pemboikotan itu
antara lain:
- Nabi Muhammad Saw. dan kaum keluarganya serta kaum pengikutnya tidak diperkenankan menikah dengan kaum Quraisy lainnya.
- Kaum Quraisy tidak diperkenankan berjual beli barang dengan Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya serta pengikutnya.
- Kaum Quraisy dilarang menjalin persahabatan dengan Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya serta pengikutnya.
- Kaum Quraisy tidak diperkenankan untuk mengasihi dan menyayangi Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya serta pengikutnya.
Undang-Undang ini berlaku selama keluarga Bani
Hasyim dan Bani Muthallib belum menyerahkan Nabi Muhammad Saw. kepada kaum
Quraisy.
Akhirnya Rasulullah Saw. memerintahkan kaum
muslimin untuk kembali hijrah ke Habasyah untuk yang ke dua kalinya. Adapun
mereka yang hijrah ke Habasyah tahap ke dua berjumlah 101 terdiri atas 83 orang
laki-laki dan 18 orang perempuan. Yang menjadi kepala rombongan adalah Ja’far
bin Abi Thalib.
Setelah kaum Kafir Quraisy mendengar kaum
muslimin hijrah ke Habasyah, maka mereka mengutus Amr bin Ash dan Amrah bin
Walid untuk menemui raja Habasyah dan meminta kepada Raja Najasyi untuk
mengusir kaum muslimin. Sebelum Raja Najasyi menjawab kedua utusan Kaum Kafir
Quraisy Makkah, beliau meminta pertimbangan kepada wakil dari kaum muslimin
yaitu Ja’far bin Abu Thalib.Raja Najasyi menolak permintaan dari utusan kaum
Kafir Quraisy Makkah. Kaum muslimin tetap diperbolehkan tinggal di Negeri Habasyah. Dan ada sebagian yang selamanya tetap tinggal
di Habasyah untuk mengembangkan Agama Islam.
C. Kesabaran para Sahabat Nabi Muhammad Saw. pada Peristiwa Hijrah ke Habasyah
Pernahkah kamu melakukan perjalan jauh ke
suatu tempat yang tidak dikenal sebelumnya? Bagaimana perasaanmu apabila hal
itu terjadi pada dirimu?
Sejak sebelum berangkat hijrah ke Habasyah
para sahabat sudah bersabar menghadapi ancaman dan kekejaman Kaum Kafir
Quraisy. Mereka tidak boleh berjual beli barang menjalin persahabatan, dan
mengasihi dengan kaum Quraisy Makkah. Belum lagi ancaman dan siksaan yang
selalu menghampiri kaum muslimin apabila kedapatan mengikuti ajaran Nabi
Muhammad Saw.
Ancaman dan rintangan yang dihadapi oleh kaum
muslimin tidak membuat patah semangat. Semuanya dihadapi dengan kesabaran.
Mereka yakin dibalik semua ancaman dan siksaan itu, ada Allah Swt. yang akan
selalu membantu dan menjaga kaum
muslimin. Semakin di ancam, mereka semakin bersemangat unt uk
mendakwahkan ajaran agama Islam.
Ketika Mereka berangkat hijrah ke Habasyah
harus dilakukan dengan diam- diam dan sembunyi-sembunyi. Seorang demi seorang
atau berdua dengan istrinya agar perjalanan mereka tidak diketahui oleh kaum Kafir
Quraisy. Jika perjalanan mereka sampai diketahui, mereka akan mendapat gangguan
dan rintangan dari Kaum Kafir Quraisy. Di tengah malam kaum muslimin
mengendap-endap menuju ke pelabuhan untuk berlayar menuju Negeri Habasyah.
Ditengah perjalanan berlayar, kaum muslimin
harus menahan dinginnya udara di malam hari. Belum lagi kapal mereka selalu
dihantam gelombang air laut yang tinggi yang membuat kapal oleng kekanan dan ke
kiri. Kaum muslimin denganikhlas dan tabah meninggalkan kampung halaman untuk hijrah
ke Habasyah menurut i perintah Nabi Muhammad Saw. Mereka rela meninggalkan
keluarga, kampung halaman dan harta benda untuk hijrah ke Habasyah.
Berita tentang kaum muslimin yang sudah tiba
di Habasyah akhirnya terdengar juga oleh kaum Kafir Quraisy di Makkah. Mereka
bengirimkan utusan ke Raja Habasyah dan merayu raja untuk mengusir kaum
muslimin dari Habasyah dengan memberi banyak hadiah. Mereka menyebarkan berita,
bahwa kedatangan kaum muslimin akan mengganggu keamanan negeri Habasyah. Kaum
Muslimin yang sudah tiba di Habasyah dengan tenang akhirnya merasa gusar dengan
kedatangan utusan kaum Kafir Quraisy yang menyebarkan berita bohong.
Kaum muslimin akhirnya mengirimkan utusan
untuk menjelaskan dan meluruskan berita dan hasutan dari utusan kaum Kafir Quraisy
kepada Raja Habasyah. Setelah mendengarkan penjelasan dari kaum muslimin, Raja
Habasyah tidak jadi mengusir kaum muslimin.
Kesimpulan
Sebab-sebab Nabi Muhammad Saw. menganjurkan
para sahabat hijrah ke Habasyah karena ancaman dan siksaan kaum Kafir Quraisy,
memperluas daerah penyebaran agama Islam dan di Negeri Habasyah terkenal
rajanya yang bijaksana.
Hijrah para sahabat ke Habasyah tahap pertama
diikuti lima belas orang, terdiri atas sepuluh orang laki-laki dan lima orang
perempuan.
Hijrah para sahabat ke Habasyah tahap kedua
diikuti seratus satu orang terdiri atas 83
orang laki-laki dan 18 orang perempuan.
Raja Habasyah adalah raja yang sangat
bijaksana. Kaum muslimin yang hijrah ke Habasyah dilindungi dari ancaman kaum
Kafir Quraisy.
Kaum Muslimin yang hijrah ke Habasyah selalu sabar dan tabah menghadapi ancaman dan siksaan kaum kaum Kafir Quraisy.
Refleksi diri
وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا فِى اللّٰهِ مِنْْۢ بَعْدِ مَا ظُلِمُوْا لَنُبَ ِّوِئَنَّهُمْ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً َّۗوَلََجَْرُ الَْخِٰرَةِ اَكْبَ رُ لَو
Artinya:
“Dan orang yang berhijrah karena Allah setelah
mereka dizalimi, pasti kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia.
Dan pahala di akhirat pasti lebih besar, sekiranya mereka mengetahui.” (QS.
An-Nahl [16] :41)
اِنَّ
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ
ٍۙ اُولٰٰۤ ِٕىكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِ وََّۗاللّٰهُ غَفُوْرٌ
رَّحِيْمٌ
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” (QS. Al-Baqarah [2]: 218)
قُلْ يٰعِبَادِ
الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ َّۗلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ
الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وََّۗاَرْضُ اللّٰ هِ وَاسِعَةٌ اَِّۗنَّمَا يُوَفَّى
الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya:
“Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertaqwalah kepada Tuhanmu” orang-orang yang berbuat baik didunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar [39]: 10)
Demikian ringkasan Materi SKI Kelas 4 MI Bab 3 tentang Hijrah Ke Habasyah. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Posting Komentar untuk "Ringkasan Materi SKI Kelas 4 MI Bab 3: Hijrah Ke Habasyah"
Posting Komentar